11

350 44 4
                                    


"Lix? Felix?"

"Woi, lu ngapa si?"

"Ada masalah?"

"Jangan bengong gitu kek! Gua malah khawatir nih ama lu nya."

Felix semakin menggaruk2 kasar kepalanya yang tidak gatal, tampaknya pikirannya sedang semerawut. Saat ini ia bersama duo sahabatnya tengah menikmati masing2 jajanan kantin mereka.

Felix mendongakkan kepalanya, setelah sedari tadi menunduk. Memandang Jisung dan Hyunjin bergantian. Sesekali menghela nafas pendek.

"Diantara lu berdua, ada yang punya rumah diluar kota gak? Kalo bisa luar negri." Tanyanya.

Hyunjin menaikkan sebelah alisnya. "Rumah? Luar kota? Buat apaan? Lu mau liburan hah?"

"Pasti buat makhluk itu? Ya kan?" Jisung bertanya balik.

"..." -Fl

"Plis deh lix, dari kita bertiga aja lu yang holkay. Apalagi luar negri?! Apa daya kita rumah biasa2 aja, gak segede rumah lu yang kek istana." -Hj

Dari 3 sejoli itu yang paling kaya adalah Felix. Sedangkan Hyunjin dan Jisung, terlahir dikeluarga sederhana. Jangan heran kalau penampilan mereka berdua biasa2 saja, tidak terlalu mementingkan fashion. Namun Felix juga menyamatarakan mereka, tidak terpaku dengan kekayaan. Tak hanya sekali ia mentraktir sahabatnya apapun itu.

"Ya emang menurut lu tiap holkay punya rumah 2?! Kagak woy!" -Fl

"Lu doang kali yang gak kek gitu." -Hj

Sontak, Felix bangun dan mengepalkan tangannya kearah pemuda bermata sipit itu. Dan si pemuda berekspresi ketakutan. Lalu Jisung menahannya, agar tidak kelepasan.

"Tenang tenang pak bos, gak usah ngegas juga. Intinya kita gak punya rumah laen, okay?" -Js

"Awas ya lu, dower." -Fl

Hyunjin pun mengangguk cepat. Felix menghela nafas lagi. "Gua harus gimana dong... capek gua..."

"Emang tu pampir ngapain lu lagi?" -Hj

"Jangan kenceng2 anjir, kedengeran orang gimana?!" -Js

"Yailah, Sung... jelas2 kita lagi bolos, dan kita di rooftop. Jarang orang pada kesini otomatis ni tempat sepi." -Hj

"Tapi setidaknya kontrol tu suara geblek!" -Js

"Iya iya ah, maap." -Hj

Ya, mereka bertiga sedang bolos pelajaran, padahal sebentar lagi jam pulang sekolah, dan berada di rooftop sekolah. Tenang saja, disana ada 2 sofa bekas, jadi bisa digunakan untuk nongkrong. Disanalah mereka duduk. Beruntung udara di atas tidak terlalu panas.

Felix pun menceritakan perihal tragedi2 kemarin, dan tentang Changbin akhir2 ini.

"Anjay, duitnya dibelah 2. Hahaha!!" -Hj

"Gila, gua kalo jadi lu bakal pindah alam dah." -Js

"Sono, Sung. Tinggal terjun, lumayan 5 lantai." -Hj

"Bangsul, bukan alam itu nyet!" -Js

"Wait, namanya Changbin? Seo Changbin? Itu nama asli dia?" -Hj

"Kagak, gua yang ngasih nama sih... Abisnya ribet manggil es nol es nol. Ya udah gua kasih nama, dianya juga iya2 aja." -Fl

"Waw... keren aja lu ngasih nama." -Js

"Daripada lidah gua yang keriting." -Fl

"Btw gua penasaran, umur dia berapa." -Hj

You're My BloodTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang