Xu Minghao
sebagai
Hans Paskal Wibowo✨✨✨
Julukan sebagai orang paling estetik memang cocok untuk gue. Gue mengakui itu kok. Dari jaman gue SD dulu, gue udah suka gambar dan menemukan passion gue di sana. Karena itu gue sengaja ambil kuliah Desain Komunikasi Visual yang untung aja juga didukung oleh orang tua gue. Sebenarnya banyak pertimbangan sebelum gue masuk DKV dan jujur aja gue bingung waktu itu harus milih jurusan apa. Ada desain interior, produk, fashion, dan masih banyak desain-desain lainnya yang juga menarik perhatian gue. Setelah gue memahami materi yang akan gue dapet di setiap jurusan, akhirnya gue memilih DKV sebagai jurusan gue. Dalam DKV gue dapat menyampaikan sebuah pesan dengan sebuah visualisasi dan tidak meninggalkan kesan estetik itu sendiri. Paham nggak sih maksud gue? Ya pokoknya gitu deh, susah dijelasin.
Gue sendiri setelah lulus kuliah sempet jadi freelancer dan baru kerja ikut orang itu di Mahen Group sejak dua tahun lalu. Selama setahun gue kerja sendiri. Seharusnya sih bisa dua tahun, tapi maklumlah anak seni, suka ngaret kelar kuliahnya. Tapi lima tahun masih normal kok, banyak kakak tingkat gue sampe tujuh tahun kuliahnya. Gue memutuskan kerja di perusahaan waktu itu karena merasa kurang greget selama jadi freelancer. Kerja semau gue, nggak ada jam kerjanya, dikejar deadline pun masih santai. Kalau untuk masalah duit, maaf bukannya mau sombong, tapi karena gue anak tunggal ya kalian tahulah gimana kelanjutan ceritanya. Nggak enak aja kalau harus diperjelas di sini. Apalagi gue keturunan China. Chindo Surabaya nih gue, yang kebetulan terdampar di Jogja.
Padahal dulu gue iseng-iseng aja daftar ISI Jogja sebagai cadangan kalau gue nggak keterima di ISI Malang. Eh ternyata malah keterima di Jogja dan membuat gue harus merantau untuk pertama kalinya. Tapi jujur aja, semenjak gue di Jogja nggak pernah gue pulang ke Surabaya, malah orang tua gue yang dateng kesini. Anak durhaka bukan sih kalau kasusnya begini? Ya gimana ya, Jogja enak sih tempatnya. Kota besar tapi juga nggak serame Surabaya. Belum lagi gue di sini ketemu orang-orang yang udah kayak keluarga gue sendiri. Jogja Tim, belum lagi temen-temen kantor ataupun tetangga di sekitar rumah. Walaupun gue orang rantau, mereka welcome banget dan buat gue nyaman.
"Hans, bahan untuk promosi sudah saya kirim ke kamu ya. Desainnya yang kita bicarain kemarin." Informasi dari Bu Rosa gue pahami baik-baik. Segera, gue membuka email perusahaan milik gue dan mencari inbox dari Bu Rosa.
"Oke, Bu. Setelah ini saya langsung post." Wanita itu mengangguk dan pergi setelah mengucapkan terima kasih.
Tangan gue secara cepat membuka sosial media milik perusahaan dan mulai membagikan foto beserta keterangan yang sudah disiapkan. Meneliti ulang supaya nggak ada kata yang salah. Setelah dirasa benar, gue pun mengklik kata post yang ada di layar dan gambar itu pun terkirim beberapa detik setelahnya. Gue masuk ke tim yang promosi lewat instagram perusahaan dan bekerjasama dengan divisi pemasaran lainnya untuk masalah desain. Mulai hari ini hingga tiga hari ke depan perusahaan akan promosi ulang produk terbaru. Gue kurang paham persisnya gimana, tapi minggu kemarin divisi pemasaran dituntut untuk menaikkan peminat dan buat tim gue harus membuat ulamg desain tanpa mengubah konsep. Agak ribet sih, tapi mau nggak mau harus jadi sebelum promosi ulang. Ini yang gue maksud gregetnya kerja kantoran. Punya tim sendiri dan juga seru dikejar deadline.
KAMU SEDANG MEMBACA
Metanoia [SVT]
FanfictionBercerita tentang para pegawai di sebuah anak cabang perusahaan manufaktur dalam bidang olahraga di Yogyakarta, yang sedang memahami diri mereka sendiri dan menemukan sebuah ikatan bernama keluarga. Cerita 13 member Seventeen. Highest rank: #1 in se...