Manik kembarnya menatap lekat sosok terbaring lemah di atas ranjang. Mata sosok itu tertutup damai, padahal ia baru saja tersakiti. Namun wajah tak menunjukkan rasa itu sama sekali.Wujud yang memperhatikan menghela nafas jengah. Tak ada hentinya ia berpikir kenapa harus terlibat dalam masalah seperti ini. Tapi memang dari lahir sampai sekarang ia selalu dihantam masalah. Sejak saat itu juga ia paham bagaimana masalah harus diselesaikan.
Tapi yang satu ini, kenapa lebih rumit??? Sangat rumit. Menggunakan cara yang selalu ia gunakan dahulu juga tetap rumit."Dasar makhluk sialan!!" Kepalan tangan mendarat kasar pada pintu lemari hingga retak. "Aku tidak akan membiarkanmu hidup karena berani mengganggu sahabatku!"
Bersamaan dengan itu lampu kamar berkedap-kedip tidak teratur, disisi lain netra violetnya menyala2. Menyadari hal itu Seungmin berusaha menetralkan amarah. Meluapkannya melalui kepalan tangan dan helaan nafas berat.
'Tok tok tok'
Sekali lagi Seungmin menghela nafas, "Masuk."
Muncul pemuda bersurai pirang dari balik pintu membawa nampan berisikan makan malam. "Lu belum makan kan?" Dia Chris.
Seungmin memalingkan wajah, "Aku tidak lapar."
"Lu tetep harus makan, min..."
Seungmin tidak menjawab, maka Chris hanya menghela nafas pelan. Ia meletakkan nampan makan malam diatas nakas, sekilas menatap miris Jeongin yang belum siuman. Tidak sengaja manik kembar Chris melihat retakan dipintu lemari. "Ng... apa itu bekas lu?" tanyanya.
"A-ah, ma-maafkan aku, akan ku perbaiki pintunya," jawab Seungmin panik.
"Nggak, gak papa. Lu hancurin sampe berkeping2 juga gak masalah, itu lemarinya udah agak reyot jadi gak papa," balas Chris tulus. "Gua tau lu juga emosi kayak Changbin."
"Te-terima k-kasih." Seungmin menunduk.
Chris menatap Seungmin lekat, ia semakin paham betapa kesalnya Seungmin. Mirip seperti Changbin, iris berwarna mereka menyala terang. Sekaligus...
Terpana dengan paras Seungmin yang unik. Lekuk wajahnya dewasa dan disaat yang sama dia juga imut seperti anak kecil. Chris -sedikit- bisa membayangkan bagaimana ekspresi Seungmin merajuk, meski entah dugaannya benar atau tidak. Tapi pasti Seungmin terlihat bak anak kecil.
Pipi gembil, mata mungil, dan rambut mangkuk, semakin mendukung keimutannya. Jika Chris egois tidak memiliki saraf malu tangannya sudah mendarat pada sepasang daging bulat diwajah Seungmin.
Seungmin masih terdiam ditempat, nampaknya amarah masih berkecamuk dikepala. Chris mengambil segelas susu murni di nampan makan malam, lalu duduk dibibir kasur seraya berkata, "Sini duduk." Dan menepuk2 tempat kosong disampingnya.
Vampir penyihir itu menatap Chris sekilas, lalu menuruti perintahnya. Duduk disamping Chris dengan helaan nafas panjang.
Pamuda surai pirang itu memberikan susu tersebut, "Minum gih."
Kini Seungmin menatap susu itu, kemudian meminumnya habis dalam sekali tegukan dan meletakkan gelas tersebut di nakas.
"Mendingan?" tanya Chris.
"Sedikit," jawab Seungmin lirih.
Chris memperbaiki posisi duduk, "Gua minta maaf gua gak bisa bantu apa2, karena posisinya juga... gua terbilang makhluk lemah dikalangan kalian dan belum paham kayak apa dunia kalian."
"Tidak, jangan meminta maaf, kau tidak salah," bantah Seungmin. Namun dibalas gelengan oleh Chris.
"Gua merasa gak berguna gak bisa bantu apa2."
KAMU SEDANG MEMBACA
You're My Blood
FanfictionFelix kedatangan seorang vampir yang mengaku dirinya bernama S-0 sekaligus memintanya untuk menjadi Vraisang S-0, sebut saja darah sejati. S-0 juga mengatakan bahwa ia sempat dibelenggu selama 80 tahun. Disaat yang sama, 2 dunia terancam jatuh ditan...