Haaiiii ...
HAPPY READING ...
______________________________
"Kamu mau makan atau saya yang makan kamu?"
Degg
Dalam dadanya hati Sesil serasa berdisko ria tak sanggup menetralkan jantungnya yang berdegup kencang. Kemana jiwa pemberontakannya? kemana sikap pemberaninya yang senantiasa ada? Kenapa sekarang ia mudah sekali lemas di hadapan pria ini.
Ingin sekali ia pergi meninggalkan kelas dan menjauh dari Gifano, sikap pria itu akhir-akhir ini sangat tidak cocok untuk jantungnya yang baperan.
Pria itu meletakkan serta membuka daun yang membungkus nasi uduk yang tadi ia beli. "Bisa makan sendiri kan?"
"Enggak, eh maksudnya bi-bisa"
"Kalau minta di suapin bilang"
"Eh enggak kok, aku bisa sendiri"
Sesil mengambil alih sendok dan nasi tersebut. Kemudian mulai memakannya, ternyata nasinya masih hangat dan rasanya juga lumayan enak.
Saking terbawa suasana menikmati nasi uduk dirinya sampai lupa menawari Gifano ataupun teman-temannya yang berada di dalam kelas.
"Yuhuuu ... Hello para penghuni nerakkk aaaaa siapa nih"
Sari memasuki kelas dengan memasang wajahnya yang sok cantik ia langsung berjalan kebangku Sesil guna berkenalan dengan lelaki di depan Sesil.
"Ekhem Sil, kenalin dong" Sari memonyong bibirnya guna menunjukkan laki-laki yang ia maksud.
Sesil menatap Gifano dari belakang karena laki-laki itu sudah membalikkan badannya ke depan, sedangkan Sari duduk di sebelah bangku Sesil yang kosong.
Sari yang belum dapat jawaban dari Sesil pun langsung saja memulai aksinya lagi, "piwitt bang boleh kenalan gak"
Gifano masih diam tidak ada niat sedikitpun untuk menoleh buang-buang waktu saja menurutnya.
Laki-laki itu bangkit dari duduknya, melirik kebelakang sebentar. "Kiranti nya di minum, nanti sore gak usah les saya ada kerjaan lain"
"I-iyaa"
Kemudian Gifano kembali membalikkan badannya ingin segera pergi namun suara seorang perempuan kembali membuatnya menoleh.
"Ehh ini gak mau kenalan sama gue apa? Sombong amat lo" ucap Sari yang merasa tak terima karena sapaan tidak dibalas tadi.
Sesil melotot. Gila saja ini Sari bisa-bisanya berbicara seperti itu kepada anak kepala sekolah.
"Yang sopan ngomong sama orang yang lebih tua" Sahut Gifano kemudian pergi tanpa menoleh sedikitpun lagi kebelakang.
"Gila aja lo ngomong gitu sama tuh orang" tegur Sesil
"Apaan sih dianya aja tuh yang sombong"
"Sar dia --- "
"Ganteng cuma dikit juga gayanya selangit"
"Sarr --- "
"Apa lo mau bela dia yang jelas-jelas kek orang paling terhormat di sini"
"Sarii dia itu an --- "
"Cowok lo? Iya?"
"Sariiiiiii dia itu --- "
"Diem dulu Sil, gue belom selesai ngoceh"
"Dengeri ---"
"DIA GAK CAKEP, CATAT GUE NYESEL NGAJAK DIA KENALAN TADI"
KAMU SEDANG MEMBACA
Gifano
RandomGifano aryenanrd laki-laki berusia 22 tahun yang secara tidak langsung masuk ke dunia Sesil Pricyla gadis yang harus ia didik selama tiga bulan kedepan. Menjadi seorang guru kelas tambahan untuk Sesil tidaklah mudah, butuh tenaga dan kesabaran yang...