Human-like Android: Rubah Fennec atau kkami?

607 92 0
                                    

PRANG!

Suara nyaring tersebut menghentikan percakapan Hyunjin dan Jisung di telepon.

'Suara apa itu? Apa di sana baik-baik saja, Hyunjin?'

'Tidak ada apa-apa. Aku sudahi dulu, ya.'

'Apakah ada tikus di apartemenmu? Ah, yasudahlah. Aku akan menghubungimu lagi nanti.'

Panggilan berakhir.

Hyunjin baru saja membicarakan salah satu kontraknya untuk mengiklankan suatu produk. Sebelum topik pembicaraan tersebut tuntas, Jeongin justru kembali membuat keributan kecil di dapur apartemennya.

Setelah melempar ponsel begitu saja ke atas sofa, Hyunjin segera bergegas menyusul ke dapur.

"Kau baik-baik sa-"

Ucapannya berhenti tatkala melihat Jeongin sibuk membersihkan pecahan kaca yang berserakan di lantai. Pecahan tajam hampir tersebar ke segala sudut, termasuk di depan kaki Hyunjin yang beralaskan sandal rumah.

"Aku akan membersihkannya, kak!" Dengan pergerakan cepat namun terlihat teledor, Jeongin mengumpulkan segala pecahan tajam itu di telapak tangan. "Jangan mendekat, kak. Nanti kakak terluka!" Serunya.

Mengabaikan permintaan tersebut, Hyunjin justru mendekati Jeongin dan membuat anak itu berdiri. "Aku sudah bilang beberapa kali padamu untuk tidak memungut pecahan kaca seperti itu." Ia arahkan tangan Jeongin untuk membuang seluruh pecahan kaca pada tempat sampah yang sudah dilapisi pelastik.

"Aw!"

Jeongin mengelus dahi dengan bibir mengerucut. Hyunjin benar-benar menyentil dahinya dengan sedikit keras. "Sakit, kak." Rengeknya tidak terima.

Acuh, Hyunjin meraih sapu dan menyapu sisa kekacauan dengan sabar.

Melihat Hyunjin menyapu adalah salah! Jeongin jadi merasa tidak enak. Saat dia berusaha mengambil alih gagang sapu, Hyunjin justru menatapnya sejenak tanpa kata, lalu mengarahkan dagunya ke arah sofa.

"Duduk di sana. Biar aku yang membersihkannya."

"B-Baik..."

Jeongin menjauhi dapur dengan langkah lesu dan bahu turun. Dia tampak seperti anjing yang baru saja dimarahi dan diusir. Padahal, Hyunjin tidak mengusirnya dari dapur dengan seseram itu. Dia hanya memiliki nada ketegasan, di mana banyak orang (termasuk Jisung) akan mudah patuh menurut.

Hyunjin membersihkan seluruh pecahan kaca sampai bersih tidak tersisa. Tentu dia tidak mau memasuki dapur dengan benda tajam masih berserakan dan dapat melukainya atau Jeongin kelak.

Ini sudah kali ke sepuluh Jeongin memecahkan piring atau gelas di dapur. Saat itu setelah pulih, Jeongin mengaku bahwa dia adalah android yang dirancang khusus untuk bersih-bersih rumah, persis seperti Felix. Katanya, jenis seperti mereka akan terisi daya oleh dua hal saja; melakukan tugas dan mendapatkan pujian setelahnya. Itulah sebabnya Jeongin kerap kali meminta Hyunjin untuk mengelus surainya, atau memberikan afeksi-afeksi sederhana setelah sukses menyelesaikan suatu pekerjaan rumah.

Hanya saja, Jeongin tidak pernah melakukan sesuatu dengan benar. Selain memecahkan peralatan makan, dia juga pernah menjatuhkan bingkai foto kkami serta vas bunga. Benar-benar, Hyunjin hanya mampu menghela napas lelah kerap kali Jeongin memohon maaf akibat cara kerjanya yang payah.

Hyunjin bahkan sampai menceritakan hal tersebut kepada Changbin saat sengaja bertemu di suatu kafe. Changbin sendiri mengatakan kalau Felix tidak membuat kecerobohan sampai separah itu. Dia hanya memecahkan barang sekali atau dua kali saja, itu pun karena bekerja sambil dilanda kantuk. Lagipula Bang Company sudah meyakinkan seluruh calon pembeli bahwa setiap android manusia mereka akan selalu bekerja dengan baik. Hal itu sempat membuat Hyunjin berspekulasi bahwa ada sedikit kecacatan pada sistem gerak Jeongin, sehingga membuatnya dapat jadi ceroboh sekali.

Scenario (s)Where stories live. Discover now