5

2K 101 1
                                    

Ardi berjalan menuju gudang berniat melihat keadaan anaknya yang sudah berada didalam selama 20menit.

ia mendekatkan telinganya pada pintu itu ingin mendengar suara si bungsu."gk ada suara?"anehnya, pikiran negatif pun menghantui pikirannya.

Langsung saja ardi mengambil kunci gudang dan membukanya.

Ceklek

"Adek"

Omayygatt, ardi terkejut melihat steven yang sudah terbaring dengan tengkurap dengan cepat ia membalikkan badan steven dan syukurlah ternyata bungsunya itu tidak pingsan.

"pa-pah"

Ardi menggendong tubuh steven yang lemas ia sangat tau kalo steven sedang ketakutan saat ini. Ia mengusap punggung yang bergetar itu memberi kehangatan. Saat mengusap punggung itu ia merasakan hangat yang menembus pada kaos steven.

Ia menempalkan punggung tangannya pada kening steven sudah tidak salah lagi anak ini sedikit demam.

Ardi membawanya keluar dari gudang membawa ke kamar steven setelah sampai anak dan istrinya telah menunggu disana.

"pah adek kenapa?"panik ketiganya.

"kalian keluar saja dulu nanti papa jelaskan"

Ardi menggantikan pakaian steven setelahnya ia memberikan susu dan menggendongnya lagi, ia juga menempelkan Plester Demam pada kening steven. Semuanya itu sudah ardi siapkan sebelum mengeluarkan steven dari sana (gudang) karna, ia sudah tau apa yang akan terjadi dengan anak bungsunya itu.

"dek, papa tidak suka adek jadi nakal seperti ini"

"dan papa tidak akan segan memberi hukuman untuk anak nakal! Apa kamu mengerti?"ucapnya tegas.

walaupun dihatinya merasa khawatir dengan keadaan steven ia hanya ingin steven tau bahwa perkataannya ini tidak main main.

Steven menganggukkan kepalanya sungguh lidahnya saat ini sangat kelu hanya sekedar berbicara.

Ia masih shock dengan kejadian tadi dihukum digudang yang gelap dan menyeramkan bagi dirinya.

"good boy"

__________

Saat ini steven sedang duduk di sofa ruang keluarga dengan tangan yang memegang cemilan dan mata yang fokus menonton tv.

Baru dibuka sekolah baru SMA Cempaka Putih di jln***  bagi siswa/i yang ingin masuk bisa langsung mendaftar

Steven yang sedang asik menonton film, tiba-tiba ada berita mata nya langsung berbinar saat berita itu melihatkan sekolahnya,ruang kelas,kantin,tempat olahraga.

Jujur ia sangat ingin memasuki tempat yang bernama "Sekolah" itu. Apa aku bisa masuk dan bersekolah disana. Itulah isi hati steven saat ini.

Tolong siapapun yang bisa membantu steven untuk sekolah umum seperti orang lain Jika, ada yang bisa membantunya. Steven berjanji akan melakukan apapun untuk orang itu.

"lebih baik aku catet alamat sekolah itu" setelah dicatet steven langsung merobek kertas itu langsung saja ia umpati.

Kalo tidak, bisa-bisa harapan dirinya untuk sekolah umum tidak akan pernah terjadi.

***

"adek kenapa? Ko daritadi senyum mulu?"heran revan melihat steven terus tersenyum.

Ia takut adiknya tw😱..
Tidak waras:)

"biarin lah van itu tandanya adik kamu lagi seneng, ya kan dek?"ucap mommy.

"iya mom"

***

Pagi ini keluarga baker sedang menikmati udara segar ditaman mansion. Yaa, setiap weekend mereka selalu meluangkan waktu untuk berkumpul. Anggap saja untuk menghilangkan penat.

Tapi, beda hal nya dengan steven. Steven terus saja cemberut dan memasang muka masam nya.

"ih lama banget si hari senin"batinnya menggerutu.

Biasanya, kalau hari weekend steven selalu senang dan gembira. Dimana papa,mommy, dan abangnya ada di rumah.

Tapi, untuk weekend kali ini tidak. Ia berharap hari weekend ini segera selesai.

Asal kalian tau saja steven ini ingin merencanakan sesuatu yang tidak diketahui keluarga nya.

"steven harus sabar tinggal nunggu 2 hari aja ko..hati yang sabar ya"batin steven sembari mengelus-elus dadanya.

"Adek, Steven"teriak andre tepat ditelinga steven.

Dengan refleks tak di sengaja steven menampar wajah tampan andre.

"Apaaa"kagetnya.

Plakk

"abang maaf adek gak sengaja"

"maaf ya maaf"sesalnya melihat wajah andre yang memerah karna ulahnya.

Revan yang melihat itu menahan tawanya. "lagian sih ngagetin orang"ledeknya.

"orang lagi sakit bukannya diobatin malah di ledekin"kesal andre.

Sedangkan ardi hanya geleng-geleng kepala melihat tingkah anaknya dan sesekali meminum kopi nya.

Mommy yang baru saja datang membawa sarapan dibuat terkejut melihat wajah andre yang merah.

"Yaampun andre sayang muka kamu kenapa?"panik dan heboh mommy

**********

Biasalah mak" kalo lagi panik pasti heboh banget🙄
Menurut kalian? Rencana apa yang lagi steven buat?
Ntahlah author juga gak tau😆
Kalo mau tau tunggu chap selanjutnya

Malming nya stay tuned Steven aja ya🤩👍

See u🙌

Happy Malming🎉🙌

STEVENTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang