Chapter 21

264 54 4
                                    

"Ada saatnya dalam hidup ketika kamu harus memilih untuk membalikkan halaman, menulis buku lain, atau hanya menutupnya." - Shannon L Alder

• • •

"Hai Aileen! akhirnya kamu dateng juga!" ucap Jihan memeluk Aileen yang baru tiba.

"Hehe iya, maaf ya aku telat."

"Enggak apa - apa kok, yang pentingkan kamu datang. Eh, ini siapa, Leen?" tanya Jihan melirik Ari.

"Ini Kak Ari, kamu masih ingat?"

"Oh Kak Ari! ya Allah, maaf Kak aku udah gak tanda sama Kakak, Kakak kelihatan beda banget sekarang." ujar Jihan.

"Iya gak apa - apa, btw selamat ya!" ucap Ari mengulurkan tangannya. Jihan menerima uluran tangan Ari dan berterima kasih.

"Ini juga kado dari aku sebagai ucapan selamat." ujar Aileen seraya mengeluarkan kotak kecil dari dalam tasnya dan memberikannya pada Jihan.

"Wah, apa isinya?" tanya Jihan penasaran.

"Jangan di buka sekarang dong, nanti aja sama kado yang lain. Di dalamnya juga ada kartu ucapan, nanti bacanya barengan sama suami kamu ya, eh iya, suami kamu mana?" tanya Aileen.

"Masih ngurusin tamu yang lain, tamu dari keluarga suami aku banyak banget soalnya." jelas Jihan. Aileen tersenyum seraya mengangguk.

"Kalo kalian? Kapan nyusul?"

"Maksudnya?" tanya Aileen.

"Kapan nikah?" jelas Jihan.

"O-oh, kalo itu sih aku belum kepikiran, masih mikirin tugas kuliah yang sebentar lagi selesai." ujar Aileen.

"Oh gitu, kalo Kak Ari gimana?"

"Sama, masih ngurusin kuliah juga." ujar Ari.

"Ohh, jadi ceritanya janjian toh, setelah lulus bakal langsung nikah?" tanya Jihan.

"Bukan gitu, kan aku udah bilang aku belum kepikiran." elak Aileen.

"Ya, ya, ya what ever, kalo udah takdir, gak bakalan bisa di tolak." ejek Jihan. Aileen menatap Jihan kesal.

"Bercanda, gak usah serius amat kali." ujar Jihan menepuk pundak Aileen.

"Maaf ya Kak, Aileennya lagi sensi kayaknya." ucap Jihan.

"Iya tau, sama aku dia juga begitu." ujar Ari.
"Yaudah yuk kedalem, kita makan bareng, aku juga belum makan dari tadi siang karena ngurusin tamu." ujar Jihan menggiring mereka masuk.

• • •

Setelah dua jam berada di acara pernikahan Jihan, mereka pun kembali pulang ke rumah Aileen.

"Kamu kapan pulang?" tanya Aileen di sela - sela keheningan perjalanan pulang.

"Kayaknya lo gak suka banget ya gua ada di sini?"

"E-enggak kok, kata siapa aku gak suka? Aku malah seneng bisa jumpa sama kamu lagi setelah sekian lama." ujar Aileen.

"Ah masa? Keliatan kali kalo lo gak suka gua di sini." ujar Ari.

"Kok gitu sih ngomongnya? Aku beneran seneng kamu di sini." jelas Aileen.

"Iya iya, gua percaya."

"Nyebelin." ujar Aileen pelan namun masih bisa terdengar oleh Ari. Ari tersenyum.

'Sebenarnya lo gak berubah Leen, diri lo yang sebenarnya masih ada di dalam hati lo, lo cuma nutupin itu supaya bisa menjadi lebih baik.' batin Ari.

Muslimah Bobrok! 2  (second generation) [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang