HAPPY READING!❤
oOo
Pagi yang cukup cerah karena matahari sudah mulai memancarkan sinarnya. Gadis berparas cantik dengan rambut cokelat gelap sedang melangkahkan kakinya menyusuri koridor lantai satu.
Ceklek.
Zetta membuka knop pintu ruangan Kepala Sekolah tanpa mengetuknya terlebih dahulu, lalu melangkahkan kakinya masuk ke dalam.
"Ketuk pintu dulu sebelum masuk ruangan saya," ucap seorang pria berusia 27 tahun yang sedang berdiri membelakangi Zetta.
Zetta menyilangkan kedua tangannya di depan dada. "Kenapa saya harus mengetuk pintu?"
Pria itu membalikkan badannya, lalu menatap gadis cantik di depannya. "Ada apa kamu datang ke ruangan saya?"
Zetta menghembuskan napasnya kesal. "Pasti Pak Daniel kan yang nyuruh Bu Clara buat jadi penggantinya Bu Ressa?"
Daniel tidak menjawab pertanyaan gadis di depannya, pria itu hanya menatap Zetta tanpa ekspresi seraya memasukkan kedua tangannya ke dalam saku celana kainnya.
Zetta memutar kedua bola matanya malas. "Zetta udah tanya sama Daddy, dan ternyata datangnya Bu Clara di SMADITA itu atas perintah Pak Daniel sendiri. Sekarang Zetta tanya. Pak Daniel ngambil Bu Clara dari club mana, hah?"
"Kenapa kamu bisa bertanya seperti itu?" tanya Daniel dengan wajah datarnya.
Zetta melangkahkan kakinya hingga berada tepat di depan pria itu. "Dilihat dari penampilannya saja saya sudah tau dari mana tempat dia sebelumnya."
Daniel mengangguk-anggukkan kepalanya. "Bagus kalau kamu sudah tahu."
Zetta menatap pria di depannya tidak percaya. "Suruh dia supaya berpakaian sopan layaknya seorang guru yang menjadi contoh untuk murid-muridnya."
"Baik, kalau kamu yang meminta," ucap Daniel seraya tersenyum ramah ke arah Zetta.
"Dan mobil yang dipake Bu Clara pasti dibeliin sama Pak Daniel, kan?"
Daniel menarik sudut kiri bibirnya. "Memang kenapa? Kamu mau juga?"
"Nggak perlu. Daddy bisa membelikan mobil yang lebih mahal dari mobil yang diberikan Pak Daniel secara gratis kepada Bu Clara." balas Zetta, lalu ingin melangkahkan kakinya keluar.
Daniel menahan lengan Zetta. Membuat gadis itu menatapnya.
"Kamu jangan terlalu kasar terhadap Clara."
Zetta mengerutkan keningnya. "Kenapa nggak boleh?"
"Setiap tindakan yang saya lakukan pasti ada alasannya dan suatu hari kamu akan mengetahui alasan tersebut."
Zetta memandang Kepala Sekolah nya bingung. Ini mencurigakan. Sepertinya, memang ada sesuatu di antara Pak Daniel dan Bu Clara.
Tanpa berpikir lama, gadis itu langsung berjalan keluar meninggalkan ruangan Kepala Sekolah.
***
Zetta melangkahkan kakinya menaiki tangga, lalu berjalan menyusuri koridor lantai 3 menuju kelasnya.
"Dari mana?" tanya Alvin yang kini sudah berdiri tepat di depan Zetta.
"Dari ruangan Kepala Sekolah."
Nina yang sedang duduk di bangku teras kelasnya segera berjalan menghampiri Zetta. "Demi apa, Zetta! Lo dari ruangan Pak Daniel kok nggak ngajak gue?!"
Vano melangkahkan kakinya menghampiri Nina. "Mau ngapain lo ke ruangan Pak Daniel?"
![](https://img.wattpad.com/cover/275649667-288-k864690.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
SHAMBLES [SELESAI]
Teen Fiction⚠Sequel INVOLVED⚠ Tentang Alvinno Vernando Williams yang menyembunyikan kisah masa lalunya dari kekasihnya. Hingga suatu hari, sahabat lamanya datang dan mengungkit-ungkit cerita lama mereka. Sejak saat itu, Alvin kembali teringat sesuatu yang membu...