1. Kembali

272 116 107
                                    

Hai..

Apa kabar teman-teman online?? Semoga kabar baik menyertai kalian, ya!!

Aku bawa cerita baru, kali ini agak berbeda dari ceritaku sebelumnya. Ya.. Semoga kalian suka<33

Udah, gitu aja.

Jangan lupa Vote, Comment  or Follow, oke? xixixi

-----

-----------

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

-----------

-Nara-

-Nara-

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

🌙

"Lebih baik kita berpisah."

Aku terdiam ketika kau mengungkapkan perasaan yang kau pendam, kau ingin bepisah setelah 2 tahun menjalin sebuah hubungan denganku, "Apa salahku?"

"Aku ingin bebas, kamu terlalu egois. Aku sudah tidak bisa bersamamu lagi."

Perasaanku hancur, marah, dan kecewa. Tanganku mengepal keras ingin memukulmu, tetapi ada perasaan tak tega. Mengapa aku bisa terjebak oleh hubungan ini?

Nampaknya, aku yang terlalu bodoh. 2 tahun ku habiskan sia-sia bersamamu lelaki pengecut.

Ya, itu terjadi 3 tahun yang lalu. Dan, sekarang kisah menyedihkan itu sudah ku kubur dengan baik, ku hapus semua ingatanku tentangmu.

Tentang hal menyakitkan, pilu, dan .....

🌙

Cahaya matahari begitu terik, padahal hari masih terbilang pagi, sampai-sampai aku menghalangi wajahku dengan buku yang ku bawa. Aku berkunjung ke sebuah Kafe bernuansa Italia di dekat kampusku, ini adalah tempat favoritku. Disini aku melepas penat sembari mengerjakan tugas kuliah.

Alunan musik membuat suasana menjadi lebih asyik, di putar lagu milik Alicia Keys disana. Para pengunjung bersenandung ria.

L is for the way you look at me
O is for the only one I see
V is very very extraordinary
E is even more than anyone that you adore can love

It's all that I can give to you
Love is more than just a game for two
Two in love can make it
Take my heart but please don't break it
Love was made for me and you....

Aku seorang mahasiswi di salah satu Universitas di Jakarta, mengambil jurusan seni, tentunya karena aku senang menggambar dan nembuat sesuatu yang baru.

Kafe Enternite, tempat yang aku kunjungi saat ini. Salah satu Kafe terkenal di kalangan mahasiswa/i di kampusku. Banyak juga pengunjung dari luar kampus yang datang. Terletak tepat di seberang gedung fakultasku. Hampir setiap hari aku berkunjung, memesan Vanilla Latte kesukaanku.

Tiba-tiba langit berubah menjadi gelap, udara berubah menjadi lembab dan dingin, angin semelir pun berlalu lalang tak henti-henti sampai dedaunan terbawa hembusan angin itu, "Hujan." satu kata keluar dari mulutku sesaat melihat ke arah jendela.

"Pesanan nya, selamat menikmati.."

"Terima kasih." Aku sadar bahwa waiter itu memperhatikanku. Dan, kau tersenyum padaku. Entah, aku harus membalas dengan senyuman atau tidak.

'Mengapa dia tersenyum? Mau pamer senyum manisnya itu?'

Aku tidak mempedulikanya, aku melanjutkan mengerjakan tugasku. Tatapanku fokus pada layar laptop, jemariku sudah lihai mengetikan sesuatu di benda pipih itu, "Argggh!" Aku mengeluh, tangan kananku mulai pegal dan terasa sakit. Rasa sakit itu bisa tiba-tiba muncul tanpa mengenal waktu.

Akhirnya hujan telah mereda, tidak terdengar lagi suara rintikan air terjatuh. Lantas, aku segera menutup laptopku, lalu beranjak membayar pesananku di kasir.

Akhirnya aku keluar dari Kafe. Langkahku berhenti sembari menunggu jalanan sepi dari kendaraan, karena... Aku tidak bisa menyebrang sendiri.

Lalu, aku menarik napas dalam-dalam, sembari memejamkan kedua mata, dan tangan kiriku ikut andil menutup mata sebelahnya.

Satu...

Dua...

Tiga...

Aku terdiam ketika membuka kedua mataku yang tertutup. Di seberang sana ada laki-laki menatapku. Ya, sang waiter Kafe Enternite. Kau melihat ke arahku, sembari tersenyum. Seketika aku teringat denganmu. Wajah itu sangat familier.

3 tahun berlalu. Aku bertemu denganmu kembali. Apa itu kau, Bara?

Bara, laki-laki yang menolongku dari pengecut berandal masa lalu ku. Lantas, aku segera menundukan kepala, aku malu.

Aku harap, kau tidak mengingatku.

🌄

✂✂✂✂✂✂✂

// Jadi, supaya kalian paham dan nggak binggung. Setiap baca cerita ini harus perhatiin nama yg tertera paling atas ya... Karena aku pakai POV , -Nara- atau -Bara-

✂✂✂✂✂✂✂

Salam hangat, Olif.

Tigapuluh Satu | Na Jaemin ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang