17

988 95 4
                                    

Malam ini keluarga leovardo sedang berkumpul di ruang keluarga dengan steven yang berada di pangkuan willy. "baby bagaimana hari pertamamu sekolah?"tanyanya.

"seru banget. Abang tau gak sekolahnya bagus banget, luas lagi"jawab steven antusias.

"benarkah?"tanya albert yang diangguki steven.

"lalu bagaimana dengan teman baru?"tanya bara kali ini.

"steven udah punya tiga sahabat"ucap steven sambil menunjukkan tiga jarinya. "namanya angga, rasya, sama daniel. Mereka baik banget tau sama steven"lanjutnya.

"syukurlah kalo mereka baik kepadamu"

"abang ingin mengantarmu besok pagi?"tanya willy. Tidak sebenarnya lebih tepat perintah.

"oke abang"

***

Pagi ini steven dalam perjalanan menuju sekolahnya, ia di antar dengan willy yang sedang menyetir disampingnya. Sedangkan steven ia tengah melihat pemandangan dari luar kaca jendela sambil sesekali bersenandung.

"baby sudah sampai"ucap willy membuat steven menolehkan kepalanya.

"haa? Udah sampai? Cepet banget deh"kaget steven sambil melihat sekitar dan ternyata memang ia sudah sampai. "oh iya yaa kita udah sampai haha"ucapnya sambil cengengesan.

"yaudah kalo gitu steven keluar dulu ya. Bye abang"baru saja steven ingin membuka pintu mobil tapi, tangannya terlebih dulu dicekal oleh willy.

"morning kiss baby"

Bagaimana bisa steven melupakannya? Langsung saja steven mencium dari mulai kening willy, hidung, dan pipi. "maaf abang steven lupa"ucap steven takut.

"dont wory"

"steven keluar ya. Dah abang"

Steven berjalan melewati koridor koridor kelas dengan sesekali ia bertemu dengan para siswa/i ada yang menyapanya ada juga yang memperhatikannya dengan tatapan tidak suka.

Steven tidak memperdulikan hal itu tujuannya untuk sekolah hanya untuk belajar! Bukan untuk mencari masalah. Steven masuk ke dalam kelasnya dan.

Dorr

"huahh"kaget steven.

"bwahaha"

"yaampun daniel kamu ngagetin aku tau gak?"kesal steven sambil memukul pundak daniel.

"heh sakitan juga pipi sama pundak gue. Liat pipi gue merah"ucap daniel tak kalah kesal.

Steven melotot kaget tak percaya? Apakah ia menampar pipi daniel? "daniel i-itu tadi aku yang nampar?"tanya steven dengan bodohnya.

"iyalah lo kira setan"

"haha sumpah sii ngakak banget gue ngeliat acara komedi ini sumpah"tawa rasya makin menjadi.

"eh stev lu jago ngenampar ya haha bagus loh tamparan lo ngebuat blash-on dipipi daniel"ledek angga.

Steven semakin di buat bersalah. "aduh maafin steven ya gak sengaja lagian kamu ngapain ngagetin aku segala kan aku reflek"

"iyee iye"

Sekarang steven tengah menunggu daddy menjemputnya. "ish mana si daddy lama banget. Om vero juga mana lagi"gerutu steven sambil terus mondar mandir tak jelas.

"udahlah stev kan tadi udah kita bilang bareng ama kita"ucap rasya yang terus memberi ajakan pada steven.

"iya stev sekarang terserah lo mau di motor siapa?"ucap daniel.

STEVENTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang