10. meminta maaf

117 59 17
                                    

Happy reading

Nayya sudah ada didepan rumahnya, ia mengepalkan tangan menyalurkan energi nya.
"Nayya bisa kok," ujar nayya, tangan tentiknya memegang pintu dan membukanya. Dilihatnya, Seseorang paruh baya yang tengah menonton televisi di ruang tamu.

Gadis itu berjalan menuju Mama nya, dan berdiri di samping Mamanya. Kepalanya menunduk, tangannya ia sembunyikan di belakang tubuhnya.
"Ma.." panggil Nayya pelan.

Mamanya melihat Nayya, wajah Mama Nayya tampak heran.
"Kenapa, Nay," ujar Mamanya.

Nayya mengangkat wajahnya, ia menatap Mamanya lalu menangis.
"Ma, maafin Nayya, kemarin Nayya bikin Mama sedih," seru Nayya.

Amira membuka tangannya, menandakan agar putrinya datang kepelukannya. Dengan wajah yang memerah karna menangis, Nayya berjalan kepeluk Mama nya lalu menelungkupkan wajahnya pada bahu Mamanya.
"Maaf Nayya belum bisa banggain Mama, kayak kak Xaera." Isak tangis gadis itu terdengar.

Amira mengangkat tangannya mengusap rambut panjang nayya dengan lembut sembari tersenyum.
"Gapapa, sayang. Mama sadar Sekarang, Mama gak perlu bedain kamu sama kakak kamu, Karna, kamu ya kamu kakak ya kakak." Perkataan yang keluar dari mulut Amira membuat Nayya menangis lebih deras gadis itu menggeleng.

"Mama banggain kakak biar Nayya bisa maju dan mengejar kakak," Ujar Nayya, ia merasa salah, Karna telah salah paham kepada Mama nya.

Mamanya mengangguk, tangannya masih mengusap rambut Nayya, pelan, dengan penuh kelembutan.
Nayya masih menangis sesenggukan diperlukan mamanya, gadis itu memeluk mamanya erat.

"Maaf ma, nayya janji bakal banggain Mama sama Papa," ujar Nayya gadis itu melepaskan pelukannya, lalu mengusap air matanya.

Amira tersenyum ia mengusap air mata Nayya yang terus terjatuh kepipi.
"Mama percaya, semangat terus, sayang."

Nayya mengagguk, ia kemudian memeluk kembali seseorang yang telah melahirkannya ke dunia.

Keduanya asik menonton televisi dan bercanda bersama, sekarang ibu dan anak ini semakin dekat dari biasanya. Amira juga kini paham tentang putrinya, memang Nayya tak berbakat jika dipelajaran, namun, pasti ia berbakat di hal lain.

Tak terasa sore hari sudah tiba, Nayya pergi ke kamarnya untuk mengecek ponselnya.
Dann...

Ia menemukan satu chat dari Rafa, Yaang berhasil membuatnya kaget.

Crush

nay,

Iya, kak?

gausah suka sama gue ya

Kenapa Kaka selalu bilang
Gitu?✓✓

Gue cuma gak mau aja

iya, nayya tau
Nayya buat kak Rafa
Risih✓✓

Bagus kalo Lo nyadar.

Tapi, nayya gak akan nyerah
Sampai nanti kakak suka
Sama nayya, dan pengen nayya
Selalu ada disamping Kakak.

Keras kepala.

Nayya mengembuskan nafas pelan, pasti ada saatnya nanti, Rafa akan menyuruhnya untuk selalu ada disamping Rafa. Nayya kadang berfikir, jika nanti ia beneran bersama Rafa, ia pasti terlihat tidak pantas dipandang semua orang, ia sadar dirinya hanya anak sederhana dan Rafa anak orang kaya raya, ayahnya CEO dan pemilik sekolah yang kini ia tempati.

Nayya berjalan menuju dapur dan membantu Amira memasak.

******

Hallo, up hari ini segini aja dulu yaw.
Kalo ada typo kash tau okey?

Nanti malem aku up lagi kook.


Diriku Adalah Diriku [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang