A New Stay

837 112 46
                                    

"Aku ingin datang ke acara fanmeeting SKZ, ayah!"

Christopher Bang memijat pelipis. Sudah setengah hari berlalu dan putra kesayangannya masih saja memohon tanpa pamrih. Mulai dari lewat telepon, group chat keluarga, chat pribadi, hingga kini Bang Tower pun rela jauh-jauh didatangi.

"Bukannya Ayah sudah bilang untuk banyak istirahat?"

"Tidak mau!" Bang Jeongin, 17 tahun, melempar tantrum dengan kedua pipi bulat menggemaskan. Dia sudah berusaha maksimal. Mengeluarkan jurus berlagak imut dan sebagainya, namun tetap saja ditolak mentah. Apa yang harus ia lakukan selanjutnya? Berguling-guling di aula lantai gedung tinggi warisan kakeknya ini? Ha. Ingin naik ke ranjang tempat tidur saja, dia harus digendong ala bridal style.

Sejujurnya, Chris tidak pernah tega mengecewakan hati Jeongin yang mudah sakit hati. Dari seluruh manusia di semesta ini, hanya dia dan Minho yang tahu betul seluk beluk sang buah hati.

Mendengus, Chris menarik lengan kursi roda agar tubuh Jeongin bisa mendekat. Sudah cukup lama pemandangan yang sama harus ia saksikan. Jeongin, dengan tubuh lemah di atas kursi roda, akibat kecelakaan 3 bulan lalu yang masih terasa bagai mimpi buruk tiada akhir.

"Mana yang lebih penting?" Jemari Chris menyisir surai Jeongin yang halus terawat. Merapikan beberapa helai poni berantakan dengan jemari panjangnya. Dari jarak sedekat ini, dia diingatkan kalau anak mereka tumbuh menjadi remaja yang indah. "Kesehatanmu, atau bertemu pria-pria itu yang bahkan tidak kenal kita?"

"Mereka memang tidak mengenal ayah. Tapi mereka mengenalku." Jeongin menggeleng tidak terima, namun tidak protes akan jemari Chris yang masih menyentuh surainya. "Mereka mengenal Stay."

Ryujin menelan ludah tidak jauh dari sana. Berdiri dilanda gelisah dekat pintu tertutup ruangan kerja Chris. Jika Jeongin terus bersikap seperti ini, maka dialah yang akan disalahkan kelak. Oh, Tuhan. Menghadapi kemarahan Christopher Bang adalah bencana.

Setelah mengalami kecelakaan akibat sopir lalai keluarga Bang dahulu, Jeongin harus dirawat di rumah sakit hampir satu bulan penuh lamanya. Saat itu dia tidak mampu melakukan apapun selain bicara, makan, dan sedikit menggerakkan tangan. Kedua kakinya mati rasa total akibat benturan keras. Dokter berkata Jeongin masih memiliki kesempatan untuk merasakan kakinya kembali dan berjalan dengan normal. Namun itu semua membutuhkan waktu dan kesabaran, serta dukungan besar dari orang-orang di sekitar.

Tentu, Chris dan Minho tidak mungkin pasrah dengan keadaan begitu saja. Hingga detik ini, mereka berusaha membuat Jeongin hidup normal kembali dengan usaha yang bertahap. Terhitung hari ini, Jeongin sudah bisa menggerakkan kedua kakinya. Hanya menunggu sedikit tenaga tambahan agar bisa rutin terapi melangkah bersama instruktur profesional.

Oh, Chris sebenarnya tidak kuasa mengirim Jeongin setiap Rabu sampai Jumat untuk terapi. Baru saja lima menit sesi "menyiksa" itu dimulai, peluh sudah membasahi wajah Jeongin, dengan air muka kesakitan yang tidak dapat ditutup-tutupi.

Karena insiden nahas itulah, Jeongin hanya sering diam di rumah, hampir mati kebosanan, dan sering mengeluh minta ditemani. Alhasil, Ryujin yang sesekali diutus untuk menjaga, jadi memengaruhi anak itu untuk mengenal salah satu boyband terkenal seantero Korea Selatan: Stray Kids.

Oh, Ryujin adalah Stay yang sudah terverifikasi. Mengenal Stray Kids dari masa survival adalah salah satu kebanggaan terbesarnya, selain karena diterima kerja di perusahaan korporat semaju Bang Enterprise. Jadi bisa dikatakan, alasan Stray Kids bisa seterkenal sekarang juga karena salah satu usaha kecilnya. Tidak sedikit gaji yang telah dia habiskan untuk membuka event tema Stray Kids dan melakukan dakwah agar semakin banyak Stay di luaran sana.

Scenario (s)Where stories live. Discover now