"Aku dah pernah bilang bukan? Percaya padaku dan jangan membuat kesimpulan sendiri sebelum kau tau kebenaran dari mulutku. Karena kunci sebuah hubungan itu kepercayaan dan komunikasi satu sama lain ".
-Rendi Raditya Mahendra -
Pernahkah terlintas dalam benak kalian ketika kau benar-benar mencintai seseorang namun semua harus berakhir ketika kau menyadari jika perasaan dia selama ini hanyalah palsu. Jika selama ini Queen berfikir jika cinta Rendi tulus padanya namun justru berbanding terbalik. Justru cinta Rendi selama ini hanyalah karena sebuah taruhan yang ia lakukan dengan teman-temannya. Satu hal yang Queen rasain saat ini yaitu "Kecewa" . Ia benar-benar sangat kecewa dengan cinta Rendi. Cinta yang selama ini ia berikan pada dirinya. Cinta yang sangat berarti untuknya kini berubah menjadi hati yang retak.Kini cukup baginya untuk pergi dari Rendi. Pergi meninggalkan dari semua cinta yang diberikan oleh Rendi.
Tangan Rendi menahannya "Queen, Ku mohon. Aku bisa jelaskan semua ini. Percaya padaku kali ini.. ".
Ku tepis tangannya dengan kasar. Tak peduli dengan semua tatapan orang yang melihatku "Aku tak butuh dan tak peduli dengan penjelasanmu. We are done! Bye! "
Ku pergi meninggalkannya. Mungkin inilah waktuku tuk mengakhiri semuanya.
Apakah ini waktuku untuk mengakhirinya alam semesta?
Kenapa hatiku masih tak menginginkannya?
Kenapa hati ini terus berguncang untuk mendengar penjelasanmu? Kenapa?
Kenapa hatiku tak singkron dengan fikiranku?
Kenapa??
Aku benci dia!
Namun kenapa hati ini masih ingin percaya!?
Kenapa!? Hiks!
Aku kembali ke kelas. Ku duduk di bangku kelasku sembari menyembunyikan wajah sembabku. Nea, Agista dan Brisia tampak bingung melihat kehadiranku yang datang dalam kondisi yang sembab. Mereka mendatangiku. Nea mengelus kepalaku sembari berkata lirih "Kenapa Queen? Apa ada sesuatu hal yang terjadi padamu? Ceritakan pada kami..".
Ku angkat kepalaku dan melihat Nea. Tanpa berkata apapun ku peluk dia "Nea.., Kenapa dia begitu jahat! Kenapa Nea! Kenapa cintaku dijadikan taruhan dengannya! Kenapa! Aku benci dia nea! Aku sangat benci! "
Ku menangis habis-habisan di bahu Nea. Sedangkan sahabatku yang lain hanya menunggu waktu untuk diriku tenang. Bel telah berbunyi kini waktu untuk para murid memulai kembali jam pelajaran. Semua para murid bergegas kembali ke kelas dan duduk begitupun Nea, Brisia dan Agista.
"Kita bicarakan nanti setelah pulang sekolah ya Queen.. ". Ujar Nea
Ku anggukan kepalaku "Iya Nea.., Thanks ya gaes.. ".
Mereka kembali ke bangku masing-masing dan guru kami mulai masuk ke dalam kelas. Pelajaran dimulai dan fikiran Queen masih tak bisa fokus. Dia masih terbayang-bayang dengan semua percakapan Rendi dan teman-temannya.
Brengsek!
Kau memang brengsek Rendi!
Aku sangat membencimu!
Jangan harap aku mau kembali padamu!
Gumamku dengan keras hingga bu dewi menegurku "Iya Maharani Queen? Siapa kamu katakan siapa yang brengsek? " Ujar Bu Dewi yang tanpa ku sadari telah berada di sampingku
KAMU SEDANG MEMBACA
You're My Queen (On-Going Complicated )
Ficção Adolescente"Apapun tentangmu.. Akan ku buat kau terpesona dan jatuh hati kepadaku!!! Because you're Only My Queen.. ". -Rendi Raditya- "Sebagaimana pun kau menjebakku tak akan pernah mungkin kau mendapatkanku! Because Iam a Queen..! ". -Maharani Queen Maudi Ap...