chapter 6

4.5K 482 18
                                    

Vote nya jangan lupa
.
.
.


Pagi ini langit berwarna abu-abu, sedikit mendung karena matahari tertutup awan tebal, cuaca yang seperti ini mengakibatkan suhu menjadi lebih dingin,itu sebabnya seokjin sekarang menggunakan sweater lusuh kesayangan, meskipun sudah usang tapi masih nyaman di pakai.

Sama seperti tahun-tahun sebelumnya, setelah acara ulang tahun universitas maka akan ada dimana pembelajaran yang sangat seokjin hindari,dimana semua mahasiswa baik Alpha maupun omega bertaruh nyawa di dalam hutan demi secarik kertas yang sudah di sembunyikankan di dalam hutan, dengan isi sebagai jabatan yang di pimpin Namjoon saat ini,tentu semua orang mau jabatan tinggi itu. Tapi Namjoon adalah Namjoon, tidak akan membiarkan siapapun merebut hak nya.

Mereka wajib melindungi diri sendiri tanpa ada yang membantu, sialnya seokjin tidak pandai berkelahi,fisik nya lemah sama seperti omega kebanyakan, tetapi di universitas ini tidak pandang bulu, semua omega di ajarkan keras dalam bertarung, meski sudah berusaha keras pun seokjin tidak akan mampu jika sudah berurusan dengan bertarung.

Semua tampak antusias ingin segera lari dan berubah bentuk mereka menjadi wolf namun tidak dengan seokjin, sudah biasa seokjin merasa cemas seperti ini sebelum acara dimulai.
Semua kecemasan itu di saksikan oleh Hoseok yang melihat Seokjin dari lantai atas ruang kakek nya.

"Ck, biarkan aku ikut Grandpa! Lihat omega itu yang di sana ketakutan."

Hoseok sibuk memberitahu kakek nya di mana letak seokjin, untuk informasi saja pembelajaran ini tidak dianjurkan untuk Beta, karena Beta sama seperti manusia yang hanya bisa mengandalkan senjata jika bertarung,dalam permainan ini tidak boleh ada yang menggunakan senjata.

Sang kakek tau jika cucu nya berteman baik dengan seokjin,ia tak masalah asalkan Hoseok tidak terpengaruh buruk saja.

"Jika kau terus melindungi nya kapan dia akan berhasil?"

Hoseok berdecih tidak suka mendengar ucapan sang kakek, kemudian ia berdoa semoga seokjin baik-baik saja.

Di sisi lain Namjoon yang sudah merubah dirinya menjadi wolf bersiap untuk bertarung, berkelahi adalah kesukaan Namjoon, apalagi jika musuhnya kalah telak dan mengakui kekuasaan Namjoon.

Tak sengaja mata Namjoon bersibobrok dengan seokjin yang masih berwujud manusia,pria itu terlihat sangat cemas,tentu saja seokjin terlihat takut karena Namjoon tau seokjin tidak pandai dalam bertarung,selama pembelajaran ini di tahun-tahun sebelum...

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Tak sengaja mata Namjoon bersibobrok dengan seokjin yang masih berwujud manusia,pria itu terlihat sangat cemas,tentu saja seokjin terlihat takut karena Namjoon tau seokjin tidak pandai dalam bertarung,selama pembelajaran ini di tahun-tahun sebelumnya, seokjin selalu gagal dan berakhir dengan luka yang mengenaskan. Namjoon tidak perduli dengan apapun yang akan terjadi dengan seokjin, yang terpenting adalah jabatan nya tidak boleh ada yang ambil alih.

Setelah sebuah peluit di hidupkan maka semua omega dan alpha segera masuk kedalam hutan,hanya tersisa beberapa omega yang sibuk mengubah dirinya menjadi wolf, seokjin ada di antara nya.

Keringat dingin bercucuran di kening seokjin, perubahan yang sangat menyiksa karena harus mengeluarkan tenaga besar, seokjin belum makan pagi ini, itu sebabnya dirinya kesulitan.
Setelah berhasil mengubah bentuk menjadi wolf, seokjin segera berlari masuk kedalam dan mencari secarik kertas lusuh yang di maksud. Seokjin semakin dalam memasuki hutan,warna bulu nya yang putih bersih itu berhasil menarik perhatian banyak hewan di hutan,ya rumah kedua seokjin adalah hutan dan teman-teman nya adalah hewan di hutan.

Keempat kaki wolf seokjin berhenti saat ada seorang wolf yang menghalang jalan nya, perasaan seokjin mulai tidak enak,wolf berwarna coklat itu menggeram dengan gigi beradu satu sama lain siap mengoyak seokjin kapan saja,aroma manis menguar seketik...

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Keempat kaki wolf seokjin berhenti saat ada seorang wolf yang menghalang jalan nya, perasaan seokjin mulai tidak enak,wolf berwarna coklat itu menggeram dengan gigi beradu satu sama lain siap mengoyak seokjin kapan saja,aroma manis menguar seketika, seokjin tau itu adalah omega.

Seokjin yang belum siap sudah diterjang habis-habisan, sebuah cakaran kuat mengenai punggung seokjin,rasa perih langsung terasa,bulu putih nya ternodai dengan warna merah.

Lagi-lagi wolf itu menyerang, seakan tidak puas setelah melihat seokjin terluka cukup parah.

'brukk'

Wolf seokjin terbanting kuat ke tanah, pandangan seokjin mulai buram,kepalanya pening rasanya.wolf coklat itu mengangkat tangan nya hendak mencakar wajah seokjin namun tiba-tiba tubuh wolf itu terpelanting jauh karena ada yang mendorong wolf coklat itu,belum seokjin melihat siapa yang menolong nya,ia sudah tidak sadarkan diri.

"Ck,bodoh"

🐭

Entah sudah berapa lama seokjin terbaring,ia mengerjapkan matanya untuk terbiasa dengan cahaya yang masuk kedalam matanya, warna putih adalah yang pertama seokjin lihat.

"Sshhh"

Tubuh seokjin mati rasa tidak bisa bergerak, terlebih tangan nya yang di bungkus, mungkin karena patah.
Seokjin membuang nafas panjang,ia tahu siapa pelaku penyerangan nya,dia adalah kekasih Namjoon, Irene.
Teringat kembali dengan kejadian dimana seseorang sudah menyelamatkan nya, samar-samar seokjin melihat bulu wolf berwarna hitam dan mata merah yang cantik, seokjin tidak tahu siapa itu meski terlihat familiar,dalam hati terus berucap terimakasih karena sudah menyelamatkan hidupnya.

"Jika tidak bisa bertarung lebih baik menghindar, jangan sok jagoan dengan diam saja disana. Merepotkan."

Mata seokjin membola, dengan segera seokjin melihat kearah samping kanan nya,dia tidak tahu jika sejak tadi ada Namjoon.

"Na-namjoon"

Seokjin meringis sakit saat Namjoon dengan tiba-tiba menarik tubuh nya sehingga ia menjadi duduk, kepalanya langsung pusing berdenyut sakit.
Seokjin semakin terkejut saat Namjoon menyingkap baju yang menutupi punggungnya dan melepaskan perban putih yang menyelimuti luka nya.

"Ke-kenapa di lepas,luka ku belum sssshh.."

Seokjin memejamkan mata nya erat saat ia merasakan sebuah benda lunak dan kasar menyentuh luka nya, Namjoon kini sedang menjilati luka nya,pipi seokjin memanas rasanya.
Untuk informasi saja,air liur Alpha adalah obat ampuh untuk matenya,benar saja sekarang tidak ada lagi luka panjang melintang di punggung seokjin.

"Jangan besar kepala,aku melakukan ini karena appa ku tidak ingin melihat mu terluka"

'blam'

Pintu kamar rawat seokjin terbanting cukup kuat setelah nya, Namjoon selalu mengatakan alasan itu jika menolong nya, seokjin tahu Namjoon tidak ikhlas membantunya,pria tinggi itu tidak perduli apapun padanya meski Seokjin mati sekalipun, hanya karena ayah Namjoon, seokjin selalu di perlakukan layaknya mate. Ayah Namjoon lah yang sudah membawanya ke dalam pack,tapi sekarang keadaan pria paruh baya itu kurang sehat sehingga pack diambil alih sementara oleh istrinya, wanita paruh baya yang tidak sudi menerima nya sebagai bagian dari keluarga.

🐭

Maaf banget kalau terlambat up,lagi sibuk banget buat laporan,harap dimaklumi ya.

Abyys [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang