12 : Takut kehilangan

379 31 9
                                    

Happy reading 💗

Happy reading 💗

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Ingat?

Ingat apa? Memangnya apa yang harus kuingat?

Nayla sedari tadi mondar mandir bak setrikaan. Ia memikirkan kalimat Bryan tadi.

Entah mengapa kalimat pria itu terus berputar di kepalanya. Pria itu terkadang misterius dan seperti menyembunyikan sesuatu. Ia benar-benar tak bisa ditebak.

Sebenarnya Nayla tengah menunggu Bryan yang sedang mandi, Nayla melakukannya untuk berjaga kalau-kalau pria itu membutuhkan sesuatu.

Bukan Nayla yang menginginkannya, namun lagi-lagi Bunda Maria yang menyuruhnya.

Nayla maupun Bryan aslinya tidak mau membantu satu sama lain, apalagi Bryan yang beralasan jika ia sudah baik-baik saja. Padahal pada kenyataannya jika lukanya disenggol sedikit saja ia sudah mengaduh kesakitan.

"Ini cowo mandi apa tidur sih? Lama amat!" Umpat Nayla kesal menatap pintu kamar mandi yang tak kunjung terbuka.

"Woy udah belom?" Nayla mengetuk pintu dengan keras.

Dan hingga ketukan terakhir, ia tak sadar bila pintunya sudah terbuka. Bahkan ia sempat mengetuk dada bidang pria itu.

Bryan sudah keluar sambil menatap Nayla yang bertingkah seperti alien itu.

"S-sorry g-gue ga sengaja," Ucap Nayla menahan pipinya yang memerah.

Ia kemudian mengusap-usapkan rambutnya dengan handuk ke kepalanya, mengeringkannya.

"Untung kau istriku, jika tidak aku sudah mengusirmu dari sini," Umpatnya sambil berjalan melewati Nayla.

"Ih kan basah!" Ucap Nayla kala bajunya basah terkena cipratan air dari rambut pria itu.

Namun Bryan hanya terdiam dan segera melanjutkan langkahnya menuju ruang ganti untuk berganti pakaian.

"Udah ditolongin jugak! Masih aja jutek!" Ucap Nayla mengumpat sekali lagi.

Tak lama kemudian Bryan keluar dari ruang ganti dengan cardigan cokelatnya, juga celana panjang.

Pria itu berjalan mendekati Nayla dan berhenti tepat di hadapan wanita itu, dan menatapnya datar.

Nayla mengangkat alisnya kebingungan, apa yang pria ini tengah lakukan?

"Ngapain di sini? Sawan Lo?" Tanya Nayla menatap Bryan yang terus menatap lurus kearahnya.

Namun bukannya menjawab pertanyaan Nayla, pria itu malah membuka cardigannya yang memperlihatkan dada bidangnya.

"WAAAAKKKKKK--" Sontak Nayla menjerit keras dan langsung dibungkam oleh Bryan.

"Kenapa kamu menjerit?" Akhirnya pria itu membuka suara.

Gila? Pake ditanya kenapa?

SAFE WITH YOU | LOUIS PARTRIDGE ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang