•••🦋•••
H a p p y R e a d i n g
Pukul sepuluh malam Davi baru sampai di rumahnya. Ia ingin menemui adiknya itu, ingin menjelaskan perkataannya tadi. Dia tak ingin hubungannya menjadi renggang karena masalah kecil ini. Jika kalian bertanya pernyataannya tadi benar apa salah. Jawabannya adalah benar. Silahkan hujat dirinya semau kalian. Tapi itu adalah kebenarannya. Jika ia sangat mencintai adiknya itu.
Lihat saja apa yang akan ia balas untuk memisahkan cowok sialan itu dari miliknya. Inka adalah miliknya. Semua yang ada didalam diri Inka adalah hak miliknya. Bukan Alan atau siapapun itu. Sungguh Inka menjadi candu baginya. Jika bisa ia ingin mengurung adiknya itu dalam dekapannya setiap detik. Tak akan ia perbolehkan gadis itu pergi sebentar saja tanpa pengawasan darinya.
Handle pintu kamar adiknya itu tak bisa ia buka. Sial pintunya dikunci dari dalam. Oh ternyata adiknya itu sudah berani kepada dirinya. Sepertinya ia akan memberikan sedikit ancaman agar gadis itu tak lagi membangkang. Sudah cukup selama empat bulan ini ia membebaskan adik kesayangannya itu. Kini saatnya dirinya beraksi, biarlah toh Inka sudah tau kalau kakaknya ini suka kepadanya.
Berjalan kearah ruang gelap yang di penuhi foto seorang gadis, Davi meraih duplikat kunci kamar Inka. Dirinya sudah berjaga-jaga jika rahasia tentang ia mencintai adiknya akan terbongkar, sehingga membuat dirinya membuat duplikat kunci kamar adiknya. "Percuma kamu kunci pintunya my little girl,"gumamnya tersenyum kecil.
Berguna juga ia membeli benda ini. Dua kali putaran kunci sudah dapat membuat pintu kamar Inka terbuka. Mencabut kunci dari luar dan ia kantongi di saku celana bahannya. Untung saja kunci dari dalam dicabut gadis itu jadi memudahkan Davi melakukan keinginannya. Davi menutup daun pintu sepelan mungkin agar tak menganggu tidur adiknya. Dibawah gelap kamar itu Davi mencoba meraba saklar lampu tumblr yang paling dekat dengan pintu.
Ternyata adiknya itu sudah tertidur pulas. Wajah cantiknya yang menghadap ke arah pintu membuat Davi langsung bisa melihatnya ketika baru masuk. Selimut gadis itu terjatuh dari ranjang tak menutupi paha mulusnya yang hanya dibalut celana hot pants. Davi yang melihat itu merasa tergoda. Sial setan tengah mendukungnya melakukan hal keburukan. Menghela nafas cowok itu seakan tersadar meraup wajahnya sekali, berjalan cepat ke kamar mandi. Dirinya perlu menyegarkan wajahnya dengan air dingin.
Inka yang terbangun akibat mendengar suara air mengalir dari wastafel kamar mandi buru-buru bangkit. Apa iya tadi dirinya lupa mematikan kran air? Seingatnya ia sudah mematikan semuanya sebelum tidur. Dengan bimbang Inka bangkit dari tidurnya, lebih baik ia mengeceknya terlebih dahulu.
Betapa kagetnya dirinya saat melihat Davian dengan muka berantakan dan pelipis yang terluka tengah mencuci muka di kamarnya. "Kak..kakak ngapain?!"sentaknya galak.
Davi membalikkan badannya kala mendengar suara adiknya. Apa tadi ia baru saja dibentak seorang Velinka? Wah sungguh mengejutkan, adiknya itu berani membentaknya. Davi menghembuskan nafas panjang. Ia berjalan mendekat, tetapi gadis itu dekat pasti berjalan mundur seiring dia semakin maju.
Tanpa berkata lagi Inka membalikkan badan dan berjalan cepat mencari sesuatu di bawah meja nakas. Setelah menemukan cewek itu menarik tangan kakaknya agar duduk di pinggir ranjang. "Duduk!"datarnya mengisyaratkan pemuda itu untuk duduk disampingnya.
Davi tersenyum kecil, lihat Inka itu sangat perduli dengan dirinya. Apalagi saat ini ia terluka. Gimana nggak Davi jatuh cinta dengan gadis sepengertian Inka. Hanya perlakuan kecil seperti ini saja ia sudah senang bukan main. Menuruti perintah adiknya, Davi mendudukkan dirinya disamping Inka.
Gadis itu sudah berkutat dengan kotak obat di tangannya. Meraih segala sesuatu untuk mengobati luka kakaknya. "Berantem sama siapa?"masih dengan nada dingin Inka bertanya. Camkan ini, ia hanya ingin tau siapa yang kakaknya ini pukuli. Inka menduga lawan kakaknya lebih parah dari ini.
"Orang gila."
Mendengar jawaban itu Inka tak percaya sedikitpun. Well, seorang CEO berantem dengan orang gila? Sulit dipercaya.
"Bohong!"tundingnya menggeram marah.
Mendekatkan wajahnya ke telinga Inka, pemuda itu berbisik. "Iya bohong."
Inka merinding dan segera menjauhkan tubuhnya dari wajah kakaknya. Davi yang tak membiarkan Inka menjauh segera menariknya hingga mereka berdua jatuh di tengah kasur. Inka kaget saat dirinya terjatuh diatas tubuh kakaknya. Kedua tangan gadis itu menahan badannya dengan meletakkan tangannya di atas dada bidang milik kakaknya. "Kak!"kagetnya.
"Biarin gini dulu, Ka!"titah tak terbantahkan. Tangan Davi melingkar erat di pinggang ramping adiknya,agar Inka tak kabur dulu.
Sementara Inka gugup dan takut sekali. Posisi mereka sangat intim, posisi seperti ini tak seharusnya terjadi antara mereka. Kakaknya itu sungguh gila. Apakah Davi tak memikirkan akibat perbuatannya ini?
Inka harus segera memikirkan cara agar terbebas dari kakaknya yang sudah masuk tahap tak wajar memperlakukan dirinya.
🌞🌞🌞SADAR WOY KALIAN SODARAA!!
Dahlah jodoh 23 bujang pamit undur diri ❤️🐍
# I N K A #
See you ♡
☘LUKA YANG BERAKHIR DUKA☘
KAMU SEDANG MEMBACA
INKA
Teen Fiction🦋 FOLLOW DULU SEBELUM BACA!!🦋 Sudah hal biasa bagi Velinka Putri mendapat pukulan dari Mahesa-papanya- saat nilai yang ia dapatkan tidak sesuai keinginan pria itu. Bahkan kehadirannya hanya dijadikan ajang pamer keluarganya di dunia bisnis yang me...