Draco menatap Ghea lalu tersenyum, oh bukan senyum tapi seringaian yang ia tunjukkan.
"gendong" ucap Ghea mengulurkan kedua tangannya pada Draco.
"penyakit manja mu kambuh sayang"
"ya sudah kalau tidak mau" Ghea berbalik ingin segera masuk kekamarnya.
Draco dengan sigap menggendong Ghea dari belakang membuat wanita itu memekik terkejut.
Draco membenarkan posisi gendongannya, yang semula bridal style menjadi seperti koala. Ia tau Ghea tidak suka digendong seperti pengantin.
"i love you darling" bisik Draco tepat ditelinga Ghea.
Jangan tanya bagaimana perasaan Ghea, ada sedikit rasa senang, ngeri, dan merinding karena terpaan nafas Draco pada lehernya.
"kamarmu yang mana sayang?" tanya Draco.
"Draco tau kamar Ghea, tidak usah pura pura lupa kamar Ghea tidak pindah kemana mana"
"oh ya? aku lupa sayang boleh kau tunjukkan padaku?"
Karena kesal, Ghea menggigit pundak Draco dengan keras.
"aaarrgghhh sakit astaga, baru beberapa menit kita kembali bersama tapi kau sudah membuat pundakku luka lagi"
"puas" Ghea menjilat leher Draco dengan sensual.
Saat sampai didalam kamar, Draco mendudukkan Ghea diatas ranjangnya. Tanpa persetujuan Ghea, Draco merangkak naik keatas tubuh Ghea, memagut bibir wanitanya yang sudah lama tidak ia sentuh.
Percayalah Draco tidak pernah membayar jalang hanya untuk memuaskan nafsunya, dia hanya mau dengan Ghea.
Ghea mengerang saat merasakan tangan Draco meraba titik sensitifnya.
"Draco, Ghea eum datang bulan" ucap Ghea menahan senyumnya.
"bohong, aku tau tanggal datang bulanmu, aku tau ciri ciri wanita datang bulan, jangan berbohong padaku sayang"
"t-tapi oh ya Draco belum mandi, mandi dulu Draco bau"
"aku akan mandi setelah kita bercinta"
"tidak boleh begitu"
"kenapa tidak boleh sayang?" tanya Draco menggoda seraya mengusap rambut Ghea.
Ghea berdecak kesal "ya sudahlah terserah" ucapnya.
Seketika Draco menyeringai penuh kemenangan. Draco kembali menyerang bibir Ghea yang sudah membengkak alami memberikan kesan seksi yang menggoda jiwanya.
"kau basah sayang" ujar Draco saat ia meraba milik Ghea.
Lagi lagi tanpa persetujuan Ghea, Draco memasukkan jari tengahnya kedalam milik Ghea yang masih terasa menjepit.
Ghea terus mendesah akibat permainan Draco. Sedangkan Draco tersenyum mendengar suara desahan Ghea yang sudah lama tidak ia dengar.
"aahhh Dracoo... Ghea emph ahh sampai"
"keluarkan sayang, cum for me baby"
Ghea mengerang keras ketika semua cairan keluar dengan deras. Tubuhnya lemas, padahal baru permainan jari.
Draco melepaskan semua pakaian Ghea, begitu pun Ghea melepaskan semua pakaian Draco. Katakan saja jika mereka sudah diselimuti nafsu yang tak tertahankan.
Draco memposisikan tubuhnya diatas Ghea "jika aku menyakitimu tolong katakan padaku, jika kau ingin berhenti katakan juga padaku karena aku tidak akan bisa berhenti jika kau tidak meminta" ucapnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Chance? (Draco Ghea mini series)
FanficYang belum baca A Life, please baca dulu kalian gak akan ngerti kalo baca mini series ini duluan. Ini bukan sequel melainkan mini series dari cerita A Life. Bercerita tentang sepasang kekasih yang berakhir kandas. Trauma akan kekerasan selalu memb...