Vote nya jangan lupa
.
.
.Seokjin pagi ini malas memasak, ia lebih memilih makan mie instan. Tangan nya sesekali membentuk kepalan kemudian ia pukul-pukul pelan pada bahu nya yang terasa sakit, sudah terbilang tiga bulan seokjin mengalami nya, bangun tidur dalam keadaan tubuh lemas dan pegal-pegal. Awalnya seokjin membiarkan karena ia mengira kelelahan bekerja dan membereskan apartemen sendiri tetapi semakin ia membiarkan semakin pula ia merasa ada keganjalan yang terjadi.
Seperti misalnya pernah ia mendengar beberapa kali di tengah malam seseorang menghidupkan shower di kamar mandi nya, seperti seseorang sedang mandi. Seokjin pikir itu halusinasi nya, jangan lupakan bayangan seorang pria yang terus datang ke kamarnya dan bekas teh celup yang ada di tong sampah dapur nya.Seokjin juga terkadang merasa di awasi namun tidak ada orang yang memantau nya, seokjin merasa tidak aman.
Lamunan seokjin buyar ketika ada yang mengetuk pintu dan pintu terbuka tanpa seokjin membuka nya, disana Namjoon datang dengan cangkir ditangan nya."Boleh minta air panas?" Tanya nya.
Seokjin tersenyum kecil kemudian mengangguk, Namjoon segera menghampiri dan membuka tutup termos untuk mengisi gelas nya.
Namjoon menyeduh teh hangat,memang jika pagi dengan cuaca dingin seperti ini sangat nikmat menyeduh teh hangat.Seokjin menatap kegiatan Namjoon dari belakang,tubuh tinggi dan berotot itu sangat enak dipandang.
'Puk'
Suara hampas teh dibuang dalam tong sampah menyadarkan seokjin kembali kealam sadar, seokjin langsung teringat tentang hampas teh celup yang selalu ada di dalam tong sampah nya padahal seokjin tidak lagi minum teh.
Seokjin kembali menatap Namjoon yang kini sudah membalikkan badannya menjadi berhadapan dengan nya, tatapan yang terlalu intens itu membuat seokjin memalingkan wajahnya,ia merasa terintimidasi atau hanya perasaan nya saja?
Pikiran buruk tentang Namjoon memenuhi pikiran seokjin, apalagi sebelumnya Jimin pernah mengatakan Namjoon ini orang yang agak aneh, seperti nya seokjin harus memeriksa ruang cctv."Nanti malam ada acara?"
Seokjin kembali tersentak kaget karena Namjoon sekarang sudah duduk berhadapan dengan nya, mungkin Namjoon berniat ingin mengajak nya keluar.
"A-aku tidak bisa keluar,nanti malam aku dan Jimin ingin pergi ke suatu tempat"
Dan kenapa pula sekarang seokjin menjadi gugup begini, tentang acara nya dan Jimin itu bohong, seokjin malam ini ingin memeriksa cctv apakah ada keganjilan yang terjadi. Jimin juga akan pergi dengan Yoongi menemui sepupu Yoongi yang mengadakan pertunangan.
"Benarkah?"
Seokjin bahkan melihat raut kecewa yang kentara di sana, seokjin segera mengangguk mengiyakan.
"Baiklah kalau begitu aku permisi,aku masih memiliki pekerjaan, jika nanti malam ada waktu luang hubungi aku ya"
Senyum lebar dengan dua dimple di kedua pipinya, bagaimana bisa Seokjin memikirkan hal buruk kepada Namjoon.
Malam hari nya, seokjin sudah rapi memakai sweater polos berwarna pink dan celana jeans nya, seokjin melihat kearah jam sudah menunjukkan pukul 10, semoga saja paman yang menjaga ruang cctv belum pulang.
Seokjin mengendap-endap keluar takut Namjoon juga ada di luar, ternyata pintu Namjoon tertutup seperti tidak ada penghuninya.Seokjin bernafas lega karena masih ada satu orang lagi yang menjaga cctv,pria paruh baya itu tadinya ingin pulang.
"Apa terjadi sesuatu?"
Seokjin menggaruk belakang kepalanya yang tidak gatal.
"Jika paman ingin pulang silahkan,nanti aku tutup pintu nya"
KAMU SEDANG MEMBACA
Abyys [END]
Werewolf"aku jijik ternyata mate ku adalah seorang pria omega" jika sudah takdir tidak ada yang bisa merubahnya,namun Alpha itu terus berusaha mengubah jalan takdir nya, tidak terima dengan status bahwa mate nya adalah seorang pria, usaha nya membuat sang o...