19

1K 105 2
                                    

"kalian jahat sama steven kalian jahat..hiks"

Ya sekarang keadaan steven bisa dibilang kacau! Dengan air mata yang sudah membasahi seluruh wajahnya, keringat yang mengucur diseluruh tubuhnya.

Tiba tiba steven merasakan kepalanya yang sangat pusing dan matanya yang mulai memburam. "gak gak steven harus kuat"ucap steven. Tapi, apadaya? Steven tidak dapat menahannya lagi ia pun tidak sadarkan diri.

Sedangakan bara, willy dan albert sedang berkumpul di ruang kerja bara. "uncle apa mungkin selama ini baby mencari keberadaan keluarga baker?"tanya albert dengan serius.

"ntahlah al uncle pun tidak tahu"jawab bara sambil memijat pelipisnya.

"tapi, willy rasa tidak uncle. Mana mungkin baby bisa mencari keberadaan ardi? Sedangkan ia tidak tau dimana keberadaan keluarga itu sekarang"jelas willy.

"iya kau ada benarnya juga will, lebih baik kalian berdua masuk ke kamar urusan steven biar uncle yang urus"titah bara yang diangguki kedua ponakannya itu.

***

"eugh"lenguh steven. Iya mencoba membuka matanya sambil memegangi kepalanya yang masih terasa pusing.

"ini jam berapa ya?"bingung steven.

"ko belum di buka juga ya hiks..steven takut..hiks..disini gelap"

Steven mendirikan tubuhnya walau masih dengab bantuan tangannya yang meraba ke arah dinding. Steven berjalan menyusuri ruangan gelap itu walau takut ia tetap memaksanya.

Steven menghentikan langkahnya saat ia melihat meja dan sebuah kardus di atasnya, ia mendekati meja itu dan membuka kardus itu dan... Mungkin keajaiban memihak padanya isi kardus itu ada sebuah pistol dan tanpa disangka dibawahnya ada sebuah hp.

"ha hp?"senang steven. Walau takut steven mengeluarkan pistol iti dan membuangnya ke sembarang arah dan mengambil hp itu yang masih dapat dibilang layak.

"apa mungkin hp nya masih nyala?"pikir steven.

Ia pun memencet tombol hp itu dan untungnya hp itu masih menyala. Dengan cepat steven menulis kontak temannya (Angga) dan menelfon.

"yaa halo siapa ya?"tanya angga dari telfon.

"hikss halo ga, ini steven"

"stev ini lo'kenapa? Bilang sama gue?"

"bantu steven keluar dari sini..hiks..gelap"

"lo ada dimana sekarang? Bilang sama gue. Ck, sekarang lo sharelock nanti gue jemput lo. Okeii"

"hikss iyaa ga"

Dengan cepat steven mematikan sepihak telfon itu dan meng-sharelock  setelah, chatt nya sudah dibaca oleh angga, steven menghapus obrolannya dengan angga. Ia tidak mau daddy tau keberadaannya saat ia sudah pergi.

Sedangkan angga yang mendapat chat dari steven langsung mengambil kunci motornya dan pergi mengikuti arah petunjuk dari map tidak perduli dengan jam yang menunjukkan pukul 2 dini hari. Setelah 15 menit lamanya akhirnya, angga pun sampai di tempat yang steven maksud.

Angga melihat sekeliling ia merasa tidak asing dengan tempat ini. "yaampun ini kan mansion om bara, kenapa steven gak bilang aja coba"gerutu angga.

"oh iya gue lupa nanya steven ada dimananya ya?"angga menelfon steven kembali.

~~

STEVENTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang