Part 2

42.2K 5.7K 563
                                    

Hari ini, Ariska a.k.a Areksa sudah siap dan rapi dengan pakaian sekolahnya.

"Huh, kembali sekolah lagi. Males banget!" gerutu gadis itu dalam hati.

Setelah memakai bedak tabur dan liptint, Ariska turun dengan tas yang bertengger di bahu kirinya saja.

Untung saja wajah Ariska tidak tembem dan pesek. Bisa bisa Areksa operasi plastik kalau begitu. Hanya saja bentuk tubuh yang agak sedikit berisi.

Wajah Ariska sangat tegas dengan bibir tipis dan hidung mancung serta mata yang tajam. Sayangnya, Ariska yang dulu suka memakai kaca mata.

Jadi, walaupun Ariska yang dulu selalu mengancam dengan tatapan. Semua orang tak akan pernah takut. Tapi, sekarang Areksa akan mengubah semua penampilannya.

Saat sampai di meja makan, ternyata hanya ada Bunda, Ayah dan Abang Abang Ariska.

"Gimana sekolah kamu boy?" tanya Ayah Adrian pada ketiga putra nya.

"Baik Ayah." jawab serempak mereka.

****

Ariska mempunyai tiga abang, yaitu :

1. Arham Abraham. 18 tahun. Bersekolah di SMA PELITA RAYA bersama dengan ketiga adiknya. Sangat membenci Ariska. Bukan hanya karna penampilannya, tapi juga karna kebodohannya.

2. Andre Abraham. 18 tahun. Sama dengan Arham. Ia juga membenci Ariska dengan alasan yang sama. Arham dan Andre kembar.

3. Altar Abraham. 17 tahun. Kembaran Ariska. Sama seperti kedua abangnya, membenci Ariska.

Sang Bunda bernama Arasty Anandya Abraham. Sedangkan Ayahnya bernama Adrian Abraham.

Sebenarnya, Ariska itu cantik. Hanya saja tertutupi dengan makeup berwarna coklat. Dan dirinya juga tidak minus, tapi entah mengapa ia memakai kacamata.

****

"Pagi." sapa Ariska pada semua yang kini telah berada di meja makan.

Abang Abang Ariska terpana melihat kecantikan Ariska.

Ariska kini sudah tidak memakai kacamata beserta baju kebesarannya itu dan.. apa ini? kulitnya menjadi putih bersih?

Iya, Areksa sore kemarin memesan baju online dan baru datang saat malam hari.

"Lo pake pemutih instan ya?" tuding Al memicingkan mata.

"Eh, kayak ada yang ngomong ya?" tanya Ariska mengibas ngibaskan tangannya ke udara.

Al mendelik tak suka mendengarnya. "Atau jangan jangan lo jadi lonte ya?" tuduhnya lagi.

Ariska yang mendengar itu menghentikan makannya dan memandang Al dengan senyum miringnya.

"Apa lo bilang? Gue jadi lonte?" Al mengangguk tanpa rasa takut sedikitpun.

Bahkan abang abang beserta bunda dan Ayah ikut menonton perdebatan mereka, tak ada niat untuk menegur maupun menghentikannya.

Mereka kira, Ariska akan menangis seperti dahulu. Tapi, dugaan mereka salah.

"Cewek lo kali yang ngelownte." ucap Ariska dengan tenang dan kembali melanjutkan makannya.

Mereka semua terkejut terutama Al. Al yang tersadar dengan cepat melemparkan gelas kaca kearah Ariska. Dan..

hap

"Kalau mau ngelempar itu pake duit kek, kalau gelas kayak gini mah gak ada harganya." ucap Ariska terkekeh lalu berdiri dari duduknya.

ARISKA OR AREKSA?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang