Part 3

41.7K 5.7K 560
                                    

Kini dikantin, Ariska sedang makan bersama Rijal sang ketua kelas.

Pasalnya, saat dikelas tadi. Rijal dengan tampang sok-nya meremehkan kecerdasan Areksa.

Flashback

"Ohh jadi kamu merasa diri kamu pintar, begitu? Heh! inget ya Riska nilai kamu itu di mata pelajaran manapun gak ada yang tinggi." ucap guru itu dengan nada sombhongnya.

Sedangkan para murid hanya menyaksikan perdebatan pagi pagi ini.

"Yaudah kalau ibu gak percaya, silahkan kasih saya soal yang susah menurut ibu." tantang Riska dengan senyuman manisnya.

Padahal di hatinya ingin sekali memutilasi guru dihadapannya ini.

Guru itu tersenyum meremehkan dan maju untuk menulis soal yang menurutnya susah.

"Sini kamu! Kalau salah satu soal ada yang salah, nilai kamu semester ini di mata pelajaran saya akan kosong!" ucap guru itu dengan nada sok-nya.

Ariska dengan santai maju kedepan. Baru saja ingin menulis, Rijal, ketua kelas tiba tiba menyela.

"Kalau lo bisa gue traktir lo di kantin hari ini!" teriak Rijal dari bangkunya.

"Saya juga akan memberikan dia nilai tambahan di semester ini." ucap guru itu.

Ariska dengan senang hati mengerjakannya. tak menunggu waktu lama, hanya 10 menit untuk 5 soal diatas.

"Selesaii!!" pekik girang Ariska.

Guru itu mulai memeriksa. Tak lama kemudian, guru itu menatap tak percaya pada Ariska yang kini sedang memakan permen karet.

"Gimana bu? saya dapet nilai tambahan kan? walaupun saya gak masuk dipelajaran ibu nilai saya tetap ada kan?" tanya beruntun Ariska lalu membulatkan permen karetnya.

Gadis itu berjalan ke arah guru gendut yang masih menatap tak percaya pada dirinya.

"Kalau saya mutilasi... mau?" bisik Ariska ditelinga guru gendut membuat wanita itu menegang.

Flashback off.

"Makanya jangan pandang remeh seseorang!" ucap Ariska di sela sela makannya. Sedangkan Rijal hanya menatap Ariska yang sedang makan.

"Kok lo cepet banget berubahnya? baru sehari doang gak masuk sekolah udah berubah. Bahkan dari wajah dan kelakuan semua berubah."

"Kalau berubah jangan setengah setengah. Langsung aja semuanya. Iya gak?" tanya Ariska membuat Rijal mengangguk bingung.

"Yaudah, makasih ya bro. Tinggal dibayar tuh." pamit Ariska lalu pergi dari sana.

Rijal melongo melihat mangkuk bakso, piring batagor dan piring nasi goreng sudah bersih seperti habis di cuci saja.

****

Kini, Ariska sedang berada di taman belakang. Sebenarnya tadi inginnya ke roftoof, tapi pasti ada Arion dkk.

Males banget!

Ariska duduk disana dan menghadap langit lalu memejamkan mata. Cara Areksa menikmati hidup ya seperti ini.

Hingga seseorang tiba tiba duduk disampingnya. Walaupun orang itu berjalan dan duduk dengan pelan, tapi Areksa tau bahwa ada orang yang mendekat padanya.

"Kenapa?" tanya Ariska dengan mata yang masih terpejam.

Seseorang itu tersentak kaget, "Lo tau gue disini?" tanya orang itu.

ARISKA OR AREKSA?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang