chapter 1

11.1K 628 46
                                    

Vote nya jangan lupa
.
.
.

Mata tajam dengan tubuh tegap tinggi menjulang adalah perpaduan paling sempurna untuk seorang idola kampus, tatapan penuh mengintimidasi itu membuktikan betapa kuat dan perkasanya dirinya sebagai seorang alpha, Semua orang menyukai nya termasuk seokjin,pria bermarga Kim itu sudah sedari lama menyukai Kim Namjoon sang idola di kampusnya, dilihat darimana pun namjoon tidak bisa dimiliki oleh omega seperti dirinya.Ya, seokjin adalah seorang omega, wajah nya yang cantik cukup membuktikan semua nya,namun wajah cantik saja tak cukup, nyatanya karena paras nya yang cantik dan diri nya adalah omega semua orang menatap nya dengan pandangan jijik, sangat sedikit omega laki-laki di dunia,hanya ada beberapa orang saja. Dan seokjin termasuk golongan yang di jauhkan karena martabat nya yang lemah dimata banyak oranNamun semua siksaan dan pembulyan itu dapat seokjin tahan karena dirinya menyadari satu hal yang membuat nya kuat, seokjin adalah mate Namjoon.
Jika kalian fikir Namjoon lah penyelamat hidup nya maka kalian salah, Namjoon juga sama dengan orang lain, menatap dirinya begitu rendah,berada di dekatnya saja Namjoon merasa jijik.

'dug'

Lamunan seokjin buyar saat benda keras menghantam kepalanya, alhasil darah segar menetes melewati pelipisnya, seokjin menatap sang pelaku yang sedang tertawa puas di tengah lapangan dengan beberapa teman nya, Namjoon juga ada di sana,namun pria tinggi itu tidak perduli dengan nya sama sekali.
Semakin lama luka nya semakin perih membuat seokjin meringis dan berdiri dari tempatnya ingin pergi kekamar mandi dan mengobati lukanya.
Namun langkah seokjin berhenti saat si pelaku berteriak dengan kuat nya.

"Yak kim Namjoon lihat mate mu terluka hahaha... Sebentar lagi pasti dia menangis, laki-laki lemah sepertinya mana mungkin bisa tahan kan?"

Seokjin menatap Namjoon yang menjadi olokan disana, terlihat Namjoon menatap nya dengan begitu benci,mata tajam itu seakan mengatakan jika seokjin harus nya hilang saja dari sana.
Maka seokjin dengan cepat bergegas pergi,tak ingin Namjoon mendapat olokan lebih memalukan lagi karena dirinya,ya karena matenya yang seorang laki-laki.

Dada seokjin semakin sesak karena sepanjang ia berjalan di koridor banyak pasang mata yang melihat nya dengan tatapan mencemooh, sebegitu menjijikkan kah dirinya dimata orang-orang?

Sesampainya di kamar mandi seokjin cepat-cepat membasuh luka nya dengan air,ia sesekali meringis menahan sakit.
Ia tatap wajah menyedihkan nya di depan cermin, terbayang tatapan tajam Namjoon di lapangan tadi, sejujurnya seokjin sudah biasa, Namjoon memang selalu menatap nya begitu, tidak pernah bicara dengan nya bahkan selalu menghindari nya sejauh-jauhnya agar tak berdekatan dengan nya.
Setitik air mata turun melewati pipi chubby nya, seokjin menangis bukan karena rasa sakit di kepala nya yang berdarah tetapi karena rasa sakit dalam hatinya, sungguh malang nasib Namjoon karena memiliki mate menjijikkan seperti dirinya, Namjoon pasti sangat malu. Tapi seokjin juga ingin diakui sebagai mate, seokjin juga omega yang memiliki perasaan.

Seokjin membuang nafas panjang dengan perlahan tapi dada nya masih terasa sangat sesak.

"Mian" lirih nya berharap Namjoon dapat mendengar ucapan maaf nya.
Seokjin membasuh wajah nya dengan air, setelah selesai seokjin bergegas keluar dari kamar mandi mengingat dirinya ada kelas siang ini.

Baru saja seokjin melangkah ia kembali berhenti karena pemandangan di hadapannya, mata bulat seokjin membola dengan bibir tebal nya yang sedikit terbuka, Namjoon di sana sedang bercumbu mesra dengan wanita cantik bak bidadari. Wanita idaman di kampus nya,omega tercantik dambaan banyak alpha, Namjoon sebagai idola kampus berhasil mematahkan banyak hati alpha karena hanya dirinya yang berhasil mendapatkan omega cantik itu, bukan hanya banyak alpha tetapi hati seokjin juga berhasil dipatahkan oleh mate nya.

Pandangan wanita itu mengarah kearah seokjin, cepat-cepat seokjin mengalihkan pandangannya, wanita itu mendorong dada Namjoon sehingga Namjoon ikut melihat kearah mata omeganya,di belakang nya berdiri omega laki-laki yang sialnya adalah matenya.

Namjoon memutar bola mata nya kesal, seokjin lagi-lagi mengganggu nya.

"Mwo?"

Geram Namjoon melihat seokjin masih berdiri di sana dan menatap nya dengan pandangan terluka, Namjoon muak melihat wajah penuh dusta itu.

Seokjin menggeleng lalu buru-buru pergi dari sana, dadanya kembali sesak seperti tertimpa bobot berton-ton,merasa dikhianati oleh sang mate untuk yang kesekian kalinya, hubungan Namjoon dengan wanita cantik itu bukan lagi hal baru karena seokjin tahu Namjoon hanya mencintai wanita itu.

Bayangan Namjoon mencumbu wanita itu terus terngiang di benak seokjin seperti kaset rusak.

'byurr'

Dan kesialan seokjin tak hanya sampai disitu, guyuran air berwarna coklat dan bau membasuh tubuh nya, rintik-rintik air menetes dari rambutnya, semua orang tertawa merasa puas dengan apa yang mereka lakukan, seokjin mengepalkan tangannya erat,begitu benci dengan dunia yang membuat nya terlihat lemah,benci dengan dirinya juga karena terlahir sangat buruk di dunia.

Semuanya tidak adil, seokjin juga ingin merasakan apa itu bahagia, seokjin sudah bosan dengan rasa sakit, rasanya ingin mati saja dan menghilang di telan bumi. Mata seokjin tak sengaja bersibobrok dengan mata Namjoon di ujung koridor, masih menggenggam tangan wanita omega itu, seokjin akui mereka cocok dan itu menyakiti perasaan nya. Seokjin berusaha menampilkan senyum namun Namjoon enggan melihat dan memilih pergi membawa wanita omega itu pergi sejauh-jauhnya.

"Yak dasar omega gila! Mengharapkan mate populer seperti Namjoon. Haha seharusnya kau sadar dengan posisi mu!"

"Dilihat dari manapun,Irene lebih cocok!"

"Kenapa kau tidak coba bunuh diri saja agar Namjoon terbebas dari mu!"

Dan berbagai kata-kata kasar itu menjadi makanan sehari-hari seokjin, air mata kini kembali menetes membasahi pipi seokjin yang memang sudah basah karena guyuran air kotor itu. Seokjin memilih pergi meninggalkan kampus nya, sudah tidak bisa lagi ia harapkan masuk ke kelas siang nya, bajunya sudah basah kuyup dan bau.

Seokjin berlari jauh masuk kedalam hutan yang memang menjadi tempat nya mengadu betapa kejamnya dunia, disini seokjin bisa menangis dengan kuat tanpa ada orang lain yang mendengar, hanya pepohonan tinggi,angin dan hewan didalam hutan yang menjadi saksi bisu kesedihan nya.
Seokjin menangis hebat, hatinya rasanya seperti mati rasa.

"Kenapa, kenapa aku dilahirkan di dunia jika hiks.. jika aku tidak bisa merasakan kebahagiaan?"

Mata nanar itu menatap kearah danau besar dengan air jernih, perlahan seokjin menuju kearah danau berniat menenggelamkan tubuhnya disana.
Sekilas seokjin mencium wangi Citrus dan Pinus yang sangat menyengat,wangi tubuh milik Namjoon. Seokjin membalikkan badannya berharap Namjoon benar-benar ada disana namun seokjin tau itu hanyalah ilusinya, tidak mungkin Namjoon mengejarnya.

Kata bunuh diri yang tadi salah satu alpha katakan terngiang di benak seokjin, jika seokjin mati mungkin Namjoon senang, mungkin Namjoon akan puas karena tidak ada lagi pengganggu, haruskah seokjin mati agar  Namjoon bisa tersenyum bahagia?

Tak terasa seokjin sudah tenggelam dalam danau itu,tak ada orang yang akan melihat nya jika dirinya terapung kan?
Ya, semua orang tidak perduli dengan nya.
Seokjin tersenyum lemah saat ia merasa dadanya sakit butuh oksigen, akhirnya ia bisa membuat Namjoon bahagia meski sekali, seokjin berharap kematian nya menjadi hadiah terbaik untuk Namjoon.
Perlahan seokjin hilang kesadaran nya, samar-samar seokjin melihat ada yang menghampiri nya, seseorang ingin menolong nya?
Tidak mungkin, itu bisa saja malaikat kematian nya kan?



🐭

Gaess Sansan comeback!!!
Ini cerita omegaverse pertama Sansan, semoga aja gak ada kesalahan ya.
Silahkan nikmati cerita nya dan Sansan berharap para readers Sansan bisa ngasih tau Sansan kata-kata yang salah ya.

Abyys [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang