6

2.9K 140 0
                                    

"Yaampun andre sayang muka kamu kenapa?"panik dan heboh mommy.

"ini mah sama adek ditampar liat muka tampan aku jadi kaya gini"adu andre dengan mengerucutkan bibirnya.

Jujur saja sebenarnya steven geli melihatnya. "iuhh manja banget salah sendiri ngagetin orang"kesal steven.

"gak mom aku kan manggil adek tiba-tiba langsung nampar muka aku"elak andre lagi.

Sebenarnya andre hanya ingin meledek steven bisa ia lihat sekarang muka adiknya itu memerah menahan cemburu.

Ardi yang tahu langsung berdehem mengisyaratkan agar andre berhenti meledeki steven.

"adek emang bener yang bang andre bilang hm?"tanya mommy.

"gak mom bang andre bohong!!"tegas steven.

"bang andre itu ngagetin adek teriak didepan telinga adek"marah steven menatap tajam andre.

"iya mom adek bener yang salah itu andre"timpal revan.

"andre ko kamu gitu gak boleh gitu sekarang minta maaf ke adek ya"

"abang minta maaf"ucap andre sambil menjulurkan tangannya.

Steven tidak ingin membalas uluran tangan itu enak saja sudah nuduh-nuduh sekarang dengan seenaknya minta maaf.

Tidak semudah itu bro.

"gak mau"ucap steven dan pergi dari taman.

Beginilah drama di akhir weekend tentang adek yang di dustai oleh abangnya

***

Akhirnya hari yang ditunggu-tunggu steven datang juga dan inilah waktu yang tepat untuk steven melaksanakan rencananya.

"akhirnya mommy, papa dan abang pergi juga"ucap steven.

Steven membuka laci nakasnya dan mencari kertas yang ditulisnya pada waktu itu.

"dimana si kertasnya?"steven terus mencari kertas itu dan akhirnya-
Ketemu juga.

"akhirnya ketemu juga"senang steven dan menciumi kertas itu.

Siap melaksanakan aksi"batinya bersenyum smirk.

***

"trimakasih ya pak"ucap steven memberi uang dan keluar dari taxi itu. "sama-sama dek"balas supir taxi.

"dimana ya tempatnya perasaan alamatnya udah bener deh"

Daripada steven ke sesat lebih baik nanya kepada orang yang tau daerah sini.

"permisi buk, maaf saya mau tanya alamat ini dimana ya buk?"tanya steven dengan sopan dan memperlihatkan kertas yang berisi alamat itu.

"iya dek, oh sekolah ini kamu tinggal lurus aja terus belok kanan jalan lurus dikit aja nanti juga kelihatan ko gerbang sekolahnya"ucap ibu itu memberi petunjuk.

"terimakasih banyak ya buk, saya permisi"

"iya dek sama-sama"

Setelah berjalan 10 menit akhirnya gerbang sekolah Cempaka Putih pun terlihat betapa senangnya steven melihat itu.

"wuahh yaampun bagus banget"kagum steven.

Melihat halaman sekolah yang luas, banyaknya siswa-siswi ke kantin, bermain sepakbola, basket, volly.

Sedangkan steven? Hanya mampu melihat saja dari kejauhan.

"kenapa steven gak bisa kaya mereka"batin steven sedih.

Ya tuhan, bantulah steven mendapatkan kebebasan, Jujur anak seusia steven sangat butuh kebebasan untuk bermain, bersekolah, bersenang-senang dengan teman dan banyak hal menyenangkan lainnya.

Pukk

Tepukan itu mengejutkan steven. "Yaampun"kagetnya.

Sedangkan sang pelaku hanya tersenyum tanpa dosa. "ah maafkan saya tidak bermaksud mengangetkanmu"

"iya om tidak apa"

"apakah kamu sekolah disini?"

"tidak om"

"lalu kenapa kamu disini?"

"maaf, om aku hanya ingin melihat saja"

"oh seperti itu, oh iya perkenalkan nama om bara, namamu siapa?"

"namaku steven om"

"salam kenal ya steven"

Sedangkan steven langsung mengalihkan pandangannya ke lapangan sekolah mendengar suara sorakan dari para siswa/i.

Mungkin mereka sedang bertanding"pikir steven.

"steven ko disini memangnya tidak sekolah?"tanya bara.

"tidak om steven sekolah homeschooling"

"lalu kenapa kamu disini"

"steven kabur om untuk melihat sekolahan ini"ucap steven tersenyum kecut.

Perlu usaha yang besar untuk steven ke sekolah ini. Kabur secara mengendap-endap seperti maling, ketahuan dengan bodyguard saja dirinya harus memikirkan alasan apa yang bagus.

Sungguh kasihan nasib steven kecil ini.

"maaf kalau om buat kamu sedih"sesal bara.

"tidak om"

"apa steven mau sekolah disini? Kebetulan om pemilik sekolah ini"tawar bara.

Mata steven langsung berbinar mendengarnya mana mungkin dirinya menolak ajakan yang sangat ia inginkan dari dulu.

"iya om steven mau banget"ucap steven antusias.

"baiklah ayo ikut om"

Bagus mari kita bermain dengan anak bungsumu ardi"batin seseorang.

***

Sedangkan dimansion steven tengah kebingungan mencari keberadaan steven.

"pa gimana ini steven hilang"tangis mommy.

"Kalian cari anakku sampai Ketemu kalo tidak nyawa kalianlah taruhannya!!"marah ardi memberikan tatapan mematikan miliknya.

Revan memasuki kamarnya dan langsung membuka laptopnya menyambungkan gps nya pada gps yang berada digelang steven.

"gimana bang ketemu?"tanya andre.

"revan..hiks..temukan adikmu..mommy mohon"

"iya mom revan akan berusaha"

"pah, mom aku menemukan keberadaan steven"

"dimanaa?"

"ada dialamat ini ayo kita ke sana"

Mereka pun langsung bergegas pergi menuju alamat yang menunjukkan keberadaan steven.

"tunggu kami dek/sayang"

***

"hikss..jangan...mommy papa abang..hiks..steven takut...gak mau jangan pergi...hiks...tolong"

**********

Apa yang terjadi dengan steven? Tunggu chap selanjutnya
Dan vote n comment

Byeeee


STEVENTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang