5. Instagram

104 100 28
                                    

-----

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

-----

-Bara-

-Bara-

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

🌙

Pikiranku tak bisa fokus dengan pekerjaan. Aku terus memikirkanmu, Nara. Kita tadi bertemu. Mengapa kau diam saja?

Pelanggan cukup ramai hari ini sampai-sampai semua karyawan kewalahan karena pesanan yang membeludak.

Pupil mataku berpencar mencari seseorang, siapa tahu ada kau disini diantara kerumunan pengunjung.

"Bara fokus!! kamu salah menuangkan takaran gulanya!" tegur Alisa.

Sial !! aku melakukan kesalahan, "Maaf, aku akan lebih berhati-hati." aku melanjutkanya lagi dengan teliti.

Pekerjaan utama ku memang sebagai waitress. Namun, jika keadaan seperti ini aku membantu para barista membuat pesanan.

Setelah keadaan Kafe kondusif, aku beranjak keluar. Memisahkan diri sendiri untuk menghirup udara bebas, di dalam seperti terperangkap.

🌙

Jam menunjukkan pukul 12.30 waktunya untuk karyawan beristirahat. Kafe ditutup sementara waktu. Aku mengelilingi kampus seorang diri, berlaga dan menyamar sebagai mahasiswa disana, melihat para pemuda-pemudi tengah bersuka ria. Ingin rasanya seperti mereka bergaul dengan banyak teman, stres karena tugas dan bercengkrama setelah kelas selesai.

Atensiku teralih pada seorang gadis yang sedang tertawa lepas di bawah pohon rindang di taman kampus. Tentu saja, aku pun tersenyum sumringah. Untuk pertama kalinya aku melihatmu tertawa, kau tertawa bersama seorang yang tak kukenal. Pasti itu temanmu.

Aku ingin tahu apa yang membuatmu bahagia, Nara.

Aku terus memandangimu, menikmati momen langka ini. Aku seperti detektif gadungan yang harus menjaga jarak dan mengumpat untuk mengintip melihat dari kejauhan.

Aku melangkah berjalan ke arahmu, semula aku ingin menghampirimu. "Ahh.. Lebih baik tidak."

Langkahku berhenti, aku takut kau merasa tak nyaman, waktunya belum tepat. Aku bersyukur, setidaknya bisa melihatmu, tanpa kau menyadari keberadaanku.

🌙

Waktu sudah menunjukkan pukul 18.30. Sudah saatnya untuk pulang ke rumah bersama motor Vespaku, melewati jalan yang sepi gelap dan.... akan lucu jika aku mengatakan aku takut.

Sesampainya di rumah setelah bersih-bersih, aku mulai mengerjakan sesuatu yang lain. Membuka laman Instagram, mengetikkan nama di papan pencarian.

Nara.

Aku mencari id instagrammu.

Akan tetapi, hasilnya nihil. Sudahku cek satu persatu, akun tersebut tidak ada yang menampakan itu dirimu. Baiklah.. aku menyerah, untuk hari ini saja.

Andai kau tahu namamu selalu hadir dalam pikiranku. Aku berharap kau dapat hidup dengan layak, dengan kebahagiaan dan dikelilingi orang yang tulus menyayangimu.

Senyummu kala itu membuatku jatuh hati, bukan jatuh cinta. Dua kata tersebut memiliki makna yang berbeda. Ku akui aku sangat mengagumimu, Nara.

•••••

Hi, jangan lupa untuk Vote dan Comment, ya!! Terima kasih.

Salam hangat, Olif.

Tigapuluh Satu | Na Jaemin ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang