chapter 4

4.7K 503 11
                                    

Vote nya jangan lupa
.
.
.

Setelah acara selesai, semua mahasiswa kembali masuk ke dalam kelas masing-masing, padahal banyak mahasiswa yang ingin jam kosong setelah kegiatan itu namun sepertinya pihak universitas tidak mengijinkan semua itu terjadi.

Terlihat seokjin yang duduk paling ujung di belakang dekat dengan jendela, senyum sesekali terpatri di bibir nya membuat pipi gembul nya merona.
Sejak awal masuk kelas seokjin sudah sibuk melirik keluar jendela karena matenya di lapangan sedang bermain bola basket, bibirnya tertarik keatas setiap kali lelaki tinggi di lapangan itu memasukkan bola ke ring basket.
Tidak menyadari jika ada sosok lain yang sudah duduk sebangku dengan nya, sejak awal masuk universitas memang tidak ada yang ingin sebangku dengan nya, seokjin tak masalah dengan itu.

"Pelajaran akan dimulai"
Bisikan halus itu mengejutkan seokjin, dengan cepat seokjin melihat kearah samping kanan nya yang ternyata sudah ada lelaki dengan senyum lebar nya.

"Hai" sapa lelaki itu masih menunjukkan senyum lebar nya.

Seokjin mengerjap kan matanya beberapa kali kemudian ia dengan cepat menundukkan wajahnya, semburat merah kembali menghiasi wajah seokjin membuat pria asing tersebut merasa gemas.

'ya tuhan gemas nya'

Batin pria itu.

Pria itu sedikit kecewa saat seokjin sedikit menggeser duduknya menjauh, bahkan omega itu tak membalas sapaan nya. Sesekali pria itu melihat keadaan meja seokjin yang penuh dengan coretan, bukan coretan hasil seokjin kala sedang bosan tetapi coretan penuh kalimat hina yang membuat sosok pria itu terkejut, apakah makhluk semanis Seokjin selalu di bully?

"Emm boleh kan aku duduk sebangku dengan mu? Tidak ada bangku kosong selain ini" ucap nya basa basi.

Seokjin melirik kearah teman-teman nya yang sedang menatap nya dengan tatapan hina juga kesal, mungkin mereka kesal karena seokjin sebangku dengan siswa populer sejak beberapa jam yang lalu. Pria itu ikut melihat kesekeliling nya, banyak tatapan tidak suka tertuju kearah seokjin.

"Tatapan kalian membuat ku mual. Harap jangan menatap pria omega di samping ku seperti itu, kalian menakuti nya"

Meskipun ucapan itu di Sertai senyuman namun mereka tau itu adalah kode agar mereka tidak main-main dengan sosok pria itu.

"Kita belum berkenalan secara resmi, kenalkan namaku Hoseok, siapa nama mu omega?"

Seokjin menatap lama tangan yang terulur untuk nya, sudah lama ia tidak kontak fisik dengan seseorang.
Saat Hoseok ingin kembali menarik tangan nya, seokjin dengan segera membalas uluran tangan Hoseok,senyum kecewa Hoseok terganti dengan senyum lebar andalan nya.

"Kim Seokjin" balas seokjin dengan suara pelan hampir berbisik.

Suara yang menggelitik gendang telinga Hoseok mampu membuat debaran jantung Hoseok meningkat.

"Nama yang cantik, seperti pemilik nya"

"Ne?"

Seokjin sebenarnya mendengar kalimat manis itu, sungguh ini adalah pertama kalinya ada seseorang yang memuji dirinya. Lagi-lagi semburat merah terpatri di wajah seokjin, bahkan mate nya sendiri tidak pernah bicara manis seperti itu, jangan kan bicara manis, menatap wajahnya pun Namjoon sudah tidak sudi.

"Mulai hari ini kau adalah teman ku, penderitaan mu sudah berakhir di sini jinseok, jika ada yang menyakiti mu bilang saja pada ku ne?"
Tanpa sadar seokjin mengangguk mengiyakan, pikiran seokjin yang sejak awal bertatap pandang dengan Hoseok tentang banyaknya harapan dan warna kini dapat seokjin rasakan,Hoseok lah yang mengantar kan warna itu padanya.

"Tapi aku seorang omega-"

"Aku tau, baru pertama kali aku menemukan omega secantik dirimu."

Entah Hoseok yang terlalu jujur atau memang Hoseok tipikal penggombal handal, seokjin sejak tadi terus merasakan pipinya memanas.

Tak lama seorang dosen datang membuat semua mata tertuju pada sang guru.

"Eh Jung Hoseok kenapa duduk di sana? Biar saya ambilkan meja yang lain"

Hoseok langsung berdiri dari duduknya melihat seokjin kembali menunduk kan kepala nya murung, tanpa aba-aba Hoseok melempar meja seokjin kedepan membuat semua siswa di dalam berteriak kaget begitu juga dengan sang dosen.

"Bawakan meja baru untuk seokjin"

Seokjin terkejut dengan tindakan Hoseok, untung saja bekal nya untuk Namjoon sudah ia simpan di dalam tas nya tidak di laci meja nya.

Hoseok kembali menunjukkan senyum dibibir nya membuat semua orang di dalam kelas itu merinding begitu juga dengan seokjin, sudah di pastikan Hoseok bukan Beta sembarangan.

Dalam hitungan menit meja baru seokjin datang,senang rasanya memiliki meja baru yang bersih, senyum tak terelakkan di bibir seokjin membuat Hoseok ikut tersenyum.

"Gomawo Hoseok-ssi"

Seketika Hoseok mengerucut kan bibirnya.

"Jangan terlalu formal, bukan kah sekarang kita teman?"

Meski Hoseok ingin hubungan lebih antara dirinya dan seokjin namun Hoseok harus sabar.

"Baiklah Hoseokie"

"Begitu lebih bagus"

Tanpa sadar Hoseok sudah menempatkan tangan nya diatas rambut seokjin membuat seokjin terkesiap merasakan belaian lembut dan hangat diatas kepala nya, dengan segera seokjin memundurkan tubuhnya sehingga tangan Hoseok kini menggantung di udara.

"Oh,mian sudah lancang"

Hoseok kembali menarik tangan nya, sedikit kecewa lagi-lagi seokjin menolak nya.

'sabar Hoseok sabar' gumam sang Beta dalam hati.

Setelah itu tidak ada lagi perbincangan antara seokjin dan Hoseok, si Beta yang sibuk memperhatikan pelajaran sedang kan seokjin yang kembali menatap keluar jendela, sejak tadi ia mengabaikan Namjoon karena Hoseok terus mengajak nya bicara.
Seokjin mengerutkan keningnya dalam karena heran melihat Namjoon menatap keatas tepat kearah nya, aura Namjoon benar-benar gelap.
Apa Namjoon marah karena dirinya lagi-lagi terang-terangan sedang melihat Namjoon atau Namjoon marah karena kalah bertanding basket?

Dengan segera seokjin alihkan pandangan nya takut Namjoon semakin marah dengan nya, jika Namjoon sedang marah maka tamatlah riwayat seokjin, meskipun tidak pernah menggunakan fisik dalam kemarahan nya terhadap Seokjin tapi aura Alpha Namjoon benar-benar membuat seokjin sesak sehingga hampir mati.

Tidak tau saja jika Namjoon sejak tadi memperhatikan dari bawa seokjin yang sedang berbincang dengan seorang laki-laki lain, Namjoon tau siapa pria yang sedang bersama seokjin.
Rapmon, inner wolf Namjoon terus saja menggeram marah dalam dirinya sehingga membuat nya ikut merasakan kemarahan nya.

"Tenang lah Rapmon kau membuat ku ikut merasakan amarah mu!"

Gertak Namjoon masih dengan mata tajam nya yang menatap kearah Seokjin meskipun omega itu tak lagi melihat kearahnya.

"Dia sudah menyentuh mate kita,habisi Beta itu sekarang!"

Rapmon yang memang sejak awal menerima kehadiran seokjin, berbanding terbalik dengan nya yang menolak seokjin mentah-mentah.

"Shit! Persetan dengan mate! Kau membuat ku ikut merasakan amarah mu! Berhenti merasa cemburu karena aku tidak perduli sialan!"

Namjoon mendengar kekehan tawa dari Rapmon seakan mengejek Namjoon saat ini.

"Akui saja kau juga cemburu"

Namjoon memutar bola matanya kesal.
" Aku tidak seperti mu dasar serigala sialan!"

Geram Namjoon dan pergi dari sana,
Sedangkan teman-teman Namjoon yang lain sudah bergidik ngeri melihat betapa gelapnya aura yang di keluarkan oleh Namjoon.

🐭

Maaf telat up nya!!🙏

Abyys [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang