20

1.2K 98 5
                                    

"kalian lihat rekaman cctv tadi malam! dan kalian jangan diam saja sialan cepat cari keberadaan steven"murka bara.

Pagi ini angga bangun lebih awal dari biasanya, ia akan membuatkan sarapan untuknya dan steven. Tapi, sebelum itu ia menyempatkan melihat steven.

Dilihatnya anak itu yang masih terlelap dalam tidurnya. Angga menutup pintu kamar itu lagi dan menuju dapur. Sedangkan rasya dan daniel mereka langsung pulang setelah melihat steven karna, mereka takut ketahuan pergi tanpa sepengetahuan orangtua.

Setelah selesai membuat sarapan, angga kembali ke kamar steven. "stev bangun ayo kita sarapan dulu"ucap angga pelan.

"stev ayo bangun"merasa tidak ada jawaban dari steven. Angga mendekat ke arah steven tanpa sengaja tangannya menyentuh tubuh steven yang sangat panas.

"yaampun stev lo panas banget"pekik angga kaget.

Steven yang mendengar pekikan angga membuka sedikit matanya. "ga kenapa?"tanya steven dengan suara lirih.

"lo sakit stev badan lo panas banget!"

"enggak ga aku gakpapa"balas steven dan menaikkan selimutnya sebatas leher.

Angga yang sudah khawatir tidak peduli dengan ucapan steven langsung saja ia menggendong steven menuju mobil.

Di dalam perjalanan angga membawa mobil dengan kecepatan di atas rata-rata, ia semakin di buat panik dengan keadaan steven yang sekarang menggigil.

"dok sus tolong adik saya"teriak angga  yang menggema dari luar.

"taruh di sini pak"angga pun meletakkan steven di brankar.

Di luar angga terus berjalan gelisah memikirkan keadaan steven. Hingga ia teringat untuk mengabarkan kedua sahabatnya.

"halo"

"....."

"steven sakit!"

"....."

"nanti gue sharelock"

Tidak butuh waktu lama hanya dalam 10 menit daniel dan rasya sudah tiba di rumah sakit.

"ga"panggil daniel dan rasya sambil menghampiri angga.

"ga gimana kondisi steven sekarang?"tanya rasya khawatir.

"iya ga emang tadi steven kenapa?"sambung daniel.

"tadi tuh steven sem-"baru saja angga ingin menjelaskan harus terpotong oleh suara dokter yang baru saja keluar dari ruang steven.

"dok gimana keadaan adik saya sekarang?"tanya angga.

"adik anda sekarang sudah lebih baik,  saya sarankan agar pasien tidak memikirkan hal yang membebani pikirannya"

"baik dok, apa saya boleh ngejenguk adik saya?"

"boleh baiklah kalo seperti itu saya permisi"

Angga pun segera masuk yang disusul oleh daniel dan rasya. Dilihatnya steven yang terbaring lemah dengan cassal canula yang melekat di hidung mancungnya.

"stev sekarang lo baik-baik aja.. Oh ya tadi dokter bilang lo jangan mikir yang berat karna, itu lo jadi sakit. Katanya lo anak yang kuat ko sakit kaya gini? Gue cuma pengen liat lo sembuh! Gue gak suka liat lo sakit kaya gini"bisik angga lembut.

Daniel mendekat ke arah steven di usapnya pipi steven. "pipi lo sekarang tirus banget stev kemana pipi mochi lo?"

"ah gak seru deh stev lo jadi kurus..hiks..kaya gini gue gak bisa ngunyel ngunyel pipi lo lagi"tangis rasya sambil memeluk daniel.

STEVENTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang