25 : Sherinna, jangan lupa bahagia!

185 14 0
                                    

Happy reading ❤️

"Bodoh banget, gara-gara nyariin hal yang gak jelas, gue jadi telat buat masak!" Nayla memukul setirnya dan segera mempercepat mobilnya.

Setelah sampai di rumah, Nayla segera mengangkat semua belanjanya dari bagasi menuju ke dalam rumah.

Di sana hanya terlihat Arsya yang duduk manis menonton televisi.

"Loh, sayang? Papa mana?" Tanya Nayla dengan nafas nya yang tersengal-sengal.

Gadis kecil yang tengah memakan cookies itu berbalik, menatap Mama nya.

"Papa Rendra langsung pergi lagi setelah antar Asrya pulang," Ucapnya sambil melahap makanannya.

Nayla mengangguk dan tersenyum, dan melanjutkan langkahnya menuju dapur.

Nayla menaruh semua belanjaannya di atas meja makan, dan memeriksa kembali semuanya.

Tring!

Tiba-tiba ponselnya berbunyi, seseorang mengirimkan nya pesan.

RENDRA
Sorry Nay, gue kayaknya gak makan siang di rumah. Gue udah ada janji sama Sherina
Just now

Nayla menghembuskan napas berat, dan membanting tubuhnya ke kursi makan.

"Nyusahin aja!! Kalo gitu gue gak usah susah-susah belanja tadi!" Cibirnya kesal sambil melipat tangannya di depan dada.

"Kenapa sayang?" Tiba-tiba Mama datang menghampirinya.

"Itu, Rendra dadak banget bilang kalo gak akan pulang. Katanya udah mau makan di luar sana Sherina, kalo gitu kan aku tadi gak usah capek-capek ke supermarket!" Saking emosinya, wajah Nayla memerah.

Mama menggeleng sambil tertawa.

"Kamu ini marah apa cemburu sih? Kok marahnya kayak gadis lagi pms," canda Mama.

"Ya abisnya dia dadakan loh! Bikin orang kesel aja!" Nayla segera bangkit untuk menata belanjaannya, masih dengan perasaan emosi.

"Nayla, Nayla. Harusnya kamu liat dulu chat Mama, disitu Mama udah bilang kalo Rendra bakal pulang terlambat. Dia pamit sama Mama buat kabarin kamu," Jelas Mama masih dengan tawa.

Nayla cepat-cepat memeriksa ponselnya.

Malu bukan main perasaannya kini, ingin rasanya lari dan bersembunyi ke suatu tempat.

"Y-yaudah deh! Nayla masak buat kalian aja, biar sekalian ntar malem gue kunciin tu rumah, gausah pulang sekalian!"

~~~

"Papa pulang!" Rendra berjalan menuju sebuah ruangan.

Ruangan itu adalah kamar milik Arsya, gadis mungil yang sudah ia anggap sebagai anaknya sendiri.

Namun langkahnya terhenti di depan pintu, karena seorang Nayla sudah berdiri berkacak pinggang di hadapannya, dengan tatapan tajam.

"Kenapa baru pulang? Gara-gara Lo, Arsya gak mau tidur sampe malem begini nungguin Lo pulang,"

"Ya maap, gue kan kerja Nay. Lo pikir gue dugem?"

"Ya siapa tau," Gerutunya, yang diabaikan oleh Rendra yang sudah masuk ke dalam kamar bertemu dengan Arsya.

Ia mengecup dahi gadis itu, dan mulai membacakan cerita pengantar tidur untuk Arsya.

Sudah kebiasaannya setiap malam, setiap pulang kerja, Rendra harus membacakan gadis kecil itu sebuah buku cerita. Karena jika tidak, Arsya tidak akan mau tidur, bahkan Arsya pun tak ingin Mama nya yang membacakan cerita itu.

SAFE WITH YOU | LOUIS PARTRIDGE ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang