" jika kau kehilangan seorang sahabat, jangan pernah mencari seseorang untuk menggantikannya." - Blood-Angels -
⚔️⚔️⚔️
" Handphone dia di sita sama mamah, trus dia juga gak dibolehin keluar rumah. Makanya dia milih tinggal di rumah nenek."
" HUAAAA, GALANGKUNG GUE UDAH PERGI..."
BRAK.
Anton memukul meja membuat perhatian seisi kantin tertuju pada mereka.
" Kita harus susul dia."" SETUJU." balas Franklin dan Delon bersamaan.
" Lo tau jalan menuju rumah nenek Lo kan?" Tanya Anton pada Pipit.
" Tau."
" Berapa jam perjalanan?"
" Kira-kira dua jam gitu."
" Idih, jauh banget anying."
" Gak ada jalan tikus?"
" Gak ada."
Anton mengangguk, ia kemudian terlihat seperti berpikir lalu berkata.
" Kita berangkat nanti aja."" Maksud Lo kita bolos lagi?" Tanya Revion.
" Masa sih? Kita udah satu Minggu di skors lho! Lagian kita udah kelas tiga.." Delon menimpali.
Anton berdecak seraya memutar bola mata malas.
" Lo pikir apa gunanya kita punya teman pemilik sekolah hah? Nilai kita gak bakalan di buat hancur kok."Semua melirik pada seorang cowok yang menumpu tangan pada kepala kursi.
" Yang punya sekolah bokap gue bukan gue."" Sama aja. Ini demi persahabatan kita yang udah kita jalin selama berwindu- windu."
Franklin mengangguk setuju," hooh. Setelah itu kita seret si Galang buat pulang."
" Ya udah deh, gue pasrah aja." Balas Revion.
" Gue juga."
" Lo gimana Gi?" Tanya Anton.
" Terserah Lo semua."
" Nah, gitu dong...."
" Jadi nanti kita bawa mobil aja biar lebih praktis."
" Mobil siapa?"
" Mobil Lo, jangan mobil gue mulu bangsat." Sentak Gio ketika Anton hendak melotot padanya.
" Oke oke. Mobil si Franklin."
" Eh anjing, kok mobil gue?" Tanya Franklin tidak terima.
" Lah, kan Lo yang paling ngebet buat seret si Galang balik." Balas Anton di angguki yang lain.
" Ya udah deh. Terserah Lo para babi.." Franklin akhirnya pasrah.
" Lo nanti ikut juga ya pit." Pinta Delon diangguki Pipit.
" Aku juga." Semuanya menoleh pada seorang cewek yang berada di samping Gio.
" Boleh, tapi Lo nanti jalan kaki aja." Balas Gio sengit.
Rai menatap sekilas suaminya kemudian beralih menatap Franklin memohon.
" Aku boleh kan naik mobil kakak?"" Boleh dong. Naik ke atas tubuh aku juga boleh." Jawab Franklin tanpa sadar mendapat tatapan tajam Gio.
" Kotor banget otak Lo Frank."
" Kita absennya berapa hari?" Kini giliran Pipit yang bertanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Gionatan ( SUDAH TERBIT )
Teen FictionKriminal berbahaya itu, akan menjadi seorang ayah.