Hai🤡
🌒🌒🌒🌒🌒🌒🌒🌒🌒🌒🌒
Didalam sebuah kamar yang sudah diberi mantra peredam suara, sepasang kekasih tengah menuntaskan birahi masing masing. Terlebih lagi Draco yang meminta padahal ia tau kalau Ghea tidak diperbolehkan terlalu sering berhubungan seks disaat usia kandungannya masih sangat muda.
"Draco jangan cepat cepat nanti bayinya sakit" ucap Ghea diiringi desahan manjanya.
"aku tidak bisa oh sial kalau pelan pelan akan cepat keluar"
Ghea terus mencengkram pundak Draco menahan birahi laki laki itu yang sudah tak bisa terkontrol.
"Draco aahhh jangan..."
"aku akan keluar sayang, aku harus bergerak cepat maaf jika aku menyakitimu"
Draco bertambah brutal menggerakkan pinggangnya. Ghea pun sudah menggila dengan gerakan Draco yang terlalu cepat.
"aaahh sial!" umpat Draco saat semua benihnya keluar didalam tubuh Ghea.
Ghea seketika melemas merasakan rahimnya menghangat, ia tau Draco mengeluarkannya didalam.
Fikiran Ghea mulai berkeliaran kemana mana, ia takut akan terjadi sesuatu pada calon bayinya. Karena ketakutannya yang tak bisa ditahan lagi, Ghea menumpahkan air matanya.
"hei ada apa? kenapa menangis? aku menyakitimu? kalau iya maaf aku tidak akan mengulanginya lagi" ucap Draco seraya mengusap air mata Ghea.
Dengan kekesalannya yang menggunung, Ghea memukul Draco berkali kali "bagaimana kalau dia kenapa kenapa huh? padahal dokter bilang tidak boleh! kenapa Draco tidak paham?!"
"maaf please maaf aku tidak akan mengulanginya lagi janji, jangan menangis oke?"
"Ghea tidak mau dia kenapa kenapa"
Draco memeluk tubuh Ghea erat "maaf sayang, aku juga tidak mau dia kenapa kenapa"
Ghea mengusalkan hidungnya didada Draco untuk menghalau cairan yang akan keluar dari hidungnya.
"sudah tidur, besok pagi kita harus bersiap ke pernikahan Mattheo dan Lu"
----------------------
"hai sorry Ghea terlambat" sapa Ghea saat masuk kedalam kamar tempat Lu bersiap.
"ibu hamil ini cantik sekali, aku yakin bayimu perempuan Ghe" ucap Luna memandangi Ghea.
"terimakasih, untung saja baju ini masih muat kalau tidak Ghea tidak tau harus apa"
"ayo acaranya sudah mau dimulai, kita harus segera kesana mendampingi Lu" kata Pansy yang baru aja memeriksa keadaan diluar.
"tidak apa Lu, jangan tegang" peringat Luna saat mereka bertempat berjalan menggiring Lu.
Dari karpet merah ini sudah terlihat Mattheo berdiri di atas altar didampingi Draco, Blaise dan Theo.
Lu dan ketiga bridesmaid atau Ghea, Pansy dan Luna terus berjalan sampai didepan altar dan disambut oleh Mattheo.
Draco, Blaise dan Theo turun dari altar menarik pasangan mereka masing masing. Draco memberikan satu kursi pada Ghea agar wanita itu bisa duduk.
"panas?" tanya Draco seraya mengusap dahi Ghea yang berkeringat. Tentu saja panas, acaranya diadakan diluar ruangan.
Ghea tersenyum saat mendengar Mattheo dan Lu mengucapkan sumpah pernikahan mereka. Ghea selalu berharap suatu hari nanti ia juga bisa berdiri diatas altar bersama orang yang paling ia cintai, siapa yang tidak mau menikah? semua orang mau.
KAMU SEDANG MEMBACA
Chance? (Draco Ghea mini series)
FanfictionYang belum baca A Life, please baca dulu kalian gak akan ngerti kalo baca mini series ini duluan. Ini bukan sequel melainkan mini series dari cerita A Life. Bercerita tentang sepasang kekasih yang berakhir kandas. Trauma akan kekerasan selalu memb...