"BIMA." teriak Ara dari lantai bawah karna perutnya udah merasa mules dari tadi tapi ini lebih mules lagi.
"BIMA." teriak Ara lagi saat tidak melihat tanda-tanda Bima turun kebawah.
"kebo banget yaampun." ucap Ara dengan kesal.
Ara yang mulai mulai ga tahan pun berjalan dengan pelan menuju telfon rumah dan langsung menghubungi handphone Bima.
"halo." saut Bima dengan suara serak.
"BURUAN TURUN KEBAWAH, PERUT AKU SAKIT." ucap Ara dengan sedikit teriak. Bima yang mendengarkan pun langsung membuka matanya dan bangun dari kasurnya lalu lari menuju kebawah.
"ayo." ucap Bima saat ia sudah didekat Ara dan langsung membopong tubuh Ara keluar rumah.
"sakittt." eluh Ara dengan mengelus perutnya.
"istighfar sayang." ucap Bima dengan mengelus perut Ara. ia ingin rasanya nangis saat ini tapi ia harus nenangin Ara and ya mereka berdua dalam perjalanan menuju rumah sakit terdekat.
***
"Bima takut ma hiks." ucap Bima dengan menyenderkan kepalanya di pundak mamanya.
"Ara gapapa dek, berdoa aja agar semuanya baik-baik saja." ucap mama Bima dengan mengelus rambut putranya yang menangis daritadi karena nunggu pembukaan Ara. Bima daritadi disuruh nunggu didalem tapi dia Gamau karna takut.
klek
"dengan keluarga ibu ara?" ucap dokter dengan berdiri didepan pintu.
"saya suaminya dok." jawab Bima dengan bangun dari duduknya sambil menghapus air matanya.
"ayo pak silakan masuk, proses persalinannya mau dilakukan pak."
(proses persalinannya skip ya gatau soalnya)
"kok Ara belum bangun ma." ucap Bima dengan menatap istrinya yang tidur setelah menyusui anaknya tadi.
"baru selesai nyusuin dek, aranya juga capek dia juga butuh istirahat."
"tapi Bima mau Ara bangun sekarang."
"mama pukul ya." ucap mama Bima dengan jengkel melihat kelakuan anaknya satu ini. mama papa Ara lagi pergi ke kantin rumah sakit buat beli makan untuk Bima sama mamanya.
"kamu tadi ga kerja dek?" tanya mama Bima.
"kerja trs Bima niatnya mau makan siang dirumah aja sekalian mau mantau ara, trs Bima ketiduran diatas dan aranya mau buatin Bima makan. waktu Bima masuk kamar Ara bilang udah mules tapi masih ga begitu sakit kan, trs Bima tidur beberapa menit Ara nelfon pake telfon rumah. yaudah Bima langsung turun dan gendong Ara kemobil dehh." jelas Bima.
"tumben ga mbuntut Ara kedapur?"
"gatau Bima pengen tidur tadi."
"owww, pulang sana ambil baju." ucap mama Bima pada anaknya yang masih pake baju kantor.
"nanti aja nyuruh orang." jawab Bima dengan merebahkan kepalanya ke pangkuan mamanya dan memejamkan matanya.
***
"brisik banget sih." ucap Bima dengan mengucek matanya dan melihat sekelilingnya yang sudah banyak orang yang lagi berbincang ria. bisa-bisa banyak orang gaada yang bangunin dia yang tiduran disofa sendirian dan saat bangun matanya ga segaja melihat Ara yang juga menatap dirinya.
"kok gaada yang bangunin sih." ucap Bima sambil memeluk badan Ara yang sendirian dibangkar.
"kata mama biarin aja gitu." jawab Ara dengan mengelus punggung belakang Bima.
KAMU SEDANG MEMBACA
baby boy
Roman d'amourkalo penasaran baca aja bukan lapak adengan pertengkaran hebat disini adem ayem kalo baca jangan lupa bintang asli pikiran sendiri