i n k a . 32

592 77 138
                                    

Heyoo gengz! Castnya gue ganti hehe, cek aja di chapter one ❣

°
°
°

•••🦋•••

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

•••🦋•••

H a p p y R e a d i n g

"Nan, Inka kemana sih? Udah gue cari di rumahnya nggak ada. Gue chat cuma di baca."

Kinan yang sedang menyeruput es cincau di kantin mengeryitkan dahinya, "udah curhatnya?"

"Gue tanya, bukan curhat,"cibirnya.

"Sorry stroberi nih ya, gue tau ya dua hari lalu kalian habis tengkar. Jadi sudah di pastikan sahabat gue itu marah besar sama elo,"sinisnya.

"Kalau tau doi marah bantuin gue bujuk dia aelah, sesama temen kan harus saling bantu,"

"Situ temen gue?"sarkasnya membuat cowok dengan rambut acak-acakan itu mendumel kesal.

"Spill aja deh, dimana sahabat lo sekarang!"

"Dih nyuruh,"

"Nan, plis gue cuma pengen tau gimana keadaannya sekarang,"melasnya.

Kinan mengabaikan permohonan Alan, ia sibuk mengunyah batagor di piringnya. "Nan!"jeritnya tertahan. Alan masih tau situasi ini di kantin, ia malas sekali jadi sorotan hari ini.

"Apa sih? Ganggu tau nggak?!"sentaknya balik, menatap tajam Alan. "Al, gue kasih tau nih ya. Cewek itu nggak mau dia dinomorduakan, kita maunya jadi prioritas. Sedangkan lo? Introspeksi diri dululah. Bisa nggak lo milih antara sahabat gue sama Naya?"sambungnya saat Alan hendak menyanggah. Kini cowok itu bungkam, tak mengeluarkan suara sedikitpun.

Kinan terkekeh kecil, "See, you can't choose between them!"

Kinan melewati cowok itu, menepuk bahunya sekali, "Udah ya gue cabut dulu, bye!"

Alan berbalik, meneriaki nama Kinan. Bukannya mendapat jawaban dirinya malah mendapat siraman rohani. "Tau Inka dimana enggak, eh malah dapat ceramah,"gerutunya.

"Napa muka lo kusut amat dah?"tanya Bumi menyondorkan sebungkus cilok ke arah Alan. Mereka udah baikan pagi tadi, yang minta maaf ya Bumi, Alan mana mau minta maaf duluan.

"Sebel gue sama singa betina,"

"Kinan?"

Alan berdehem menjawab pertanyaan Bumi. "Kenapa lagi sih? Perasaan kalian kalo ketemu ribut mulu?"

INKATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang