08.

20 3 0
                                    

Hai apa kabar?
Sehat selalu ya.

    Jangan lupa vote:)

#Happy reading.

      ____________________________________

Pukul 20:40 WIB

Gifano melirik kearah Sesil yang sesekali memejamkan matanya dengan tangan yang ia tumpukan diatas meja kayu berbentuk bundar khusus belajar.

"Oke, sampai sini dulu materinya"

"Emm"bguman Sesil mengucek matanya dengan tangan.

Gadis itu mengangkat kepalanya melirik Gifano yang kini menyeruput kopi dengan nikmat.

Gifano mengangkat alisnya sebelah

"Gak pulang Om?" tanya Sesil

"Nungguin Ayah kamu" jawabnya singkat

"Ngapain nungguin Ayah?" tanya sesil penasaran

"Ayah kamu bilang, jangan dulu pulang kalau dia belum pulang"

"Mau ngapain emangnya?"

Kini laki-laki berumur 22 tahun itu mengangkat bahunya pertanyaan tak tahu.

"Kalo mau pulang, pulang aja"

"Ngusir saya nih kamu?"

"Ehh bu-bukan gitu maksudnya"

"Terus apa?"

"Ah tau deh bikin pusing aja nih om-om tua"

"Kamu yang bikin saya pusing"

"Lah kok gitu?"

"Kenyataan"

Sesil mendelik tajam, "ihh apaan sih"

"Aku tuh capek loh om belajar mulu" Lanjut Sesil, mukanya memang sangat lelah menandakan kalau dirinya butuh istirahat sekarang.

"Makannya pinter"

"Emang aku bego apa?"

"Lah emang iya"

"Astagfirullahalazim"

"Alhamdulillah akhirnya kamu bisa istighfar juga"

Sesil melotot "Serba salah"

"Saya senang lihat kamu istighfar, siapa tahu makhluk-makhluk aneh itu keluar dari dalam tubuh kamu"

"Wah Om nantangin ribut nih?"

Tatapan Gifano memalas, "Kurang kerjaan saya ribut sama kamu"

"Lah tadikan Om yang nantangin"

"Kapan?"

"Tadi"

"Gak ada tuh"

"Mending Om pergi aja deh"

Gifano menghembuskan nafasnya kemudian bangkit dari tempat duduk dan berdiri tegap, "Oke"

"Alhamdulilah" ucap Sesil dalam batinnya.

Tadak lama dari itu, Sesil bisa mendengar suara motor yang cukup keras dan itu artinya Gifano sudah pergi, Aagghh akhirnya.

                                     ***

Hari ini kembali lagi ke sekolah Sesil sudah sampai dari sepuluh menit yang lalu sangat jarang bukan? Anak-anak di dalam kelas pun tidak menyangka dengan perilaku Sesil yang sedikit berubah ini.

GifanoTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang