''Kau tega sekali menjadikan cintaku sebagai taruhan! Kau taruh dimana hati nuranimu itu Kak! sungguh aku kecewa! ".
Kata itu terngiang-ngiang dalam tidurku. Berulang kali dia mengucapkan padaku dengan air mata yang terus menetes di pelupuk matanya.
Semua terasa begitu nyata namun ia masih tak menyadari kesalahan apa yang ia perbuat.
"Apa Maksudmu Queen? Aku tak mengerti apapun yang kau katakan..". Ujarku dalam mimpi yang menggenggam tanganya
"Kau masih tak mengerti ? Okey, aku tanya satu pertanyaan. Tentang Alasanmu yang membuat taruhan tentang cintaku! Apa ini alasanmu yang menjadikanku menjadi kekasihmu? Apa ini alasanmu yang ingin mendapatkanku? Apa ini alasanmu agar dirimu terlihat sempurna di mata mereka karena telah mendapatkanku !?" Tuturnya
Dengan tatapan mataku liat dia menangis dengan terisak. Ingin rasanya memeluknya namun ia menjauhkan dirinya dariku. Bibirku keluh tak bisa berkata sepatah kata apapun di hadapannya. Yang ku katakan hanya satu "Dengarkan aku Queen.., semua tak seperti yang kau fikirkan.. ".
"Hubungan kita selesai kak! Jangan pernah menampakkan batang hidungmu di depanku! karena aku tak ingin melihatmu lagi! Bye!"
Semua kata-katanya tertohok dalam hatiku. Langkah kakinya yang meninggalkanku membuat guratan yang perih di hatiku. Ketika tanganku ingin meraihnya ia telah pergi tanpa menoleh sedetikpun.
Aku terus memanggilnya dengan keras "Queen.. Queenn!!" Panggilku hingga diriku terbangun dari tidurku.
Tatapan mataku masih ke depan dengan tanganku yang menjulur ke depan. Seakan ingin meraih sesuatu.
Sesaat ku tersadar. Ku ucap kalimat dzikir sembari mengusap kepalaku. Adzan berkumandang Rendi bangun dari tempat tidur. Berjalan menuju kamar mandi tuk bersiap-siap untuk sholat. Setelah selesai bersih-bersih ia memakai baju taqwa putihnya beserta sarungnya. Menyisir rambutnya ke samping kemudian memakai pecinya. Menggelar sajadahnya dan memulai sholat.
Beberapa menit kemudian Rendi telah selesai sholat. Ia tiduran di atas sajadahnya. Mencoba menerka segala hal yang ia lakukan. Dering ponsel Rendi berdering. Tanda ada satu pesan yang masuk.
Rendi mengambilnya di atas nakas mejanya dan merebahkan dirinya di atas sajadah kembali.
1 message from My Only Queen???❤️
Pagi My king :)
Sudah bangun bukan?Ku tertawa melihat chatnya yang tak seperti biasanya. Ku bingung harus balas apa ya?
Oh iya aku pap foto saja padanya. Ku keluarkan poni rambutku ke depan peciku dan tersenyum di depan kamera.
Ckret!
1 photoes dengan caption
Mau jadi makmumku gak? :)) <3
Apa Mau ku imamin saja my Queen? <3
Send..
Ku tertawa karena pagi-pagi gini ku sudah menggoda dia. Asupan bucin yang menyehatkan haha.
Tring..
1 message from Tatapan mataku masih ke depan dengan tanganku yang menjulur ke depan. Seakan ingin meraih sesuatu.
Sesaat ku tersadar. Ku ucap kalimat dzikir sembari mengusap kepalaku. Adzan berkumandang Rendi bangun dari tempat tidur. Berjalan menuju kamar mandi tuk bersiap-siap untuk sholat. Setelah selesai bersih-bersih ia memakai baju taqwa putihnya beserta sarungnya. Menyisir rambutnya ke samping kemudian memakai pecinya. Menggelar sajadahnya dan memulai sholat.
KAMU SEDANG MEMBACA
You're My Queen (On-Going Complicated )
Teen Fiction"Apapun tentangmu.. Akan ku buat kau terpesona dan jatuh hati kepadaku!!! Because you're Only My Queen.. ". -Rendi Raditya- "Sebagaimana pun kau menjebakku tak akan pernah mungkin kau mendapatkanku! Because Iam a Queen..! ". -Maharani Queen Maudi Ap...