12

1.2K 97 4
                                    

Setelah berhasil melacak keberadaan steven, bara langsung menuju lokasi beradanya anak nakal itu.

Bisa ia lihat anaknya itu tengah duduk ditengah tengah jalan. "dasar anak nakal". Ia pun keluar dari mobil mewahnya itu menembus hujan yang lagih deras bersama para bodyguard.

"anak nakal sudah puas bermainnya"

Bara yang tidak mendapatkan jawaban dari steven semakin dibuat geram. "STEVEN"

"hiks...hikss...huaa gamauu..hiks...om bodyguard jahat...hikss ga mauu"tangis steven sambil menunjuk ke arah lexi.

Mendengar itu bara langsung menatap tajam tangan kanannya itu.

"tidak tuan...saya tidak melakukan apapun"ucap lexi.

Mana mungkin lexi jahat bahkan dia saja rela untuk kembali dari luar kota demi mencari anak kesayangan tuannya itu.

"hiksss...aws...hiks...ish..ndak mau hiks...hujan...pelgi ujan pelgi..hiks"

Bara menautkan sebelah alisnya. "ada apa dengannya" ia masih terus memandang steven yang berada ditengah tengah lingkarannya dan bodyguard nya. Atau ini hanya akal akalannya saja agar tidak mendapatkan hukuman darinya?

Baru saja bara ingin menggendong steven. "hiks..nda mau...diam di situ..nda leh..jalan"

Bara makin dibuat heran. Ada apa dengan anaknya ini kenapa ngomongnya cadel seperti ini. "apa baby punya little space?"

"ayo kita pulang'ajak bara sambil menatap datar steven.

"ndaa mau..hiks..teven nda mau ujan..ndaa mau ujan...ujana nda leh turun..hikss.."racau steven sambil terus menggeleng ribut.

Tanpa aba aba lagi langsung saja bara menggendong tubuh mungil itu membawanya ke dalam mobil dan menyelimuti tubuh bergetarnya. "hiks..aww..ah..hiks...jahat...teven nda suka orang jahat"

"lexi cari orang yang sudah menjahati anakku"titahnya tegas.

"baik tuan"

"hikss..nda mau disini...nda mau.."

Bara langsung memegang dahi steven dan benar saja anak ini demam. Ia pun mengambil hp nya itu dan mencari kontak dan menelpon.

"aku pulang dokter fredly harus telah tiba" dan.

Pip, bara mematikan panggilan itu secara sepihak.

"huaa..gerah...hiks..gerah"steven memberontak dalam pangkuan bara dan membuka selimut yang membalut tubuhnya.

"shtt..baby apa yang kau lakukan tubuhmu dingin sekali, gerah apa yang kau rasakan hm?"

"hikss..panass...hikss..gatal...huaahh..gatalll...daddy...gatal...hikss"

Bara semakin dibuat panik dengan keadaan steven yang terus menangis. "shtt..sebentar lagi kita sampai baby bersabarlah"ucapnya terus menenangkan steven dan mengusap lembut punggungnya.

Setelah sampai bara menggendong steven melangkahkan kakinya untuk ke kamarnya. Baru saja dirinya sampai diruang keluarga tapi, lebih dulu steven memberontak dari gendongannya dan berguling guling disana.

"hikss..panas..huah..panas..gerah...hiks"

"yaampun baby apa yang kau lakukan itu kotor sayang"

Membuat kedua orang yang berada disana menatap ke arah steven heran.

"apa yang terjadi padanya?"

"uncle juga tidak tahu willy albert"

Yaa..meraka berdua adalah willy dan albert keponakannya sekaligus kakak sepupu steven.

STEVENTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang