chapter 27

4K 354 15
                                    

Vote nya jangan lupa
.
.
.

Seokjin mengelus perutnya yang sudah besar,kini masa kehamilan seokjin sudah menginjak delapan bulan, hari-hari senang maupun susah sudah dirasakan oleh sepasang suami istri bermarga Kim itu.

Kini seokjin sedang menginjakkan kaki nya di halaman rumah sakit,ini adalah jadwal nya memeriksa kandungan, Namjoon tidak bisa menemani nya karena sedang rapat di pack.

Seokjin mengatur nafasnya yang terasa berat karena lelah berjalan cukup lama, ia melihat kearah pintu yang tertempel nama sang dokter di dalam.
Seokjin mengetuk pintu dua kali namun tak ada jawaban, mungkin sedang sibuk pikir seokjin.
Karena tak ada jawaban maka seokjin langsung membuka pintu yang ternyata tidak dikunci,mata seokjin membola terkejut melihat Jungkook ada di dalam dengan seorang dokter yang sering memeriksa kandungan nya.

"H-hyung" suara Jungkook terdengar lirih, matanya menyiratkan ketakutan, seokjin ingin bertanya apa yang terjadi tetapi sang dokter sudah lebih dulu menyapa nya.

"Seokjin? Kemarilah"

Setelah dokter itu berdiri di dekat nya dan Jungkook, seokjin dapat melihat Jungkook semakin merapat kan tubuhnya kearah nya.

"Tadi Jungkook datang untuk memeriksa juga,bayi nya sehat"

Mata seokjin tak lepas dari tangan jaehwan yang kini bertengger manis di bahu Jungkook yang bergetar halus karena ketakutan.

"Kookie, Taehyung sudah menunggu mu sejak tadi"

Dan Jungkook segera bergegas pergi secepat mungkin setelah mendengar nama suaminya di sebut, seokjin tahu apa yang baru saja terjadi, pasti jaehwan berbuat hal mesum kepada Jungkook.

"Aku datang hanya ingin meminta vitamin"

Jaehwan tersenyum manis mendengar nya, padahal tadinya ia ingin bersenang-senang sebentar dengan seokjin seperti tadi saat ia bersama Jungkook.

"Tidak ingin memeriksa? Seperti melakukan USG misalnya" mata jaehwan tak lepas dari perut besar seokjin yang dibalut sweater.

Seokjin merasa terancam tentu saja, meskipun seokjin sudah mengenakan sweater milik Namjoon tapi tetap saja Jeahwan bisa melakukan hal nekat.

"Tidak. lain kali saja jika suami ku ikut menemani ku memeriksa kandungan"

Jaehwan mengangguk kecil kemudian mendengus,ia melangkah maju membuat seokjin merasa was-was, tanpa sadar seokjin memundurkan langkah nya namun jaehwan dengan segera menarik tangan seokjin agar mendekat.

"Kenapa harus ditemani suami?"

"Jaehwan lepaskan tangan ku"

Seokjin menarik tangan nya namun tampaknya jaehwan enggan untuk melepaskan.

"Jaehwan kuperingatkan!"

Kesabaran seokjin mulai menipis,walau bagaimanapun seokjin tetaplah seorang omega yang takut dengan kekuasaan seorang alpha, apalagi sekarang seokjin sedang satu ruangan dengan alpha yang tidak memiliki rasa takut sedikitpun.

"Kenapa hm? Kau merasa terancam? Padahal dulu kita sering bersama sebelum suamimu itu datang"

Seokjin menghempaskan tangan jaehwan dengan kuat sehingga genggaman itu terlepas,nafas seokjin memburu karena amarah, matanya juga menyiratkan rasa takut namun sebisa mungkin ia menutupi nya.

"Sejak kapan kita dekat? Kaulah yang berusaha mendekati ku. Apa ini yang kau lakukan kepada Jungkook tadi?"

Jaehwan terkekeh mendengar ucapan seokjin masih dengan wajahnya yang ketakutan.

"Menurut mu?"

Ucapnya dengan nada menantang, Seokjin jadi geram rasanya.

"Jangan coba-coba menyentuh Jungkook! Kau tidak tau seperti apa jika Taehyung sudah mengamuk"

Kini jaehwan tertawa menertawakan peringatan seokjin dengan wajah serius milik seokjin yang sialnya terlihat imut.

"Maksudmu alpha Kim Taehyung akan membunuhku? Jangan bercanda,selagi istrinya diam maka hal itu tidak akan terjadi. Lagipula aku tidak takut dengan Taehyung apalagi suami angkuh mu itu"

Aura disekitar seokjin berubah, dapat seokjin rasakan ketegangan di dalam ruangan ini,Seokjin harus segera pergi.
Namun tiba-tiba saja jaehwan menghentikan feromon nya, seokjin paham kenapa jaehwan melakukan ini, karena Namjoon datang, tercium feromon Namjoon mulai mendekat dan pintu terbuka setelah nya.

Mata tajam Namjoon seperti ingin mengoyak jaehwan yang berdiri sangat dekat dengan seokjin, dengan segera Namjoon membawa seokjin dalam pelukannya, melihat itu jaehwan mendengus dengan keras karena merasa iri tentu saja.

"Kau tidak diapa-apain kan?"

Seokjin menggeleng,ya walaupun hampir tapi seokjin tidak ingin mengatakan hal itu,ingat mereka masih berada dikawasan rumah sakit.

"Ini vitamin yang kau minta"

Seokjin segera mengambil bungkusan yang diberikan jaehwan namun lelaki itu mencuri kesempatan dengan mengelus lembut tangan seokjin. Perlakuan itu jelas dilihat langsung oleh Namjoon dan dengan segera Namjoon mencengkeram tangan jaehwan yang sudah berani menyentuh miliknya.

"Ingin ku hancurkan rumah sakit mu ha?!"

Bukan nya takut jaehwan malah tertawa mengejek lengkap dengan tatapan menantang pula, ingin cari mati pikir Namjoon.

"coba saja kalau bisa"

Nah kan ingin cari mati, rasanya ingin Namjoon remukkan rahang itu sampai hancur,jika saja tangan kesayangan nya tidak mencoba menariknya maka hal itu bisa saja terjadi.

"Ayo pulang Namjoon"

Karena suara lembut itu juga Namjoon mulai meredakan amarahnya, Namjoon menatap lekat mata coklat seokjin yang menatapnya dengan khawatir.

'cup'

Dan Namjoon mengecup bibir tebal seokjin secepat kilat, dengan segera ia membawa seokjin menjauhi ruangan itu sejauh-jauhnya tak menghiraukan ekspresi jaehwan yang terlihat kesal disana.

"Sudah kubilang jangan datang lagi kesini kan?"

Kini Namjoon malah mulai menceramahi Seokjin sepanjang koridor rumah sakit, Seokjin hanya bisa mengucapkan maaf berkali-kali.

"Katanya Namjoon sedang rapat"

Namjoon membuka pintu mobil dan membiarkan seokjin masuk terlebih dahulu.

"Piches mengatakan kau sedang terancam itu sebabnya aku datang,mulai sekarang aku yang antar periksa jangan pergi sendiri"

Mendengar itu seokjin mengerucutkan bibirnya.

"Kemarin juga bilangnya gitu tapi Namjoon berakhir sibuk dan aku pergi sendiri"

Namjoon mengecup kembali bibir penuh itu dan mulai menghidupkan mesin mobilnya.

"Maaf sayang, mulai besok aku janji apapun yang terjadi seokjin ku ini tidak akan pergi sendiri lagi,maaf kan Daddy ya anak-anaknya Daddy"

Kini Namjoon mengecup perut besar seokjin,ya mereka sudah mengetahui jika anak yang sedang dikandung seokjin ada dua,atau kita sering menyebutnya kembar.

Mereka tak masalahkan dengan jenis apa yang nantinya anak-anak mereka setelah lahir,mau omega ataupun alpha mereka tidak perduli, asalkan anak mereka sehat semua.

Saat mobil sudah melaju, seokjin tak sengaja melihat Jungkook dan Taehyung yang tampaknya juga ingin pergi dari rumah sakit.
Melihat Jungkook membuat seokjin merasa bersalah karena kurang cepat datang untuk menyelamatkan Jungkook, pasti jiwa Jungkook terguncang sekarang.

Setelah ini seokjin berjanji akan melindungi Jungkook yang sudah ia anggap sebagai adik kandungnya,tak perduli dengan apa yang terjadi nanti.
Semoga hal buruk tidak menimpa Jungkook dan rumah tangga nya. Semoga saja.

🐭

Lama banget ya Update nya?
Maaf ya, Sansan beneran sibuk akhir-akhir ini.🥺
Semoga kalian bisa sabar nungguin chapter selanjutnya ya💜

Abyys [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang