3. Tamu ganteng

194 89 36
                                    

Hallo , semuanya
Jangan senggan itu memberikan aku kritik ya? biar aku juga
lebih belajar lebih baik.
Part nya panjang, semoga gak bosen ya..

Happy reading

Pagi sudah tiba, nayya hari ini bangun lebih awal.
"Nayya, bantuin Kaka sini," ujar Xaera.

Nayya mengagguk ia membantu kakanya menyiapi sarapan, ia dan kedua orang tuanya berbincang soal Rafa dan menceritakan semuanya pada Kakak dan papanya.
"Bangunin Rafa gih, suruh sarapan." Ujar Xaera.

"Kak Rafa sakit, nayya gak tega banguninnya," ujar nayya.
Nayya kemudia duduk dikursi makan nya.
"Yaudah, ntar aja," ujar Xaera.
Papa melirik nayya yang tengah makan nasi gorengnya, lalu terkekeh.
"Papa kira Rafa itu pacar kamu," ujar papanya.

Nayya kaget, ia diam lalu menggeleng.
"Ngga, kak Rafa cuma kakak kelas Nayya kok," ujar nayya jujur.

Semuanya keluarga nya melanjukan sarapan, dan ya nayyya berangkat bareng papanya, kebetulan arah kantor papanya dengan sekolah nayya satu jalur.

Sedangkan Xaera ia dirumah masih ada skripsi yang harus ia selesaikan, sedangkan Mamanya, mamanya itu sedang membersihkan meja makann dan beres beres rumah, layaknya ibu rumah tangga biasa, mereka tidak menyewa Art Karna ya hanya untuk mengirit uang. Dengan rumah yang sederhana dengan dua tingkat sudah membuat semuanya keluar bersyukur di kasih kekayaan yang sangat cukup.

Tak lama suara pintu terbuka dari arah ruang tamu, membuat mamanya yang sedang mencuci piring itu menoleh.

Mamanya nayya yang bernama Amira itu tersenyum melihat Rafa dengan wajah lumayan fresh.
"Morning, nak Rafa, sini sarapan dulu," ajak Amira dibalas dengan anggukan dan senyuman dari Rafa.

"Iya Tante, Nayya kemana ya?," tanya Rafa.

"Nayya barusan pergi sekolah nak, sama papahnya," wanita paruh baya itu mengambilkan nasi dan lauk dan memberikan pada Rafa yang sudah terduduk dikursi makan.

Amira tersenyum lalu kembali melanjutkan kegiatan mencuci piringnya.
"Oh iya, maaf Rafa ngerepotin Tante ya," ujar Rafa.

Amira tertawa pelan.
"Gapapa nak, Tante juga seneng bisa bantu Rafa, gimana badannya udah enakan?" Ujar Amira.

Rafa menelan makanan dalam mulutnya.
"Udah mendingan kok, Tante" ujar Rafa.

"Syukurlah, nak, udah kasih tau orang tua kamu kalo kamu disini?" Tanya Amira, ia hanya khawatir orang tua Rafa khawatir karena anaknya yang tidak pulang kerumah Karna menginap disini.

Rafa tersenyum tipis.
"Ayah lagi keluar negeri sama mama, udah 3 hari, rencananya bakal seminggu, ada kerjaan disana jadi walaupun Rafa ga pulang. Rafa gabakal dicariin ," ujar Rafa jujur. Memang orang tua Rafa adalah seorang pengusaha terkenal dan sering keluar negeri untuk bertemu patner kerja dan juga ayahnya sekaligus seorang pemilik sekolahan yang ia tempati jadi sangat sibuk, bahkan sampai tak ada waktu untuk keluarga nya.

Amira tertegun, ia menyelesaikan nyuci piringnya lalu menghampiri Rafa yang sedang makan dan duduk di depan kursi Rafa.

"Begitu ya, makan yang banyak ya nak Rafa biar bisa pulih," ujar Amira ia tersenyum.

Taklama Xaera turun untuk menemui mamanya, namun ia melihat Rafa yang sedang makan disana.
"Hai, Rafa ya, aku Xaera kakak perempuannya nayya," ujar Xaera ramah.

Diriku Adalah Diriku [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang