"Kok nanya begitu?" tanya Vino balik."Yaa, siapa tau, Papa kan masih muda, ganteng, kaya, siapa yang gak tertarik coba? Ari fine kok kalo misalnya Papa mau nikah lagi." ujar Ari.
"Enggak ah, Papa berdua aja sama kamu." jawab Vino seraya tersenyum.
"Beneran?"
Vino mengangguk.
"Gak apa - apa loh, Pa. Biar ada yang ngurusin kita."
"Kita bisa ngurus hidup kita sendiri, jangan pernah bergantung sama orang lain." tegur Vino.
• • •
Kringg..
Bel istirahat berbunyi.
Aileen keluar dari kelas bersama Jihan untuk mendaftar di ekskul musik. Mereka masuk ke ruang musik dan duduk di kursi yang tersedia.
Seorang pria baru saja masuk sambil membawa beberapa kertas di tangannya.
"Okey, sudah semuanya?" tanya Pria itu.
"Yaa!" jawab mereka serentak.
"Oke, sebelum mulai, ada baiknya kita perkenalkan diri masing - masing."
"Perkenalkan saya Satria, saya adalah siswa kelas dua belas IPA 1 dan saya yang akan mengajar musik di kelas ini." ujarnya.
"Saya sudah memperkenalkan diri, kini giliran kalian, dimulai dari sana." titahnya menunjuk ke kursi paling kanan. Mereka pun memperkenalkan dirinya masing - masing.
"Setelah perkenalan selesai, seperti syarat yang tertera di poster, saya akan mengetes satu persatu siswa yang ada di ruangan ini, bisa bermain musik atau bernyanyi."
"Dimulai dari... Kamu!" ucapnya menunjuk ke Jihan. Jihan langsung berdiri dan berjalan menghampiri Satria.
"Silahkan kamu bernyanyi." titahnya menatap Jihan. Jihan mulai bernyanyi. Setelah mendengarkan suara Jihan, Satria menghela nafas.
"Alat musik apa yang bisa kamu mainkan?" tanya Satria.
"Piano sama biola." jawab Jihan.
"Silahkan bermain."
Jihan duduk di kursi piano dan mulai memainkannya. Dentingan pianonya begitu merdu, membuat pendengarnya ikut menggoyangkan kepala mereka.
"Bagus! Tepuk tangan untuk Jihan." titah Satria.
"Kamu enggak bisa nyanyi, tapi kamu mahir dalam memainkan musik." ujar Satria.
"Saya tau, Kak." jawab Jihan tersenyum kecut kemudian kembali ke tempat duduknya.
"Oke next, yang duduk di samping Jihan." ujar Satria. Aileen menghela nafas. Ia berjalan ke depan dengan gugup. Saat Ia tiba di depan, semua orang menatapnya.
"Silahkan kamu bernyanyi." titah Satria.
"Boleh sekalian aja gak, Kak?" tanya Aileen.
"Maksudnya?""Nyanyi sambil main gitar." ujar Aileen.
"Boleh, silahkan." ujar Satria.
Aileen mengambil gitar yang bersender di dekat piano kemudian duduk dan mulai memainkan gitarnya.
Terem.. tem..
Nada gitar mulai berbunyi kemudian diiringi dengan lirik lagu yang dinyanyikan Aileen.
Semua orang menatapnya, termasuk Ari yang berada di luar, tersenyum melihat Aileen dengan percaya diri bernyanyi di depan mereka.
Aileen yang menyayikan lagu I'm yours milik Jason Mraz itu, membuat orang di sekelilingnya terpukau melihat Aileen.
KAMU SEDANG MEMBACA
Muslimah Bobrok! 2 (second generation) [END]
Teen FictionDisarankan membaca 'Muslimah Bobrok!' terlebih dahulu. . . . Ari dan Aileen tengah membincangkan suatu pendapat dari seseorang yang katanya: "Persahabatan antara cewek dan cowok gak akan bertahan lama, ujung - ujungnya pasti jadi cinta." Mereka se...