14.

3 2 0
                                    

Sekarang disinilah ia berada disebuah kantor berlantai tiga tidak terlalu mewah tapi terlihat elegan dengan kombinasi warna cat hitam, putih dan cream serta terdapat taman kecil yang ada beberapa kantin disana.

Tadi setelah Gifano menelpon dan menjemputnya Sesil pikir ia akan dibawah ke kantor pria itu sendiri padahal ia sudah berekspektasi tinggi mengenai pria ini, namun nampaknya ia salah menduga.

Gadis itu menekukkan mukanya tanda tak bersahabat, "Ini mah kantor Bapak saya"

"Yah sama aja saya kan kerja sama Bapak kamu" sahut Gifano

"Jelas beda dong"

"Terserah kamu, sekarang buka halaman 59"

"Capek banget baru pulang sekolah langsung belajar lagi"

Sesil menyelusupkan kepalanya dimeja yang berhadapan dengan Gifano.

"Saya capek Mas, bisa gak hari ini libur aja?" Tawar Sesil memohon

Gifano hanya menghela nafasnya pasrah "haduhhh haduh drama apalagi ini"ucapnya dalam hati.

"Jadi kalau gak belajar kamu mau ngapain"

Sesil mengangkat kepalanya cepat, "Kita main aja yuk" ajaknya sambil tersenyum sumringah.

"Maksud kamu?"

"Yah jalan, nonton atau makan gitu"

"Kamu ngajak saya jalan?"

"Lah gapapa dong, jarang lo ada daun muda kayak aku mau jalan sama mas-mas kayak kamu"

"Emang saya setua itu?" Bantah Gifano tak terima

"Inget umur Om"

"Cuma beda limah tahun"

****

Setelah diajak berdrama didepan Ayahnya Sesil, Pak Heri percaya saja kalau Anaknya dan Gifano akan les diluar karena tidak enak dikantor, padahal mah aslinya mereka mau leha-leha main gak jelas, eh tapi ini kemauan Sesil ya Gifano hanya menurut saja ia juga merasa kasian pada Gadis itu yang dipaksa les setiap hari kecuali Minggu.

"Yuk masuk" Ajak Sesil

Setelah berada disalah satu Mall daerah Jakarta Sesil mengajak Gifano pergi menonton dahulu sebelum makan, mereka memutuskan menonton film yang lagi viral sekarang film berjudul "kukira kau rumah" yang diperankan oleh Prilly Latuconsina, Jourdy pranata, Shenina cinnamon dan rekan-rekannya yang lain.

Setelah menonton film tersebut beberapa orang yang berada di bioskop nampak menahan tangis dan ada juga yang sudah menangis tersedu-sedu, Sesil juga ingin ikutan menangis tapi ia tahan karena malu ada Gifano disampingnya.

Sedangkan pria itu hanya diam saja raut mukanya datar tidak menunjukkan raut muka sedih sama sekali.

"Ayo makan saya lapar"

****

Keduanya sekarang tengah menunggu pesanan mereka datang,  Gifano sesekali mengecek ponselnya dan membalas pesan entah itu dari siapa, mungkin orang kantor.

Sedangkan Sesil hanya celingak-celinguk melihat orang-orang ya siapa tahu aja ada yang ganteng.

eh tapi kan didepan sudah ada yang ganteng.

Tak menunggu waktu lama pesanan mereka datang diantara oleh seorang pelayan pria yang menurut Sesil lumayan ganteng apalagi lesung pipi pria itu tercetak jelas padahal sang pria hanya tersenyum kecil membuat Sesil mengembangkan senyumnya juga

"Permisi kak ini pesanannya" ucap pria yang bernama tag Andra Ramadhan

"Boleh minta user name ig-nya gak kak?" Ujar Sesil cengengesan

Gifano hanya melirik sebentar ketika pelayan pria itu meliriknya.

"Maaf kak saya takut digebukin sama pacarnya"

"Tenang aja itu bukan pacar saya kok"

"Eh-emm gimana ya kak"

"Udah tenang aja, mana sini user ig-nya kak"

"Eheemmm"

Gifano berdehem cukup kencang menatap pria yang berdiri disampingnya "Maaf ya mas istri saya cuma bercanda kok"

Pria itu hanya menganggukkan kepalanya kemudian pamit undur diri, takut tar digebukin sama suami orang.

Sedangkan Sesil masih mematung mencoba menetralkan isi jantungnya yang berdegup tak beraturan ketika mendengar kata istri, apa-apaan pria ini bikin hati anak orang gak karuan aja, jujur ini benar-benar tidak cocok untuk hatinya yang baperan.

"Kok aku dibilang istri?"

"Biar kamu gak genit"

Ketika tengah menikmati makanan mereka masing-masing tiba-tiba suara cempreng yang mereka kenali dan hindari seketika memenuhi Indra pendengaran.

"Hello hello hello hello bestiee kita ketemu disini"

Sari menggoyang goyangkan bahu Sesil kencang membuat sang empunya meringis.

"Eehh apaan si lo ganggu orang aja"

Sari cengengesan, "Tadi gue sama Aliza kerumah elo mau les tapi gak ada orang"

Sesil memutar bola matanya malas, "Gak les"

"Kalian makan berdua omaygat" Sari menutup mulutnya sendiri, "Jangan-jangan kalian punya hubungan yang disembunyiin ya?"

"Mas Fano kok bisa makan sama dia?" Tanya Aliza bingung

"Terserah kita dong mau makan berdua apa enggak" jawab Sesil sewot

"Santai aja kali" Sari mendorong bahu Sesil pelan

"Apa gak terlalu berlebihan kalian makan berdua?" Tanya Aliza lagi

"Berlebihan apanya" sambung Sesil

"Ya seorang siswi dan guru les jalan berdua gue rasa harus dipertanyakan"

"Ini bukan urusan kalian" tegas Gifano dan mengandeng tangan Sesil mengajak gadis itu pergi.




















Next yaaa

GifanoTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang