Chapter 22

273 52 6
                                    


"Kamu hanya bisa cemburu pada seseorang yang memiliki sesuatu yang menurutmu harus kamu miliki sendiri." - Margaret Atwood

• • •

"Assalamualaikum," ucap Ari seraya membuka pintu rumahnya kemudian menguncinya kembali.

"Wa'alaikumsalam, Kakak kok lama banget pulangnya?" tanya Sasya menghampiri Ari.

"Loh, kamu kok belom tidur? Udah jam berapa ini?"

"Sasya nungguin Kakak." ujar Sasya.

"Ngapain di tungguin? Kakak tadi pergi ke rumah Aileen, rumahnya kan jauh."

"Justru itu, kenapa Kakak gak ngajak Sasya? Sasya kan juga mau ketemu Kak Aileen." ujar Sasya kesal.

"Siapa suruh kamu nginep di rumah temen kamu?" tanya Ari seraya menuju dapur untuk mengambil minum, Sasya melirik Ari kesal kemudian mengikuti Ari.

"Papa mana?" tanya Ari.

"Udah tidur."

"Yaudah, kamu tidur sana, Kakak gak ada bawa oleh - oleh." ujar Ari.

"Yaudah deh, Sasya tidur dulu, Kakak sholat isya dulu baru tidur." ucap Sasya mengingatkan.

"Iya tau, udah buruan tidur, besok sekolah." titah Ari. Sasya langsung menuju kamarnya.

• • •

Keesokkan paginya...

"Belajar yang rajin, jangan bandel!"

"Iya, Kak. Sasya masuk dulu ya, Assalamualaikum."

"Wa'alaikumsalam." jawab Ari kemudian melajukan mobilnya meninggalkan pekarangan sekolah Sasya.

Hari ini Ari ada jadwal kuliah pagi. Meskipun hari ini ia sangat lelah dan jam tidurnya juga kurang, ia harus tetap masuk kuliah karena sebentar lagi kelulusan akan tiba.

Sesampainya di kampus, Ari langsung berjalan masuk menuju lokalnya. Ari melihat segerombolan mahasiswa yang sedang melihat sesuatu. Ari menghampiri mereka.

"Ada apaan nih?" tanya Ari.

"Noh, baca." jawab salah satu mahasiswi. Ari pun melirik benda yang dituju.

Sebuah kertas yang menempel di pintu lokal bertuliskan :

"Kelas dibatalkan hari ini dikarenakan rapat mendadak para Dosen"

Sungguh baik Tuhan pada Ari hari ini. Raut wajah Ari langsung berubah menjadi bersemangat. Akhirnya ia beristirahat di rumah dan semoga saja Vino tidak memanggilnya ke kantor hari ini. Setelah membaca pengumuman itu, Ari berjalan kembali menuju mobilnya, berencana untuk langsung kembali ke rumahnya.

Sesampainya di rumah, Ari melepas sepatunya, melemparkannya ke sembarang tempat dan kemudian pergi ke kamarnya. Ia masuk ke kamar, melemparkan jaket dan tasnya kemudian langsung merebahkan tubuhnya di kasur.

"Alhamdulillah, bisa istirahat lagi." ucapnya seraya memeluk guling. Ponselnya berbunyi. Ia berdecak kemudian mengeluarkan benda pipih itu dari saku celananya. Pesan dari teman sekampusnya Roni.

Roni
Mana lo? Ke cafe buruan, kita ngopi ngopi.

Ari
Gak bisa, lagi sibuk.

Roni
Okelah, bre.

Setelah membaca pesan itu, Ari iseng menggeser ruang chatnya menuju status. Ia meng-scroll status wa kontaknya yang jarang sekali ia tonton, dan tertera nama Aileen di list statusnya. Karena penasaran, Ari menekan status Aileen. Ternyata statusnya adalah foto kebersamaannya dengan Alif dengan caption "Long day with you" yang semakin menjelaskan kebersamaan mereka. Senyuman indah Aileen terpampang jelas di foto itu. Senyuman yang sudah tidak pernah Aileen tunjukkan pada Ari.

Muslimah Bobrok! 2  (second generation) [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang