13.

2 2 0
                                    

Tak lama menunggu setelah bel berbunyi Ibu Endang memasuki kelasnya, membawa setumpuk kertas yang sudah dipastikan hasil ulangan Minggu lalu.

Tidak terlalu dipikirkan karena Sesil tahu pasti nilainya rendah lagi bukannya seudzon tapi ya mau gimana orang biasanya dapet segitu juga.

Endang yang sudah duduk anteng memperhatikan seluruh siswa dari bangku paling depan sampai belakang.

Dari mukanya semua murid dikelas ini tampak tenang tapi tidak tahu bagaimana kondisi jantung mereka mungkin saja sudah ketar-ketir takut jikalau ulangan mereka dibawah kkm dan akan mengikuti remedial.

"APA? pada nungguin hasil nilai ulangan kalian?"

Ibu Endang berjalan membawa setumpuk kertas itu kedepan meja Fahmi, "Ulangan kali ini hanya ada dua orang yang tidak remedial"

Fahmi yang nampak cemas mengelap keringatnya menggunakan tissue"Si-siaapa aja buk yang remed?"

"Kamu"

"HAH"

semua siswa terkejut tidak mungkin sekali seorang Fahmi yang notabenenya juara kelas remedial seperti ini.

"Maksud saya kamu tidak termasuk siswa yang remedial"

Fahmi mengelus dadanya tanda syukur, sedangkan siswa lain yang awalnya dibuat terkejut membolakkan matanya sekilas.

"Yang satunya lagi siapa buk? saya kan?" Tanya Mamat bersemangat

"Ihh engga nyadar diri kamu, jawaban saja cuma diisi dua itupun yang benar cuma setengah"

"Ya Allah Buk padahal saya udah berusaha sekuat tenaga"

"Tenaga apaan?"

"Tenaga nyontek"

"Jadi yang satunya lagi siapa Buk?" Tanya Sari kepo

"Sesil"

Semua siswa membeokan mulutnya tanda tak percaya, bisa-bisanya Sesil yang jarang masuk kelas, suka bikin masalah tiba-tiba nilainya menyamai Fahmi sang juara.

Sesil juga tak kalah terkejutnya "Ibu engga lagi coba ngerayu saya kan?"

"Sembarangan kamu"

"Kok bisa nilai saya diatas KKM sih Buk?"

"Kamu gak senang?"

"Seneng sih Buk tapi saya tuh agak curiga"

"Curiga kenapa"

"Yah siapa tahu aja Ibu lagi ngerayu supaya bisa dekat sama Bapak saya"

"Sembarangan kamu walaupun saya sudah memasuki usia matang untuk menikah dan belum punya pasangan saya juga enggak mau ya sama suami orang"

"Tapikan Bapaknya Sesil duda Buk" celutuk Mamat yang mendapatkan tatapan horor dari Sesil.

"Oh Bapak kamu duda ya Sil?"

"Iya"

"Alhamdulillah"

"Kok Alhamdulillah sih Buk?"

"Eh bukan itu em-- maksud saya Alhamdulillah nilai kamu diatas KKM"

"Saya pantau ya Buk awas aja deketin Bapak saya"

"Su'udzon kamu Sil"

Tokk ... Tokk ...

"Assalamualaikum"

"Waalaikumsalam"

"Waalaikumsalam" Jawab semua murid ketika seorang laki-laki mengucapkan salam diikuti oleh seorang perempuan yang berseragam sama dengan siswa lainnya, biar ditebak anak ini pasti murid baru soalnya muka dia baru keliatan.

GifanoTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang