Happy reading!!
••••
••••
Disclaimer : author tidak tanggung jawab kalo kalian jantungan.
Deg!
"M-maaf,"
Mereka saling menjauh dan benar-benar salah tingkah dan saling memalingkan wajah.
"Ini sudah malam, sebaiknya kita pulang sebelum semua orang mencari kita,"
Bryan sudah akan menjulurkan tangannya, namun ia mengurungkan niat.
Ia berdeham. "Pegang lengan pakaianku saja, aku tetap tak ingin kamu berjalan sendiri tanpa pengawasan ku,"
Nayla menuruti perintah pria itu dengan perasaan kesal. Memangnya dia anak kecil yang suka berbohong? Sehingga ia harus terus dekat dengan pria ini?
Akhirnya mereka kembali, rupanya benar dugaan mereka jika semua oranh terutama Bunda Maria hampir menangis kehilangan mereka.
"Anak anak ku! Kemana saja kalian? Membuat Bunda begitu khawatir," Bunda menghampiri mereka berdua dan memegang kedua bahu mereka.
"Bunda, kami hanya keluar sebentar untuk menikmati suasana malam," Ucap Bryan sedikit berbohong.
Jika ia menceritakan yang sebenarnya, pasti Bunda akan semakin khawatir.
"Yasudah, istirahatkan tubuh kalian. Besok adalah hari yang besar untuk kalian berdua!"
Glup!
Bryan dan Nayla menelan salivanya bersamaan.
Bagaimana bisa peristiwa tadi membuat mereka lupa jika esok mereka akan menikah secara "paksa" ?
Bryan berusaha menormalkan wajahnya.
"Bunda benar, esok kita akan menikah. Tidak baik calon pengantin tidur malam di malam pernikahannya," Ucap Bryan sebelum akhirnya berjalan ke atas menuju kamarnya.
Nayla pun begitu, ia segera menuju kamarnya dengan langkah gontai. Ia sangat kesal karena tak berhasil kabur.
Dan sepertinya ia juga harus menerima garis nasibnya menjadi istri seorang mafia bersifat es itu.
~~~
KAMU SEDANG MEMBACA
SAFE WITH YOU | LOUIS PARTRIDGE ✔️
Fanfiction[END] Apa jadinya jika seorang wanita yang berniat kabur dari rumah malah berakhir dikurung oleh seorang ketua geng Mafia? Itulah hal yang dialami oleh Nayla, karena desakan pernikahan yang terus di lontarkan oleh kedua orangtuanya membuat ia muak d...