chapter 2

5.1K 524 12
                                    

Vote nya jangan lupa
.
.
.

Mata indah itu perlahan terbuka, mengerjap sesekali karena mencoba terbiasa dengan cahaya yang masuk ke dalam retina nya.

"Lihatlah drama nya dimulai lagi, pura-pura yang paling tersakiti!"

Kepalanya berdengung sakit mendengar teriakan dari arah samping nya, keningnya mengerut dalam karena menahan pening di kepala nya.

"Jangan begitu,tuan muda baru saja sadar"

Kini suara lembut khas wanita paruh baya masuk ke gendang telinga nya.

Kata 'sadar' adalah yang pertama seokjin sebut,apa dirinya belum mati?
Pikir seokjin.

"Gara-gara kau sakit aku yang repot,dasar! Sehari tidak membuat ku kerja bisa tidak sih?!"

Wanita cantik dengan tubuh mungil nya sejak tadi menggerutu kesal,maid muda yang juga tidak menyukai seokjin sejak kehadiran seokjin tiga tahun yang lalu,sama seperti penghuni Pack disini, hanya satu orang yang perduli dengan seokjin yaitu wanita paruh baya yang juga berdiri di sampingnya.

"Sudah lah Lona,jika kau lelah kau bisa pulang,biar aku saja yang mengurus tuan muda"

"Tuan muda? Cih bahkan tuan Namjoon tidak menganggap nya sama sekali,kalian dua omega menyedihkan"
Dan Lona benar-benar pergi dari kamar seokjin yang pengap.
Lona adalah Beta blasteran Amerika Korea sedangkan wanita yang masih bersama seokjin adalah omega.

Seokjin sejak tadi diam mendengarkan Lona bicara dengan nada tinggi,memang seharusnya dirinya tidak dipanggil tuan muda karena dirinya tidak pantas dan kehadiran nya pun tidak pernah dianggap.

"Jangan dengar kan dia, bagaimana keadaan mu tuan muda? Apa lebih baik?"

Seokjin mengangguk kecil,ia masih berfikir siapa yang membawa nya kesini.

"Emm bibi Nim,siapa yang membawa ku kesini?"

Yang ditanya tersenyum kecil dan menjawab dengan perasaan senang.

"Mate mu"

Mata seokjin membulat, tidak mungkin Namjoon yang membawa nya kesini, bisa saja bibi Nim bercanda.

"Itu benar sayang,bibi sangat senang melihat tuan Namjoon perduli dengan mu. Nah sekarang ayo sarapan dulu"

Hati seokjin menghangat mendengar nya,itu berarti Namjoon tidak ingin dirinya tiada,senyum seokjin semakin lebar mengingat nya. Namjoon perduli dengan nya?
Jika bertemu seokjin ingin mengucapkan terima kasih kepada Namjoon.

"Bi, sudah ya seokjin ingin menemui Namjoon. Terimakasih makanan nya"

Padahal baru tiga suap tapi hati seokjin meronta ingin segera bertemu dengan mate  nya.
Bibi Nim tidak dapat mencegah kepergian seokjin, dengan langkah tertatih kaki jenjang itu membawanya ke tempat dimana Namjoon berada.

Biasanya di jam seperti ini Namjoon berada di ruang rapat, membicarakan tentang bagaimana berjalan nya pack untuk kedepannya, Namjoon adalah Alpha yang nantinya akan menjadi pemimpin pack setelah resmi menikah dengan mate nya,masih ada ayah Namjoon yang memimpin pack saat ini.

Setelah sampai keadaan di sekitar sangat sepi,tidak ada penjaga yang menjaga pintu seperti biasanya,apa hari ini tidak ada rapat?

Tanpa pikir panjang seokjin segera membuka pintu,ia terpaku melihat suasana di dalam ruangan yang penuh dengan petinggi alpha sedang mengadakan rapat,diujung sana sudah ada empat pasang mata yang menatap seokjin dengan tatapan membunuh,siapa lagi kalau bukan omega dengan pangkat paling tinggi,ibu Namjoon dan matenya.

"Oh? Apa dia mate anda tuan Namjoon?"

Yang tadi nya hening kini kembali heboh karena seorang alpha bertanya.
Kening wanita paruh baya itu mengerut tidak suka, matanya melirik tajam Namjoon mengisyaratkan bahwa Namjoon harus segera menyingkir kan seokjin dari sini. Untung nya tidak ada ketua alpha di pack ini a.k.a ayah Namjoon.

"Aku tidak menyangka omega tuan Namjoon seorang pria" alpha lain ikut menyahut,menilai bagaimana rupa seokjin.

Seokjin menundukkan kepalanya dalam karena menjadi pusat perhatian, sesekali ia melihat Namjoon yang juga sedang menatap nya dengan tatapan membunuh, tangan pria itu sudah terkepal dengan erat nya.

"Tuan Namjoon yang hebat mempunyai mate seorang pria, bukankah omega pria sangat langka? Kami berharap mate anda bisa melahirkan anak dengan keadaan fisik yang normal sehingga pack kita terhindar dari kutukan."

Semakin lama ucapan para alpha itu semakin merendahkan seokjin,dalam benak Seokjin berfikir apakah omega pria tidak dapat melahirkan dengan normal?

"Sebagai alpha bukan kah bisa menentukan omega yang diinginkan? Namjoon ku tidak harus menikah dengan omega itu"

Kepala seokjin spontan terangkat menatap wajah sang calon mertua, seokjin tidak terima jika Namjoon harus dinikahkan oleh omega lain, alpha nya hanya Namjoon begitu juga dengan Namjoon, dirinya adalah omega Namjoon dan akan tetap seperti itu.

Seokjin ingin angkat suara namun sudah di dahului oleh Namjoon yang menyeretnya keluar dengan sangat kasar, sesekali seokjin meringis menahan sakit dan langkah nya terseok-seok berusaha menyamakan langkah besar Namjoon.

Namjoon menghempaskan genggaman tangan nya tak kalah kasar sehingga membuat Seokjin hampir terjatuh, pergelangan tangan seokjin tercetak tanda merah yang begitu kentara karena kulitnya yang putih.

"Kau ingin mempermalukan ku?!"
Sura dingin yang menusuk relung hati seokjin bergema di lorong, seokjin tentu saja menggeleng,mana mau ia mempermalukan Namjoon di depan umum.

"Tidak kah kau tau bahwa kau itu membuat ku malu?! Dengan kehadiran mu di sekitar ku semua orang menatap aneh padaku karena mate ku seorang pria!"

Hati seokjin sakit mendengar nya, Namjoon yang selalu menolak nya,meski sudah sering ia dapat penolakan tapi tetap saja kata-kata tajam itu mampu membuat hati seokjin terluka.

"Kenapa kau ada disana ha?! Ingin menunjukkan kepada dunia bahwa kau omega beruntung karena aku adalah mate mu?! Jawab!"

Suara tinggi itu membuat tubuh seokjin bergetar hebat,air mata tanpa sadar turun melewati pipi mulus seokjin untuk yang kesekian kalinya.

"Dengar kan aku baik-baik seokjin, aku tidak sudi memiliki mate seperti dirimu, jadi enyahlah dari kehidupan ku!"

Seokjin menatap nanar Namjoon yang mulai menjauh dari nya,alpha itu benar-benar membenci nya.
Hidung seokjin memerah karena menangis,isakan nya bahkan menggema di lorong, tidak perduli dengan siapapun yang bahkan akan mendengar tangisan nya.

"Apa aku begitu buruk? Hiks.. Namjoon bahkan tidak menginginkan ku hiks.."

Sekuat apapun seokjin menahan,tetap runtuh juga pertahanan nya,meski berulang kali menguatkan jiwa nya untuk bertahan tapi tetap saja jiwa nya hancur. Tidak ada yang lebih menyakitkan dari ini, seorang alpha yang menolak mate nya dengan sangat tegas,omega seperti dirinya tidak diinginkan oleh masyarakat.

🐭


Maaf ya lama up,lagi sibuk buat laporan gak sempet buka Wattpad.

Abyys [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang