" tak ada yang salah dengan cemburu, karna aku hanya takut kehilanganmu."
- Raisya -⚔️⚔️⚔️
Mata Rai menajam juga melirik tidak suka saat Feby tiba-tiba datang dan duduk di samping Gio.
" Gio, kamu yang sabar ya. Aku yakin mamah udah tenang di sana." Ujar Feby seraya menyentuh pundak kekar Gio.
" Mamah? Mamah siapa woi? Itu mamah gue sama suami gue, gak ikut mamah Lo." Batin Rai kesal.
Rai sudah mengenal Feby sebab tadi Aryo memangil wanita model itu, ia juga sedikit emosi sebab mulai dari di pemakaman tadi Feby selalu curi-curi pandang ke arah suaminya. Apalagi saat ini ia tiba-tiba datang ketika Rai sedang menemani suaminya di taman belakang.
" Maaf ya, suami aku lagi gak mau di ganggu orang lain." Usir Rai halus dengan menekankan kata kepemilikan.
Tidak menghiraukan perkataan Rai, Feby kini malah mengusap pundak lelaki itu lembut.
" Kalo kamu butuh sesuatu atau mau curhat boleh kok sama aku."" Ekhem, gue istrinya dan dia lebih pantas curhat sama gue. Ya kali sama Lo, Lo siapa?" Sentak Rai. Terlihat Gio masih menatap dingin serta kosong ke depan tanpa mempedulikan pertengkaran kecil di sekitarnya.
" Gue cuman semangati Gio_"
" Semangati atau goda? Hah?" Potong Rai semakin cerewet.
Feby memutar bola mata malas lalu kembali menatap Gio dengan tatapan kagum. " Kamu udah makan? Mau aku ambilin makanan?"
" LO GAK USAH SOK BAIK DI DEPAN SUAMI GUE_"
" RAI." bentak Gio menyela. Lelaki itu menatap tajam istrinya lalu menyentak tangan Feby di pundaknya, kemudian ia beranjak dari sana meninggalkan dua wanita yang sama-sama bengong.
Sedetik kemudian Rai semakin emosi sebab dibentak dan ditinggal bersama perempuan yang sudah membuatnya emosi. Rai menatap Feby semakin tajam lalu menunjuk wajah perempuan tersebut.
" Lo kegatalan banget yah jadi cewek. Udah tau dia suami gue malah Lo nekat dekatin lagi." Bentak Rai.
Feby berdecak seraya melipat kedua tangan di depan dada.
" Kalo gue kegatalan, Lo apa? Hah?"Rai mengernyit bingung seperti tidak mengerti dengan ucapan wanita di depannya itu.
" Sinting Lo."Kini Feby melangkah mendekat dan berhenti beberapa centimeter di depan Rai.
" Mikir dong siapa yang gatal. Gue yang sampai sekarang perawan walau tinggal di luar negeri, atau Lo yang duluan hamil di luar nikah?"Ibu hamil itu terdiam, ia seperti sesak bernafas serta membeku. Hal tersebut lantas membuat Feby semakin menatap remeh dan terkekeh pelan.
" Oke, gue gatel tapi suci. Dan Lo kotor_"
Plak...
Sebelum Feby menyelesaikan kalimatnya, Rai terlebih dahulu menamparnya kuat bahkan langsung menimbulkan lebam.
" Gue emang hamil di luar nikah, tapi setidaknya gue dihamili sama cowok yang di incar banyak orang bahkan puluhan sekolah. Cowok yang katanya dingin kayak es, dan cowok yang katanya gak bakalan pernah mau tanggungjawab. Tapi nyatanya dia udah tanggungjawab dan udah terima gue dalam hidupnya. Sedangkan Lo? Lo perawan, cantik, model, orang kaya, nyaris sempurna, tapi di tolak mentah-mentah sama Gio dan tetap masih ada muka buat menggoda suami orang. Lo lebih parah dari gue." Sarkas Rai lalu pergi dari sana.
" LO YANG LEBIH PARAH KARNA RELA NGASIH KESUCIAN LO BEGITU AJA." teriak Feby marah tapi tak dihiraukan Rai yang kini sudah benar-benar tidak nampak lagi di sana.
KAMU SEDANG MEMBACA
Gionatan ( SUDAH TERBIT )
Teen FictionKriminal berbahaya itu, akan menjadi seorang ayah.