"yang?" panggil Bima dengan suara seraknya, karena ia tidak merasakan Ara ada disebelahnya.
"sayang?" teriak Bima dengan pelan.
"yang?" dengan berdiri dan menuju kekamar mandi untuk mengecek dimana kekasihnya itu. Ketika ia buka kamar mandi ia tidak menemukan Ara. Ia pun langsung turun kebawah saat ia menoleh ke arah dapur ia melihat Ara dan mama. Ia pun langsung menghampiri Ara dan memeluknya dari belakang. Mama Ara yang melihat pun tersenyum, ia sangat tau kelakuan menantunya ini kalo sedang tidur sama Ara atau ada Ara disekitar ia akan langsung mencarinya.
"Kenapa kesini?, belom mandi lagi." Ucap Ara. Dengan masih memotong sayuran.
"Lepas dulu ih ini mau masak juga." Karena Bima masih memeluknya. Dan ia pun berjalan ke wastafel untuk mencuci sayur itu.
"Sudah biar nanti bibi yang lanjutin." Setelah selesai membuatkan kopi untuk suaminya sekalian bantu bibi masak.
"Mama ke papa dulu ya." Lanjut mama Ara.
"Iya ma." Jawab Ara.
"Kamu sudah cuci muka?" Tanyanya pada Bima. Dengan berusaha melepaskan pelukan Bima. Dan berhasil.
"Belum, aku dari tadi cariin kamu." Masih mengikuti Ara dari belakang. Yang menuju kekamar.
"Buruan mandi, nanti aku ambilin baju kamu dimobil. Bawakan?" Ucap Ara.
"Bawa kok. Morning kissnya." Jawab Bima.
"Mandi dulu bau juga." Jawab Ara.
"Mau morning kissnya dulu." Dengan memengang tangan Ara. Dan
CupAra pun mengecup pipi Bima. Bima pun langsung terseyum lebar.
"Buruan mandi." Dengan mendorong Bima ke kamar mandi. Dan setelah mendengar gemercik air ia pun keluar menuju ke mobil Bima. Saat didepan ia ketemu kedua orang tuanya.
"Bimanya kemana?" Tanya mama Ara.
"Mandi mah." Jawab Ara.
"Papah dilihat-lihat makin romatis aja." Ucap Ara.
"Yaya dong emang kamu doang yang bisa romantis. Papa sama Mama juga bisa. Kan kita juga mau program buat adek lagi buat kamu." Ucap papa Ara yang sedang menggoda anaknya. Ara yang ada disitu kaget mendengarnya. Dan mamanya hanya terkekeh dengan gondaan suaminya pada anaknya.
"Bukannya gak mau pah punya adek lagi. Jaraknya jauh banget pah. Disini orang udah tua-tua umurnya. Kalo dikasih tuhan ya gapapa Alhamdulillah rezeki."
"Yaudah aku mau ambil baju Bima dulu. Bye."Cup
Cup. Dengan mengecup kedua orang tuanya.
Saat sudah mengambil baju Bima dimobil ia pun masuk kekamarnya dan ia melihat Bima hanya memakai handuk baju.
"Lama banget yang." Dengan menerima baju yang Ara kasih.
"Tadi ngobrol dulu sama papa dibawah, buruan ganti baju gih." Dengan duduk dikasur.
"Pakein dong yang." Goda Bima dengan menyerahkan bajunya ke Ara.
"Tak srampang ya kalo kurang ajar." Dengan tegas.
"Engga-engga bencanda." Dengan mengecup kepala Ara. Ia pun langsung masuk ke kamar mandi dan ganti baju.
"Udah yang." Ucap bima.
"Yaudah yuk turun sarapan." Jawab Ara.
Dan meraka pun turun dan sarapan bersama. Dan siang ini sudah ada papa mama Ara, ada bunda dan ayah Bima, ada abangnya juga. Mereka sudah siap akan mengantarkan mengantarkan Ara ke bandara. Dan bayi besarnya dari tadi gak mau melepaskan pelukannya.
"Ayo ke bandara." Ucap papa Ara. Dan mereka semua menuju ke bandara. Dan Bima meminta ke pada supirnya memilih jalan yang sedikit jauh padahal kan ada jalan alternatif menuju bandara dengan cepat. Ara pun hanya menurutinya. Saat sudah sampai di bandara.
" Lama banget dek sampainya." Tanya Abang Ara.
"Bima gak mau lewat jalan alternatif mau yang jauh." Jawab ara. Dan yang lain pun terkekeh. Tapi Bima tak memperdulikannya ia masih memeluk kekasihnya. Semua orang sudah memberi wejangan pada Ara dan saatnya Bima memberi wejangan.
"Jaga hati ya disana ada aku disini lagi nunggu kamu, jangan nakal-nakal disana, kalo aku telpon sama vidio call diangkat langsung,........" Dan masih banyak lagi.
"Iya sayangku." Jawab Ara.
"Yaudah aku berangkat .bye" dengan mengecup Bima. Ara sudah pamit pada semua orang dan mengecup mereka satu-satu tadi. Setelah Ara sudah menaiki ke pesawatnya Bima pun kembali ke keluarganya dengan lesuh.
"Lesuh banget tu muka." Goda Abang Ara.
"Bodo." Jawab Bima dengan ketus. Yang lain pun hanya terkekeh. Dan mereka pun pulang kerumah masing-masing. Dan saat Bima sampai kamarnya belum apa-apa ia sudah kangen sama kekasihnya. Huhhhhh helah nafas panjang Bima.
"Halo." Ucap Bima pada telpon. Ia sedang menelpon teman-temannya untuk kumpul-kumpul.
"Buruan ke apart" ucap Bima saat mendengar jawaban sang penelpon.
Tut
Ia pun langsung mengambil kunci mobilnya dan dompetnya. Saat dibawah ia melihat mamanya.
"Bun mau ijin keluar sebentar." ucap Bima pada mamanya dengan mengecup kepalanya.
"Iya Abang cepet pulang, jangan malem-malem pulangnya. Hati-hati dijalan, jangan kebut-kebutan." Jawab bunda bima.
"Iya Bun, assalamualikum." Dan ia pun langsung menuju ke apart nya.
Saat sampai apartnya teman-temanya sudah sampai semua. Dan mereka sedang memakan cemilan dengan santai. Teman-teman Bima sudah tau password apart Bima.
"Lesuh amat tu muka ditinggal ibu negara pergi." Ucap Rama dengan kekehannya.
"Yaya dong gak bisa peluk-peluk lagi."lanjut ucap Jo.
"Nyesel gue panggil lho semua kesini."jawab Bima dengan mencomot cemilan yang ada di tangan rama.
"Bercanda, gitu aja ngambek." Jawab Jo. Dan mereka menghabiskan waktu diapart Bima. Bima dari tadi mengecek handphonenya kenapa aranya belum mengabarinya.
Makasih yang udah baca ceritanya. Maaf kalo ceritanya sudah mulai kelihatan membosankan. Bagi yang mau kasih saran atau kritikan dan minta up boleh dengan comment pasti dibales kok. Jangan lupa kasih bintangnya. Terima kasih semuanya
KAMU SEDANG MEMBACA
baby boy
Romancekalo penasaran baca aja bukan lapak adengan pertengkaran hebat disini adem ayem kalo baca jangan lupa bintang asli pikiran sendiri