Part 7

38.8K 5.6K 155
                                    

Saat berada di lampu merah, Ariksa meraba saku jaketnya dan mengambil sebuah permen lolipop lalu memakannya.

Kejadian itu tak luput dari pemuda disampingnya yang juga sedang mengendarai motor sportnya.

Ariska sadar akan hal itu.

Sesampainya disekolah, bersamaan dengan itu Geng Graventas juga baru saja datang.

Gadis itu menghiraukannya dan memilih untuk memperbaiki tatanan rambutnya.

Baru saja ingin melangkah pergi dari sekumpulan orang orang munafik itu, tiba tiba tangannya dicekal oleh seseorang.

Arkan.

Arkan tersenyum manis pada Ariska membuat semua sahabat Arkan mengernyit, "Pagi Ariska." sapa Arkan pada Ariska.

Lelaki itu tak sadar bahwa ada salah satu dari mereka yang merasa cembukor--eh cemburu.

"Pagi juga Arkan ganteng." balas Ariska tersenyum manis. Gadis itu sudah sedari tadi memperhatikan seseorang yang sedang cemburu itu.

"Gue duluan ya?" lanjutnya saat melihat Julyan ingin berbicara padanya.

Tanpa menunggu jawaban Arkan, Ariska melepaskan cekalan tangan laki laki itu dan berlalu dari sana.

"Lo suka sama Ariska?" tanya Arion menaikkan sebelah alisnya.

Arkan terkekeh, "Kalau iya, emang kenapa?"

"Masuk!" titah Arham saat melihat Arkan dan Arion saling melemparkan tatapan permusuhan.

****

Ariska berjalan dengan wajah dingin dan datarnya. Membuat murid murid yang berada di koridor. Serempak menepi melihat ekspresi Ariska.

Saat memasuki kelas pun, ekspresinya tetap sama. Datar.

"Ngapa lo?" tanya Rijal yang kini sudah berada di meja Ariska.

Ariska hanya melirik Rijal tajam membuatnya dengan cepat berlari terbirit birit ke bangkunya.

Atmosfir di dalam kelas pun menjadi berubah. Yang awalnya biasa biasa saja, kini menjadi sangat dingin karna tatapan Ariska yang sangat menusuk.

Ariska menghela nafas kasar, "Teman se geng Ratu ada disini?" tanya Ariska yang masih berdiri di tempatnya.

Mereka semua menggeleng, "Kita gak suka sama dia." ucap seorang siswi yang bermakeup.

"Serius?" tanya Ariska membuat semua teman kelasnya mengangguk.

"Serius Ivana?" tanya Ariska lagi sambil menyeringai pada siswi yang berada di pojok kiri.

Siswi yang bernama Ivana itu meneguk ludahnya susah. Ivana pura pura tak melihat Ariska.

Flashback on.

Ariska berjalan menuju toilet perempuan yang berada didekat kelasnya.

Tak sengaja Ariska melewati sebuah gudang. Disana ada Ratu dan seorang siswi.

"Lo harus buat kesalahan lalu fitnah Ariska. Gue gak mau tau! kalau gak, keluarga lo yang kerja di perusahaan Abraham bakalan gue bunuh!" Ancam Ratu membuat siswi itu panas dingin.

Siswi yang tak lain dan tak bukan adalah Ivana.

Ivana menunduk, "G-Gue bakalan l-lakuin a-apapun." ucapnya terbata bata karna takut.

ARISKA OR AREKSA?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang