Part 9

38.1K 5.4K 319
                                    

Keesokan harinya, Ariska berangkat tanpa sarapan. Itu karna Arion dan Ratu berada di mansion.

Bukannya takut, hanya saja terlalu malas meladeni para babi itu.

Sesampainya disana, Ariska menatap kaca spion. Sedari tadi, seseorang mengikutinya dari mansion.

Ariska kira mereka memang searah. Namun, saat Ariska memarkirkan motornya disekolah. Orang itu berhenti diluar dan memandangi Ariska.

Gadis itu menoleh membuat orang yang mengikutinya, pergi.

Dari yang Ariska lihat sepertinya itu seorang pemuda.

Tak peduli, gadis itu turun dari motor dan berjalan menuju kelasnya.

Sesampainya dikelas ternyata kelas masih kosong, "Ck ck ck! Rajin banget gue! gue cari sarapan aja kali ya?" gumamnya pada diri sendiri.

Setelah memutuskan, ia pergi ke kantin membeli beberapa cemilan dan membawanya ke kelas.

Ariska mengeluarkan ponselnya dan memutar sebuah film psycho hingga tak sadar bahwa sudah banyak murid murid yang berdatangan ke tempatnya untuk ikut menonton.

Ariska menoleh dan mendapati seluruh teman sekelasnya duduk dan menonton.

"Lo pada ngapain disini?" tanya Ariska dengan tololnya. Sudah tau mereka nonton tapi tetap saja bertanya.

"Nonton, eh tangan lo udah gapapa?" tanya Rijal yang masih sibuk menonton.

Ariska mengambil ponselnya dan mematikan film itu membuat para penonton mendesah kecewa.

"Sana sana!" usir Ariska mendorong Rijal yang duduk disampingnya.

****

Istirahat telah tiba, semua murid XI IPA sudah keluar dari kelas kecuali Ariska.

Ariska masih sibuk mencatat, ini akibat ia tertidur dikelas tadi. Jadinya tak mencatat.

Setelah selesai, bersamaan dengan itu murid murid dari kelas lain datang dan menutup pintu kelas Ariska.

Ariska menghiraukan dia, toh Ariska juga tak pernah berbuat salah pada dia.

Saat ingin berjalan keluar, sebuah tangan menahan jalannya.

"Kenapa?" tanya Ariska dengan wajah datarnya.

"Kenapa lo bilang?" ucap perempuan ber nametag Salsa.

"Lo itu udah rebut Arkan dari gue!" lanjut Salsa berteriak.

'Oh jadi dia yang ngintip gue sama Arkan waktu itu.' batin Ariska mengangguk anggukkan kepalanya.

"Gue gak suka sama Arkan, tenang aja." ucap Ariska menepuk bahu Salsa yang langsung ditepis olehnya.

"Gak suka? terus kenapa lo tiduran di paha dia? dasar cewek murahan!" bentak Salsa.

"Gue cewek murahan? gak kebalik tuh?" tanya Ariska berjalan mendekati Salsa.

"Gue punya berkas soal lo yang aborsi bayi bulan kemaren." bisik Ariska ditelinga Salsa.

Salsa menegang membuat Ariska terkekeh sinis, "Jangan cari masalah sama gue, gue juga bakalan simpen rahasia lo baik baik kok." ucap Ariska dan berlalu dari sana meninggalkan Salsa yang masih mematung.

ARISKA OR AREKSA?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang