34

106 24 12
                                    





"Kalian harus mengikut sertakan Vraisang dalam rencana ini."

"Apa?!"

"Jangan bercanda, bodoh!" ucap Seungmin seraya menggebrak meja.

"Ternyata menjadi orang serius itu sulit juga," balas Lino memijat salah satu pelipis.

"Berhenti mengalihkan topik," sahut Changbin dingin.

"Baik, maaf-maaf. Aku tidak bercanda, kalian memang membutuhkan Vraisang jika ingin menjalani rencana ini. Ralat, misi. Karena misi tidak bisa diubah-ubah, sedangkan rencana bisa berubah." -Ln

"Lebih masuk akalnya?" -Jn

"Setiap dari kita pasti ada saat kita akan kehilangan kendali, meski kita sudah dianugrahi kemampuan ini sejak lahir. Terlebih ini adalah misi yang cukup berbahaya. Kita tidak tahu apa yang kita hadapi nanti, yang pastinya akan lebih mengejutkan dari hari2 kemarin. Cara menetralkannya hanya ada dua, diri kita sendiri dan Vraisang. Kalau dari diri kita tidak berhasil maka jalan terakhir adalah Vraisang, yaitu dengan meminum darahnya. Itulah mengapa Vraisang disebut darah sejati dan sangat besar keunggulannya. Karena perjanjiannya adalah darah Vraisang sama dengan darah vampirnya." -Ln

"Dan juga ini adalah ancaman dua dunia sekaligus. Kita membutuhkan manusia untuk mengumpulkan informasi-informasi di bumi. Mereka pasti paham dengan situasi ini," lanjut Lino.

Mendengarkan penjelasan Lino yang cukup lebar membuat Changbin beranjak dari kursinya tanpa sepatah kata apapun. Ketiga vampir lainnya hanya bisa menatapnya sampai menghilang dari ruangan. Seungmin dan Jeongin kebingungan, sedangkan Lino menghela nafas Panjang.

"Dia tidak ingin Felix terlalu terlibat dalam urusan ini. Anak itu bisa jatuh cinta ya." Lino melemaskan punggung pada sandaran kursi.

"Sepertinya kita tidak bisa bergabung dalam misimu," celetuk Jeongin membuat Lino tersentak nyaris terjatuh dari kursi.

"Hah?? Apa—APA-APAAN ITU YANG KAU UCAPKAN???"

"Kami tidak bisa bergabung denganmu!"

"Tunggutunggutunggu, tolong jelaskan secara rinci."

"Aku dan Jeongin tidak bisa membantumu dalam misi itu," sambung Seungmin.

Lino mengernyitkan alis, "Kalian berdua membuat keputusan tanpa berdiskusi sedikit pun???"

"Karena kami mengalami hal yang sama."

Pipi dalamnya Lino gigit pelan, "Kalian sungguh melambangkan sahabat sejati yang sebenarnya."

"Jangan berlebihan." -Sm

"Alasan?" -Ln

"Kami... tidak punya Vraisang." -Jn

Tiba2 Lino tertawa kencang beberapa detik mendapat jawaban Jeongin. Jeongin dan Seungmin spontan membelalak dengan reaksi aneh vampir menyebalkan itu.

"Kalian yakin tidak punya Vraisang sama sekali?!" tanya Lino masih setengah tertawa. Yang ditanya tidak menjawab.

"Hei asal kalian tahu, Vraisang kalian berdua sudah ada didepan mata. Tinggal kalian membuat perjanjian dengan mereka."

"Maksudmu?" -Jn

"Tentu saja Hyunjin dan Chris." -Ln

"Hah?" -Sm

"Ya ampun... kalian berdua bahkan tidak menyadarinya? Ck ck ck." Lino memajukan tubuhnya. "Coba kalian pehatikan. Ngomong-ngomong biar kumulai dari Hyunjin dulu."

"Jelas-jelas dia selalu menunjukkan rasa sayangnya didepanmu, Jeongin. Hyunjin benar-benar jatuh hati padamu. Ketika kau diserang di taman saat bersamanya, dia terpuruk. Merasa kalau itu salahnya mengajakmu keluar rumah. Hyunjin berpikir kalau kepeduliannya itu justru membahayakanmu."

You're My BloodTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang