34. Diamond Space.

200K 25.3K 1.8K
                                    

" bisa menghayalkan tapi tidak mendapatkan." - Gionatan -

                           ⚔️⚔️⚔️

Dreattttt dreattttt dreattttt....

" Awas dulu."

" Nggak..... Jangan....."

Terpaksa Gio menggunakan cara kasar, ia mendorong kuat tubuh istrinya yang tadi asik menyandar padanya ke arah samping lalu turun dari kasur.

" Monyet..." Cibir Rai pelan seraya menatap tajam punggung suaminya yang kini berjalan ke arah balkon.

" I hear you darling." Naas, lelaki tersebut masih bisa mendengar umpatan yang tertuju padanya namun Rai tidak peduli sama sekali.

Gio mengangkat panggilan tersebut lalu menempelkan benda pipih tersebut ke sebelah telinganya.

" Gue gak tau lagi mau ngomong apa.. tapi gue rada curiga rada nggak. Emang keluarga Lo benar-benar aneh gi, pantesan Lo ikutan aneh juga." Suara di sebrang sana adalah suara milik Galang yang terdengar kesal.

" Apa informasi yang udah Lo dapat?" Tanya Gio ke inti.

Suara decakan Galang terdengar, mungkin ia bingung ingin mengatakan.
" Nih ya, kemarin gue datang ke rumah bokap tiri Lo, trus gue cuman ngomong dikit doang sama nyokap Lo tapi bokap tiri Lo langsung kayak cemburu gitu. Dia langsung masuk ke rumah, dan nyokap Lo kayak ketakutan gitu makanya dia usir gue."

" Trus?"

" Siap itu sorenya gue jumpa mereka di restoran, nah wajah nyokap Lo kayak ada lebamnya gitu. Tapi gue gak tau siapa yang buat, gue gak dapat informasi."

" Bokap tiri gue lah bangsat." Bentak Gio tidak terlalu kuat.

" Bukan bangke, gak mungkin bokap tiri Lo yang buat. Dari kelakuannya aja dia kayak sayang banget sama nyokap Lo, selama keluar dari rumah dia gak mau lepasin tangan nyokap Lo. Gak masuk akal lah kalo dia yang lakuin. Apa jangan-jangan adek tiri Lo?"

" Mereka masih kelas dua SMP bangke."

" Siapa tau mereka psikopat ya kan!"

" Bacot anjing. Soal si Karina gimana?" Tanya Gio mengalihkan topik.

" Nah, udah selesai beb. Gak ada bukti sedikit pun yang kita tinggalkan biar gak ada yang curiga, dia sekarang kayaknya lagi nangis meraung-raung."

Senyum tipis tercetak di wajah Gio, ingin teriak kesenangan tapi ia tahan.
" Bagus..."

" Jangan cuman bagus-bagus mulu Lo babi, gaji kita semua harus udah di transfer. Jangan kecil-kecil amat ya!" Pinta Galang.

" Gue belum bisa transfer kalo misalnya nanti bokap gue nemuin bukti, maka gue dan Lo semua pasti bakalan habis. Lo pasti tau gimana cerdiknya bokap gue kan?"

" Ck, Lo gak percaya sama kita? Bahkan dua harian kita semua udah ngumpulin rencana IQ tinggi biar bisa buat si Karina keguguran tanpa ninggalin jejak."

" Dan kalo misalnya nanti bokap gue berhasil ngumpulin bukti gimana?"

" Ya itu urusan Lo lah, kalo kita ditanya tinggal bilang di suruh sama si Gio. Beres kan?"

" Anu Lo beres. Lo pikir dengan ngomong gitu Lo bakalan langsung selamat hah?"

" Pokoknya Lo tenang aja bos. Udah yakin seribu persen kalo kita gak bakal ketahuan."

" Cot bacot."

Gio langsung mematikan panggilan. Wajah tampan itu seperti tersirat rasa puas ketika ia mendongak menatap langit malam. Ini yang ia tunggu-tunggu, kehancuran dua keluarga.

Gionatan ( SUDAH TERBIT )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang