#25

655 61 0
                                    


Part ini mengandung unsur 18+

HAPPY READING
[Jangan Lupa Vote yaa]
[Budayakan saling menghargai karya orang lain]



Jam menunjukkan pukul 2 siang, saatnya pulang sekolah.

Harvan yang sudah merapihkan mejanya menggenggam tangan Elsa yang duduk di sampingnya.

"Yang ... pulang bareng yuk!"  Kata Harvan.

"Gak ngerepotin?" Tanya Elsa dengan manis.

Harvan tersenyum menatap Elsa.

"Enggak kok sayang." Kata Harvan sambil mengelus pipi Elsa.

"Terus Jevan?" Tanya Elsa sambil menunjuk Jevan.

"Gue mau jalan sama Yera." Jawab Jevan malu-malu.

Elsa tertawa mendengar ucapan Jevan.

"Akhirhya... lo jadian sama Yera?" Tanya Elsa.

Jevan hanya senyum dan mengangguk. Begitupun Harvan yang tersenyum melihat Jevan.

Tidak lama kemudian Yera berdiri menunggu Jevan di depan pintu Kelasnya.

"Elsa, gue pergi duluan ya. Titip kakak gue ya. Kalau ada apa-apa lo hubungi gue. Kak, lo hati-hati yaa." Kata Jevan.

"Iyaaa... gue gak apa-apa sana lo pergi. Kasian si Yera udah nunggu tuh." Kata Harvan.

Jevan pergi menemui Yera.

"Sorry nunggu lama ya?" Kata Jevan.

"Enggak kok kak." Jawab Yera tersenyum.

Jevan dan Yera pun pergi.

Sebelumnya Jevan sudah menghubungi ibunya, dia meminta agar sopir mengantar mobil satu lagi ke sekolah.

Karena dia kaan pergi bersama Yera, dan tidak mungkin dia membiarkan Harvan pulang naik Taksi.

Jevan dan Yera duduk berdampingan di dalam mobil.

"Lo kok bisa sih suka sama gue?" Tanya Jevan membuka percakapan.

Yera teraenyum menatap Jevan.

"Gak tau aku juga. Tapi, sejak ketemu kakak aku jadi suka." Jawab Yera dengan polosnya.

Jevan yang gemas mengusap acang pucuk kepala Yera.

Yera tersipu malu, pipinya memerah.

"Kak, kakak sayang banget sama kak Harvan? Kalian mirip banget." Kata Yera.

"Ya, gue sayang banget. Apapun gue kasih asal dia bahagia." Jawab Jevan tulus.

Yera pun senyum melihat Jevan.
Dia mendengarkan cerita Jevan tentang rasa sayangnya pada Harvan.

Dia senang karena sepertinya dia tidak salah jika memang dia memilih Jevan jadi pacarnya.

Setelah kurang lebih 40 menit, akhirnya mereka sampai di sebuah mall.

Mereka turun dari mobil.

Jevan mengurkan tangannya.

Dan Yerapun membalas uluran tangannya.

Mereka berjalan memasuki mall.

Jevan yang semula hanya menggenggam tangan Yera kini merangkul Yera sambil berjalan.

"Laper gak? Makan yuk!" Ajak Jevan.

Yera hanya mengangguk dan menuruti apa kata Jevan.

Mereka makan di sebuah foodcort.

Mereka memesan beberapa makanan.

Terpancar rona bahagia dari wajah mereka.


Jevan mengambil beberapa foto saat Yera sedang makan.

☆☆☆

Sementara itu Harvan mengantar Elsa pulang.

Elsa mengajak Harvan masuk ke dalam rumahnya. Rumah yang tidak terlalu besar dan terbilang sederhana.

Eunha tinggal sendiri, orangtua Elsa sudah lama meninggal akibat kecelakaan.

Mau tidak mau Elsa harus mandiri dan kuat menjalani hidup.

Beruntung orangtuanya meninggalkan beberapa aset seperti perusahaan yang bisa dia andalkan.

Elea mempersilahkan Harvan duduk di sofa ruang tamu.

Elsa menyiapkan minum dan beberapa makanan kecil.

Elsa terduduk di samping Harvan.

Melingkarkan tangannya di pinggang Harvan.

"Sayang... jangan pernah tinggalin yaaa?" Kata Elsa.

Harvan yang mendengar ucapan Elsa mulai sedikit Khawatir. Namun, dia berusaha menyembunyikan ke khawatirannya.

Harvan memeluk Elsa, berbalik menghadap Elsa dan menatap wajahnya.

"Sayang." Kata Harvan singkat.

☆☆☆

☆☆☆

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
TWINS Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang