chapter 18🔞

7.6K 498 15
                                    

Vote nya jangan lupa
.
.
.

Untuk yang masih dibawah umur plis skip aja ya🔞


Seokjin mengerjapkan matanya berusaha beradaptasi dengan pencahayaan yang masuk kedalam pupil matanya,warna putih dan hitam dinding adalah hal pertama yang seokjin lihat, seokjin berfikir mungkin ia sedang di culik orang asing, seokjin lantas mendudukkan dirinya mengingat Hoseok tidak ada di dekatnya.

Ia menatap kearah jendela kaca besar yang memperlihatkan lampu-lampu kota yang tampak cantik,ini sudah malam tetapi seokjin tak tahu jam berapa saat ini.

'sreekk'

Seokjin terlihat terkejut saat sebuah tangan menutup tirai jendela sehingga ruangan menjadi redup, selanjutnya suara saklar lampu terdengar dan pencahayaan terang mampu membuat seokjin memahami situasi bahwa ia sedang tidak sendiri di dalam ruangan ini. Matanya membulat saat ia melihat sosok yang sangat ia kenal sedang berdiri di depan pintu sembari melipat kedua tangannya di depan dada, penampilan sudah tak seperti pagi tadi, rambut nya sedikit berantakan dengan kemeja putih yang kusut dan dua kancing baju teratas dibiarkan terbuka.

"Selamat malam. Mate"

Seokjin meremas seprei yang ia duduki sampai kusut,kenapa Namjoon ada di sini? Bukan kah seharusnya ini menjadi malam terindah Namjoon dan istri nya?
Jika di lihat dari situasi saat ini, sudah pasti jawaban yang ada di benak nya terbukti benar, Namjoon adalah pelaku penculikan nya,lantas di mana ia menyembunyikan Hoseok?

"Na-namjoon,kenapa aku ada disini? Dimana Hoseok?"

Senyum seringai Namjoon luntur dalam sekejap,aura Namjoon menjadi gelap, seokjin dapat merasakan ruangan ini menjadi dingin meskipun penghangat ruangan aktif.

"Sudah kuperingatkan kau waktu itu jangan pernah dekat dengan alpha atau Beta manapun termasuk Hoseok! Kau tak mendengar ucapan ku!"

Seokjin ingat ancaman itu,dimana saat itu Namjoon melecehkan nya hanya karena seorang alpha menyentuh dirinya di supermarket.

"La-lalu dimana Hoseok?"

Seringai kejam itu terbentuk di bibir tebal milik Namjoon,ia mengangkat kedua bahunya acuh seakan menganggap pertanyaan seokjin adalah omong kosong.

Seokjin yang terlihat panik juga khawatir Namjoon akan mencelakai Hoseok segera turun dari ranjang dan berniat keluar dari kamar itu,namun tubuh tegap Namjoon menghalangi pintu sehingga seokjin tak bisa keluar.

"Namjoon kumohon jangan sakiti Hoseok,dia hanya menggantikan Grandpanya datang sehingga aku ikut dengan nya"

Seokjin berusaha menjelaskan namun Namjoon malah mendengus dan memutar bola matanya kesal.

"Kau lebih mementingkan orang lain dibandingkan diriku yang susah payah pergi demi dirimu?"

Seokjin tercekat mendengar nya,kenapa pula Namjoon harus pergi dari rumah demi untuk menemui nya?

"Kenapa lakukan itu? Seharusnya malam ini adalah malam terindah untuk mu dan istri mu"

Mata seokjin berair tidak mengerti dengan jalan pikiran Namjoon,entah apa lagi yang akan seokjin hadapi kedepannya karena ulah Namjoon.

"Ya ini adalah malam terindah, malam terindah kita seokjin"

Mata bulat seokjin membesar,apa maksud dari ucapan Namjoon?
Melihat tanda bahaya seokjin segera memundurkan langkahnya dan saat itu juga Namjoon memajukan langkah nya mendekat.

"Piches apa yang harus kulakukan?" Batin seokjin mulai panik,tatapan Namjoon seakan ingin memangsanya, tatapan tajam itu mengunci pandangan seokjin.

Abyys [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang